19 April Jadi Hari Keris Nasional, Langkah Lestarikan Warisan Budaya
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (paling kanan memegang keris) secara resmi menetapkan tanggal 19 April sebagai Hari Keris Nasional di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya, Malang (19/4/2025) (Dok. KEMENTERIAN KEBUDAYAAN)
19:35
20 April 2025

19 April Jadi Hari Keris Nasional, Langkah Lestarikan Warisan Budaya

- Menteri Kebudayaan Fadli Zon secara resmi menetapkan tanggal 19 April sebagai Hari Keris Nasional.

Keputusan ini diumumkan dalam acara di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya, Malang (19/4/2025) dan bertepatan dengan hari berdirinya Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI), lembaga budaya yang telah diakui dan terakreditasi oleh UNESCO.

Dalam pidatonya, Fadli Zon menyampaikan bahwa penetapan Hari Keris Nasional merupakan momentum penting untuk kembali mengangkat nilai-nilai budaya bangsa.

“Penetapan ini kami harapkan menjadi langkah penting dalam memperkenalkan kembali nilai-nilai keris sebagai warisan budaya yang memiliki makna historis, artistik, dan spiritual,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti urgensi edukasi budaya bagi generasi muda. Menurutnya, pemahaman terhadap keris sebagai bagian dari identitas nasional merupakan kunci untuk menumbuhkan kesadaran dan komitmen dalam pelestarian budaya.

“Dengan warisan budaya seperti wayang, batik, dan keris, kita harus memastikan generasi mendatang tetap memiliki kedekatan dengan akar budayanya,” ujarnya.

Kolaborasi dan literasi budaya

Fadli mendorong sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan pegiat budaya agar peringatan Hari Keris Nasional tidak hanya menjadi seremoni, tetapi juga sarat makna edukatif.

Ia mengusulkan berbagai media seperti podcast, film dokumenter, diskusi, hingga pameran sebagai sarana literasi budaya yang relevan di era digital.

          View this post on Instagram                      

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

Tak hanya untuk konsumsi dalam negeri, Fadli juga berharap keris dapat berperan dalam diplomasi budaya Indonesia.

Ia mencontohkan Presiden Prabowo Subianto yang kerap memberikan keris kepada pemimpin dunia sebagai simbol kehormatan dan identitas bangsa.

“Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, yang tak ada bandingannya di dunia,” ujar dia dalam rilis resmi yang Kompas.com terima, Minggu (20/4/2025).

Keris, warisan dunia yang kaya makna

Keris sendiri telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia. Pengakuan ini, menurut Fadli, merupakan hasil dari proses panjang yang hanya bisa dicapai oleh negara dengan tradisi budaya yang kuat.

“Keris bukan hanya warisan fisik, tetapi juga sarat dengan makna filosofis dan spiritual yang dalam,” jelasnya.

Keris jadi warisan budaya takbenda UNESCO.Shutterstock Keris jadi warisan budaya takbenda UNESCO.

Ia juga mengapresiasi peran berbagai komunitas seni dan organisasi kebudayaan dalam menjaga kelestarian keris.

Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki 16 warisan budaya tak benda yang tercatat di UNESCO, dan Fadli berharap jumlah ini akan terus bertambah di masa depan.

Lebih dari sekadar warisan, Fadli Zon menegaskan bahwa budaya juga bisa menjadi pilar ekonomi. Ia menyoroti potensi budaya sebagai penggerak ekonomi kreatif, yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.

“Budaya bukan hanya sebuah warisan, tetapi juga bisa menjadi pendorong ekonomi kreatif,” katanya.

Mengakhiri pidatonya, Fadli Zon mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia.

“Ini adalah modal budaya kita yang harus kita jaga, agar bisa terus diwariskan kepada generasi berikutnya dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di mata dunia,” pungkasnya.

Tag:  #april #jadi #hari #keris #nasional #langkah #lestarikan #warisan #budaya

KOMENTAR