Mentan: Indonesia Produsen Sawit Terbesar, Harga Minyak Goreng Tak Seharusnya Naik
Ilustrasi Minyakita, harga Minyakita. Minyakita merupakan merek minyak goreng curah pemerintah yang aman dari kenaikan PPN 12 persen tahun depan. (SHUTTERSTOCK/VERONIKAA4)
14:16
17 Februari 2025

Mentan: Indonesia Produsen Sawit Terbesar, Harga Minyak Goreng Tak Seharusnya Naik

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menanggapi tingginya harga minyak goreng yang masih melambung di pasaran.

Dalam pernyataannya, Amran menegaskan Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia dengan produksi mencapai 46 juta ton.

“Kita produsen (minyak sawit) terbesar dunia. Kita produksi 46 juta ton,” ujar Amran usai memimpin rapat koordinasi pangan di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, pada Senin (17/2/2025).

Dari total produksi tersebut, sekitar 20 juta ton digunakan untuk kebutuhan dalam negeri, sementara 26 juta ton diekspor.

Amran menambahkan, tidak ada alasan bagi pedagang untuk menjual minyak goreng dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET).

“Artinya apa, tidak ada alasan, ada (pedagang) yang menjual di atas HET,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga mengungkapkan dua penyebab utama tingginya harga minyak goreng MinyaKita hingga bulan Februari 2025.

Salah satu penyebabnya adalah praktik re-packing yang dilakukan oleh pedagang pasar, yang kemudian menjual produk tersebut dengan harga yang lebih tinggi.

Sahat menjelaskan, disparitas harga bisa mencapai Rp 3.000 hingga Rp 4.000 dibandingkan dengan HET yang ditetapkan sebesar Rp 15.700 per liter.

“Ini disebabkan banyak pelaku-pelaku pasar itu membeli dengan borongan besar dan menyobek harga Rp 15.700 per liter, kemudian dikemas kembali, bisa naik margin Rp 2.000 per liter, ini berbahaya," ungkap Sahat dalam rapat koordinasi SPHP oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) secara daring, Rabu (12/2/2025).

Penyebab lain yang diidentifikasi adalah kenaikan harga bahan baku minyak goreng, yaitu crude palm oil (CPO) di pasar global.

Sahat juga menyoroti penggunaan minyak sawit untuk program biodiesel 40 persen (B40) menyebabkan permintaan pasar internasional terhambat.

Menurut Menteri Perdagangan Budi Santoso, salah satu faktor yang turut berkontribusi terhadap melonjaknya harga MinyaKita adalah tindakan distributor yang menaikkan harga sebelum produk sampai ke tangan pengecer.

Editor: Nirmala Maulana Achmad

Tag:  #mentan #indonesia #produsen #sawit #terbesar #harga #minyak #goreng #seharusnya #naik

KOMENTAR