![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Mitigasi Dampak Perubahan Iklim, PLN Dapatkan Dukungan Hibah 6,5 Juta Euro](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/11/kompas/mitigasi-dampak-perubahan-iklim-pln-dapatkan-dukungan-hibah-6-5-juta-euro-1215379.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Mitigasi Dampak Perubahan Iklim, PLN Dapatkan Dukungan Hibah 6,5 Juta Euro
- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) menandatangani perjanjian kerja sama dengan lembaga keuangan Prancis, Agence Française de Développement (AFD) untuk program hibah senilai 6,5 juta Euro dari Uni Eropa atau European Union (EU) dan AFD dalam rangka menyukseskan program transisi energi di Indonesia.
Komitmen tersebut disepakati dalam agenda peluncuran Indonesia Energy Transition Facility (IETF) yang berlangsung di Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, kerja sama antara Indonesia dan Prancis merupakan wujud nyata kolaborasi global dalam upaya memitigasi dampak perubahan iklim, salah satunya melalui transisi energi.
"PLN siap menjadi garda terdepan dalam memastikan keberlangsungan transisi energi di Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (11/2/2025).
Dia mengatakan, PLN mengapresiasi AFD dan pemerintah Prancis atas komitmen tersebut.
Sebab, hibah tersebut akan memperkuat upaya PLN dalam menghadirkan energi bersih dan berkelanjutan bagi Indonesia yang juga sejalan dengan target swasembada energi.
“Kolaborasi ini menandakan komitmen komunitas internasional untuk mengatasi krisis perubahan iklim global," ungkap Darmawan.
Sementara itu, Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly menjelaskan, total komitmen melalui kerangka IETF sebesar 6,5 juta Euro itu dialokasikan AFD untuk PLN guna mendukung program transisi energi dan dekarbonisasi perusahaan menuju Net Zero Emission (NZE) 2060.
Dukungan tersebut akan dimanfaatkan PLN, antara lain asistensi teknis proyek pembangkit energi terbarukan dan transmisi, serta capacity building dan institutional support dalam rangka menyukseskan program transisi energi PLN.
“Ini bukan hanya tentang investasi, tetapi tentang membangun masa depan energi yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk generasi mendatang," katanya.
Sinthya juga menegaskan, transisi energi tidak hanya akan berperan dalam mengurangi emisi karbon, tetapi juga berdampak luas terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dengan menciptakan multiplier effect, transisi energi dapat mendorong investasi, membuka lapangan kerja, serta memperkuat industri lokal.
Sinthya menegaskan, komitmen terhadap transisi energi harus dijalankan demi keberlanjutan masa depan generasi bangsa.
“Lebih dari itu, upaya menghadirkan energi bersih juga berpotensi menggerakkan perekonomian nasional dan mewujudkan kemandirian energi," tuturnya.
Komitmen transisi energi
Dalam acara penandatangan kerja sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menyampaikan, kolaborasi Pemerintah Indonesia-Prancis adalah wujud nyata komitmen bersama untuk menjalankan transisi energi.
Hal itu searah dengan prioritas pemerintah saat ini untuk melakukan swasembada energi dan memastikan keberlanjutan energi nasional.
”Dalam menjalankan program prioritas (Asta Cita) tersebut, Kementerian ESDM tetap menjaga komitmen untuk memenuhi kewajiban dalam mencapai target di Nationally Determined Contribution (NDC) 2030 dan NZE 2060 atau lebih cepat,” ujarnya.
Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN, Fabien Penone menambahkan, peluncuran IETF merupakan langkah krusial dalam mempercepat transisi energi di Indonesia.
Fasilitas itu menjadi wadah bagi lembaga keuangan global, termasuk AFD, menyalurkan pendanaan untuk mendukung berbagai proyek transisi energi yang ada di Indonesia.
Dia menyebutkan, transisi energi adalah isu yang kompleks dan transformatif.
“Ini tidak hanya membutuhkan investasi besar, tetapi juga kemitraan yang kuat, inovasi, dan komitmen jangka panjang untuk menyeimbangkan target dari aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial,” ungkapnya.
Fabien menegaskan, peluncuran fasilitas IETF adalah langkah penting dalam strategi transisi energi yang lebih luas di Indonesia.
Sementara itu, Director of International Affairs and Climate Finance, Directorate-General for Climate Action (CLIMA) Uni Eropa Diana Acconcia juga menyampaikan, IETF merupakan inisiatif bersama dalam rangka mempercepat transisi energi dan mendukung investasi berkelanjutan.
“EU tetap berkomitmen untuk mempercepat energi bersih dan menciptakan lingkungan yang mendukung investasi berkelanjutan,” sebutnya.
Diana mengatakan, peran Indonesia dalam transisi energi global sangat penting.
“Kami tetap terlibat penuh untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan ketahanan energi,” katanya.
Senada dengan Diana, Country Director AFD, Yann Martres mengatakan, peluncuran IETF dilakukan dalam rangka mendukung Pemerintah Indonesia bertransisi ke energi yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
“Dengan inisiatif ini, AFD, EU, dan mitranya menegaskan kembali peran strategis mereka dalam memerangi perubahan iklim dan mendukung Pemerintah Indonesia menuju transisi energi yang adil, berkelanjutan, dan inklusif,” jelasnya.
Tag: #mitigasi #dampak #perubahan #iklim #dapatkan #dukungan #hibah #juta #euro