Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Kripto Asia, Investor Capai 22 Juta Orang
– Industri aset kripto di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan pesat, memperkuat potensi Indonesia sebagai pusat kripto di Asia. Chief Compliance Officer (CCO) Reku, Robby, menyatakan optimismenya terhadap perkembangan investasi kripto di Tanah Air, didukung oleh kebijakan pemerintah dan peningkatan jumlah investor.
"Jumlah investor kripto di Indonesia telah mencapai 22,11 juta orang, melampaui investor di instrumen investasi tradisional seperti pasar modal. Indonesia juga menduduki peringkat ke-3 dalam tingkat adopsi kripto global menurut Chainalysis: 2024 Geography of Cryptocurrency Report, setelah India dan Nigeria," ujar Robby melalui keterangan pers, Selasa (11/2/2025).
Menurutnya, pertumbuhan ini didorong oleh kebijakan pemerintah terkait keamanan dan perlindungan konsumen, termasuk penerapan proses Know Your Customer (KYC) untuk mencegah pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Selain itu, Indonesia menjadi negara pertama yang meresmikan Bursa Kripto sebagai Self-Regulatory Organization (SRO), yang terdiri dari Bursa, Kliring, dan Depositori.
Seiring dengan peralihan pengawasan aset kripto dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyempurnaan regulasi diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan industri ini.
"Reku siap mendukung perkembangan ekosistem kripto di Indonesia melalui inovasi dan edukasi," tambah Robby.
Lonjakan Kinerja Reku di Tengah Kompetisi Investasi
Di tengah persaingan ketat platform investasi di Indonesia, Reku mencatat pertumbuhan positif pada 2024. Co-CEO Reku, Jesse Choi, mengungkapkan bahwa penghasilan perusahaan meningkat dengan margin keuntungan dua digit dibandingkan tahun sebelumnya.
"Keberlanjutan bisnis Reku hingga tahun ketujuh ini mencerminkan kepercayaan pengguna dan pertumbuhan industri investasi kripto serta saham AS di Indonesia," kata Jesse dalam perayaan ulang tahun ke-7 Reku di Jakarta Selatan, 7 Februari 2025.
Momentum pasar, termasuk Bitcoin halving dan peluncuran exchange-traded fund (ETF), turut berkontribusi terhadap peningkatan investasi kripto. Bitcoin bahkan mencatatkan rekor All-Time-High (ATH) sebanyak lima kali berturut-turut pada November 2024.
Selain faktor pasar, Jesse menegaskan bahwa komitmen Reku terhadap inovasi dan edukasi menjadi kunci pertumbuhan. "Kami terus memperkenalkan layanan baru, termasuk staking berlisensi Bappebti pada 2023 dan akses ke lebih dari 600 saham AS mulai dari 1 dollar AS pada 2024," ungkapnya.
Reku juga aktif dalam literasi keuangan, mengadakan lebih dari 60 kegiatan edukasi dan berkolaborasi dengan berbagai komunitas serta regulator untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap investasi.
"Kami akan terus memperkuat ekosistem investasi yang aman dan mudah diakses bagi semua lapisan masyarakat," tutup Jesse.
Tag: #indonesia #berpotensi #jadi #pusat #kripto #asia #investor #capai #juta #orang