Anggap Menulis sebagai Terapi Self Improvement, Jesenn Kini Lebih Membuka Diri
Dulu Jesenn adalah pribadi yang lebih sering memendam perasaan. Ia merasa tak perlu menceritakan masalahnya ke orang lain.
Namun setelah mulai menuliskan keluh kesahnya, ia merasa itu seperti sebuah terapi. Jesenn menyadari bahwa memendam perasaan tidak lah enak.
"Lebih ke membuka diri sih. Jujur tadinya kalau ada apa dipendam," ungkap Jesenn di kawasan Thamrin Jakarta Pusat, belum lama ini.
"Ternyata kalau itu ditumpuk terus nggak enak sih," terusnya.
Ketika keluh kesahnya tertulis dan dibaca lagi di kemudian hari, Jesenn merasa sudah bisa berdamai dengan masalah tersebut.
"Ketika ditulis dan seminggu aku baca jadi kuat lagi. Oh gue pernah lewati fase ini nih," ungkap Jesenn.
Hal itu didapatkan Jesenn ketika berkonsultasi dengan temannya yang mengerti soal self improve.
Sebab, ada momen ketika Jesenn tak begitu percaya dengan psikolog dan masalah kesehatan mental.
"Aku jujur kalau ngomong soal psikolog, aku awalnya gak pernyaca mental health," ujar Jesenn.
"Ternyata ada beberapa hal yang sulit aku solving sendiri. Sebenernya aku lagi jalan sama temen obrolin tentang self development, self improve," terangnya.
Tag: #anggap #menulis #sebagai #terapi #self #improvement #jesenn #kini #lebih #membuka #diri