



Wall Street Ditutup Variatif Akhir Pekan Lalu, tapi Menguat Secara Mingguan
- Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup variatif pada akhir pekan lalu. Investor mempertimbangkan berita terbaru tentang perdagangan global dan inflasi.
Indeks acuan utama mayoritas mengalami penurunan saat sesi penutupan perdagangan Jumat lalu. Namun tiga indeks utama mengakhiri pekan lalu di zona hijau.
Mengutip CNBC, Senin (17/2/2025), hal ini dikarenakan sentimen investor membaik setelah memperoleh kepastian lebih mengenai rencana tarif Presiden AS Donald Trump.
Ilustrasi saham.
Sementara data inflasi baru ternyata lebih konstruktif daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Para investor juga mengabaikan data penjualan ritel yang dirilis pada Jumat lalu di mana penjualan ritel AS turun 0,9 persen pada Januari 2025.
Angka ini lebih buruk daripada estimasi Dow Jones untuk penurunan 0,2 persen dan menjadi penurunan terbesar sejak Maret 2023.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 165,35 poin atau 0,37 persen dan ditutup pada level 44.546,08.
Lalu, indeks S&P 500 turun 0,01 persen menjadi 6.114,63. Sedangkan, indeks Nasdaq Composite turun 0,41 persen dan ditutup pada level 20.026,77.
Adapun sepanjang pekan lalu, indeks S&P 500 naik sekitar 1,5 persen, sementara Dow naik sekitar 0,6 persen. Nasdaq naik 2,6 persen.
Sebagian besar kenaikan pada pekan lalu terjadi pada Kamis (13/2/2025) setelah Trump menandatangani memorandum tentang rencana untuk mengenakan pungutan pada barang-barang dari negara-negara yang mengenakan bea pada produk-produk AS, alih-alih menerapkan tarif langsung.
Sentimen tampak tenang setelah laporan indeks harga produsen bulan Januari, yang dirilis Kamis lalu, serta laporan indeks harga konsumen yang dirilis Rabu (12/2/2025), menunjukkan hasil yang lebih rendah untuk indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi.
Sementara imbal hasil Treasury 10 tahun terus merosot pada akhir pekan lalu, bahkan baru-baru ini turun hampir 5 basis poin lebih rendah menjadi 4,478 persen.
Tag: #wall #street #ditutup #variatif #akhir #pekan #lalu #tapi #menguat #secara #mingguan