Marak Turis China Batalkan Liburan ke Thailand, 40 Penerbangan Carter Batal
Ilustrasi Phuket Thailand. (PIXABAY/MICHELLE_RAPONI)
11:07
22 Januari 2025

Marak Turis China Batalkan Liburan ke Thailand, 40 Penerbangan Carter Batal

Ramainya turis China yang membatalkan liburan ke Thailand berdampak pada berbagai sektor di Thailand, terutama sektor penerbangan.

Dilansir dari laman The Nation, CEO Thai Lion Air, Atsawin Yangkiratiwon, mengonfirmasi bahwa ada 40 penerbangan carteran yang dijadwalkan selama periode Tahun Baru Imlek yang batal terbang.

Hal ini mengakibatkan penurunan penumpang asal China sebesar 20 persen.

Pembatalan penerbangan ini terutama mempengaruhi rute dari kota-kota sekunder China, seperti Ningbo, Hefei, dan Jinan.

Kepala bagian komersial Thai Lion Air, Nuntaporn Komonsittivate, menambahkan bahwa maskapai tersebut tidak berfokus pada pasar China.

Mengingat, jumlah wisatawan Thailand yang bepergian ke China saat ini lebih banyak daripada turis China di Thailand.

"Sebelum pandemi, Thai Lion Air mengoperasikan rute ke lebih dari 30 kota di China, termasuk penerbangan carteran," kata Nuntaporn, dikutip dari The Nation, Rabu (22/1/2025).

Di sisi lain, Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand (TAT), Thapanee Kiatphaibool, juga melaporkan bahwa terdapat sekitar 10.000 wisatawan asal China yang telah membatalkan kunjungan ke Thailand, terutama yang berasal dari penerbangan carteran dari kota-kota China kelas dua.

Situasi ini, katanya, semakin diperburuk oleh kabar negatif di media sosial mengenai China, khususnya kabar tentang kasus perdagangan manusia dan kegiatan penipuan.

Meskipun demikian, Thapanee tetap optimistis dapat mencapai target tahunan 8 juta pengunjung Tiongkok.

Angka ini menunjukkan peningkatan dari 6,73 juta pengunjung tahun sebelumnya.

Sebelumnya, diberitakan Kompas.com (15/1/2025), pembatalan ini dipicu oleh kekhawatiran atas keselamatan di Thailand, yang semakin mencuat setelah beberapa kejadian yang menambah ketidakpercayaan di kalangan turis China.

Pembatalan ini muncul setelah kejadian yang melibatkan aktor China, Wang Xing, yang dilaporkan hilang setelah tiba di Bangkok dan menuju perbatasan Thailand-Myanmar.

Meskipun Wang akhirnya ditemukan di Myanmar dan kembali ke Thailand, dampak dari insiden ini cukup signifikan terhadap kepercayaan turis China terhadap Thailand.

Jirayu Huangsub, juru bicara pemerintah Thailand, menyatakan bahwa Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra memerintahkan Kementerian Pariwisata dan Olahraga untuk meluncurkan kampanye guna mengembalikan kepercayaan turis China. "Perdana Menteri mengatakan bahwa meskipun aktor China yang hilang di Myanmar telah ditemukan, insiden ini memengaruhi kepercayaan turis China," ujar juru bicara tersebut, seperti dikutip dari Bangkok Post, Rabu (15/1/2025).

Langkah yang diambil Pemerintah Thailand

Pemerintah Thailand menyadari pentingnya untuk segera mengembalikan kepercayaan wisatawan China.

Selain meluncurkan kampanye pariwisata yang lebih intensif, Perdana Menteri juga memerintahkan agar polisi pariwisata lebih banyak ditugaskan di daerah-daerah rawan.

Selain itu, pihak keamanan dinilai perlu memastikan pengawasan yang lebih ketat terhadap geng-geng yang terlibat dalam kejahatan lintas negara. "Perdana Menteri juga memerintahkan Kementerian Ekonomi Digital dan Masyarakat untuk menangani berita palsu dan bekerja sama dengan otoritas China untuk memulihkan kepercayaan wisatawan China," kata Jirayu.

Editor: Suci Wulandari Putri Chaniago

Tag:  #marak #turis #china #batalkan #liburan #thailand #penerbangan #carter #batal

KOMENTAR