Perang Dagang Berlanjut, Trump Targetkan Tarif Impor Mobil
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berpidato di Gedung Putih, Washington DC, Rabu (29/1/2025). Trump berlakukan tarif impor yang tinggi untuk barang yang masuk ke AS dari China, Kanada, dan Meksiko(AFP/PEDRO UGARTE)
13:40
15 Februari 2025

Perang Dagang Berlanjut, Trump Targetkan Tarif Impor Mobil

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan rencana penerapan tarif impor mobil akan berlaku mulai 2 April 2024.

Keputusan ini diambil sehari setelah kabinetnya menyerahkan laporan yang merinci berbagai opsi bea masuk sebagai bagian dari upaya Trump mengubah kebijakan perdagangan global.

"Mungkin sekitar 2 April," kata Trump saat ditanya soal waktu penerapan tarif dalam sesi penandatanganan perintah eksekutif di Ruang Oval, Jumat (14/2/2025), dilansir Reuters.

"Saya sebetulnya ingin melakukannya 1 April, tapi akhirnya diputuskan pada 2 April," sambungnya.

Serangkaian Kebijakan Tarif yang Kontroversial

Sejak dilantik untuk periode kedua pada 20 Januari 2025, Trump telah mengeluarkan berbagai kebijakan tarif.

Ia memberlakukan tarif 10 persen untuk semua impor dari China di luar pungutan yang sudah ada.

Selain itu, ia sempat mengumumkan tarif 25 persen untuk barang dari Meksiko dan Kanada, meski akhirnya ditunda selama sebulan.

Trump juga menetapkan tarif 25 persen untuk impor baja dan aluminium mulai 12 Maret 2025, serta menginstruksikan tim ekonominya menyusun skema tarif timbal balik bagi negara yang mengenakan pajak impor terhadap AS.

Kebijakan ini bertujuan meningkatkan daya saing produk AS di pasar global dan membangkitkan kembali sektor manufaktur.

Namun, langkah tersebut menimbulkan kebingungan di kalangan pengusaha, memicu ketegangan dengan sekutu AS, dan memunculkan kekhawatiran akan lonjakan inflasi.

Tarif Mobil Jadi Sorotan

Trump tidak menjelaskan secara rinci skema tarif impor mobil sebelum bertolak ke Florida untuk akhir pekan.

Namun, ia selama ini sering mengkritik kebijakan perdagangan otomotif yang dianggap merugikan AS.

Sebagai contoh, Uni Eropa mengenakan tarif 10 persen untuk mobil impor, jauh lebih tinggi dibanding tarif impor mobil penumpang AS yang hanya 2,5 persen.

Meski begitu, AS sendiri menetapkan tarif 25 persen untuk truk pikap impor, yang merupakan segmen kendaraan paling menguntungkan di pasar domestik.

 

CEO Ford Motor Co, Jim Farley, menyambut baik langkah Trump meninjau kebijakan impor kendaraan ke AS.

"Kebijakan perdagangan yang menyeluruh sangat penting untuk memperkuat industri otomotif AS," tulis Farley di platform X.

Namun, sebelumnya Farley juga sempat mengeluhkan dampak negatif dari kebijakan tarif Trump, yang menurutnya menambah biaya dan menciptakan ketidakpastian di industri otomotif.

Dampak bagi Industri Otomotif

Berdasarkan data Ward’s Intelligence, hampir 25 persen kendaraan baru yang dijual di AS tahun lalu dikategorikan sebagai impor.

Data tersebut tidak mencakup kendaraan yang diproduksi di AS, Kanada, dan Meksiko.

Di bawah Perjanjian AS-Kanada-Meksiko (USMCA), kendaraan yang setidaknya 75 persen komponennya berasal dari ketiga negara itu tidak dikenai tarif tambahan.

USMCA merupakan hasil revisi pakta perdagangan Amerika Utara yang dilakukan Trump dalam masa jabatan pertamanya.

Meski begitu, kebijakan tarif baru ini tetap menimbulkan ketidakpastian di industri otomotif, terutama bagi pabrikan yang masih bergantung pada suku cadang dari luar kawasan Amerika Utara.

 

Tag:  #perang #dagang #berlanjut #trump #targetkan #tarif #impor #mobil

KOMENTAR