Pengecer Elpiji 3 Kg Mulai Lancar Berjualan, Harga Masih Bervariasi dan Belum Dibekali Aplikasi
Para pengecer elpiji 3 kilogram mulai lancar berjualan lagi setelah stok langka. Para pengecer mulai menjadi subpangkalan elpiji, salah satunya pengecer di Jalan Kemanggisan Ilir Raya, Palmerah, Jakarta Barat. Foto diambil Senin (10/2/2025).(KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A)
17:08
10 Februari 2025

Pengecer Elpiji 3 Kg Mulai Lancar Berjualan, Harga Masih Bervariasi dan Belum Dibekali Aplikasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengecer elpiji 3 kilogram mulai lancar berjualan lagi setelah stok langka.

Para pengecer mulai menjadi subpangkalan elpiji, salah satunya pengecer di Jalan Kemanggisan Ilir Raya, Palmerah, Jakarta Barat, yang bernama Rafi.

“Sudah ada stoknya tiga hari lalu,” ujar Rafi ketika ditemui di tokonya, Senin (10/2/2025).

Selain itu, toko miliknya juga sudah ditempeli stiker “subpangkalan” elpiji 3 kg dari regional III. “Pas ada (stoknya) itu langsung ditempel stiker subpangkalan,” kata Rafi.

Namun, Rafi mengaku belum mendapat semacam aplikasi dari Pertamina untuk memantau harga.

Salah satu pengecer yang menjadi subpangkalan, Purba, juga sudah mulai aktif berjualan sejak Sabtu (8/2/2025).

Purba mengatakan, harga elpiji 3 kg dari agen Rp 16.000. Kemudian, ia menjual elpiji dengan rentang Rp 19.000 sampai Rp 20.000.

“Kalau dibuat konsumen Rp 19.000, paling tinggi Rp 20.000,” kata Purba saat ditemui di tokonya di daerah Kemanggisan, Palmerah.

Toko milik Purba juga sudah ditempeli stiker “subpangkalan” elpiji. Namun, ia mengaku belum dibekali aplikasi pemantau harga.

“Tapi sudah enggak ada antre lagi, sudah sepi,” ujar Purba.

Pengecer lain, Lilis, mengaku masih dibatasi ketika menyetok elpiji 3 kg dari agen. “Cuma dikirim 5, dibatasin,” kata Lilis.

Lilis mengatakan, tokonya menjual elpiji dengan harga Rp 21.000 per kilogram. Tokonya yang berada di Palmerah, Jakarta Barat, belum ditempeli stiker subpangkalan.

Sebagai informasi, Pemerintah akhirnya mengaktifkan kembali seluruh pengecer elpiji 3 kilogram mulai 4 Februari 2025.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengatakan, hal itu dijalankan setelah mendapat instruksi Presiden Prabowo Subianto.

“Jadi mulai hari ini, pengecer-pengecer seluruh Indonesia kembali aktif dengan nama subpangkalan,” kata Bahlil di pangkalan elpiji di Kemanggisan, Selasa (4/2/2025).

Bahlil mengatakan, pengecer-pengecer elpiji 3 kilogram akan dijadikan subpangkalan.

Subpangkalan itu nantinya akan dibekali sistem sehingga Kementerian ESDM dan Pertamina bisa memonitor harga di tingkat konsumen.

“Tujuannya apa? Mereka (subpangkalan) ini akan kami fasilitasi dengan IT, supaya siapa yang beli, berapa jumlahnya, berapa harganya, itu betul-betul terkontrol. Supaya niat dari oknum yang tidak sesuai dengan arah tujuan daripada subsidi ini tidak lagi terjadi,” kata Bahlil.

Bahlil menyatakan, proses pengecer elpiji menjadi subpangkalan gratis. Pemerintah akan membiayai digitalisasi subpangkalan.

“Nanti Pertamina dengan (Kementerian) ESDM akan membekali mereka sistem aplikasi dan proses mereka menjadi subpangkalan tidak dikenakan biaya apapun, bahkan kami akan proaktif mendaftarkan mereka menjadi bagian formal agar mereka bisa menjadi UMKM,” ujar Bahlil.

Editor: Nirmala Maulana Achmad

Tag:  #pengecer #elpiji #mulai #lancar #berjualan #harga #masih #bervariasi #belum #dibekali #aplikasi

KOMENTAR