Minta Capres-Cawapres Ngaji, Kartika Putri Ungkap Awal Muncul Ide, Kini Dicibir Usai Videonya Viral
Kartika Putri dihujat usai minta capres-cawapres dites mengaji. 
11:21
24 Januari 2024

Minta Capres-Cawapres Ngaji, Kartika Putri Ungkap Awal Muncul Ide, Kini Dicibir Usai Videonya Viral

Artis sekaligus presenter Kartika Putri kini menjadi bulan-bulanan warganet setelah meminta  calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk dites ngaji.

Permintaan itu awalnya disampaikan oleh Kartika Putra dalam video livenya di sosial media pribadi.

Lalu dalam klarifikasinya, Kartika Putri menjelaskan awal mula terbesit ide ingin mendengarkan ketiga paslon mengaji.

Pernyataan itu disampaikan istri dari Habib Usman bin Yahya lewat Instagram Story-nya, @kartikaputriworld, Rabu (24/1/2024).

"Aku mau sedikit ngejelasin aja sih soal video aku yang beredar tentang 'pengin denger calon-calon paslon itu ngaji'," ucap wanita yang akrab disapa Karput itu.

Disampaikannya, awal mula videonya viral setelah ada seorang warganet yang merekam aksi livenya.

Lalu potongan videonya tersebar di jejaring media sosial, termasuk viral di TikTok.

Kartika Putri mengatakan awal muncul ide itu setelah melihat seorang presiden Turki tengah mengaji.

Ia pun tak segan-segan memuji lantunan bacaan Alquran dari Presiden Turki tersebut.

Sehingga terbesit keinginan untuk mendengar para capres dan cawapres untuk dites mengaji.

"Jadi awal mulanya aku melihat salah satu presiden Turki itu ngaji suaranya mashaAllah tabarakallah."

"Terus akhirnya pas live aku bilang 'kebetulan semua paslon keenamnya adalah orang muslim dan negara kita mayoritas nomor satu muslim terbesar di dunia," jelas Kartika.

"Nggak ada salahnya dong kalau kita ingin dengerin setiap paslon itu ngaji. Nggak ada yang salah dong kalau kita mau denger orang muslim ngaji," lanjutnya.

Kini videonya meminta capres-cawapres mengaji viral hingga dikomentari beragam oleh warganet.

Tidak sedikit yang membanjirinya dengan komentar cibiran.

Kartika mengatakan sempat membaca rentetan komentar negatif untuk dirinya.

Bahkan, Kartika menilai, para pendukung capres-cawapres seolah anti dengan kata mengaji.

"Nah tapi video live aku ada yang nge-record akhirnya viral. Dan lucunya aku baca komen di situ orang kayak alergi banget denger kata ngaji," tutur Kartika.

Dijelaskan Kartika, permintaannya itu sangatlah wajar bagi seorang muslim.

"Betul ini negara beraneka agama, cuman kebetulan semua paslonnya Islam, kecuali ada yang salah satu beda agama saya suruh ngaji, baru saya nggak waras," tandasnya.

Kartika Putri klarifikasi soal minta capres-cawapres mengaji. Kartika Putri klarifikasi soal minta capres-cawapres mengaji. (Instagram @kartikaputriworld)

Sebelumnya dalam video viral itu, Kartika secara tegas mengatakan ingin mendengar ketiga pasangan capres-cawapres mengaji.

Ia menuturkan akan memilih pasangan capres-cawapres yang memiliki suara yang merdu saat mengaji.

Menurutnya, siapa yang memiliki suara merdu pasti sudah terbiasa membaca Alquran.

Lebih lagi, Kartika juga menilai sosok yang suka membaca Alquran pastilah lebih bijaksana dan amanah dalam mengemban tugas negara.

"Jujur aku sebenernya pengin banget ngedenger capres-capres pada ngaji, yang mana suaranya merdu itu yang kita pilih."

"Karena udah pasti biasa baca Alquran, karena orang yang biasa baca Alquran insyallah bijaksana, insyallah amanah, hatinya lembut, nggak keras," ucap Kartika.

Kartika mengetahui dirinya banjir bully-an usai videonya minta capres-cawapres ngaji viral.

Alih-alih kesal, Kartika malah tampak tertawa saat membaca komentar hujatan.

"Lucu banget nih ada komen 'bibir lu noh jeding'. Mas ini udah ciptaan Allahnya gini mas."

"Masih suka banget nih bacaan komentar-komentarnya dan aku bawainnya dengan bercanda," tutur Kartika.

"Ada yang komen 'politik bawa-bawa agama', jelas-jelas ini negara beragama berdasarkan sila pertama," ucapnya lagi

(Tribunnews.com/Ayu)

Editor: Salma Fenty

Tag:  #minta #capres #cawapres #ngaji #kartika #putri #ungkap #awal #muncul #kini #dicibir #usai #videonya #viral

KOMENTAR