Digitalisasi dan AI Jadi Masa Depan Industri Peledakan di Indonesia
Wakil Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Sudirman Widhy saat memberikan sambutan dalam acara The 7th International Drill & Blast Conference 2024, di Bandung, Jawa Barat, pada 9-10 Juli 2024 [Suara.com/ANTARA/HO-Dokumentasi pribadi]
13:40
10 Juli 2024

Digitalisasi dan AI Jadi Masa Depan Industri Peledakan di Indonesia

Industri peledakan sektor pertambangan di Indonesia siap mengoptimalkan penerapan teknologi digitalisasi dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), yang berkembang dengan sangat dinamis sekarang ini.

Wakil Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Sudirman Widhy dalam keterangannya, menyatakan industri pertambangan di dunia dan Indonesia saat ini menghadapi banyak tantangan, terutama perkembangan globalisasi dan teknologi informasi yang sangat dinamis, sehingga perlu beradaptasi dengan setiap perubahan untuk memastikan kesuksesan yang berkelanjutan.

"Saat ini, teknologi digitalisasi adalah salah satu perubahan yang harus diimplementasikan di semua industri, termasuk pertambangan agar bisnisnya tidak tertinggal, termasuk industri peledakan yang mendukung aktivitas operasional pertambangan," katanya, saat memberikan sambutan dalam The 7th International Drill & Blast Conference 2024, yang digagas Perhapi, Asosiasi Produsen dan Distributor Bahan Peledak Indonesia (Asprodispa), dan Petromindo.com pada 9-10 Juli 2024, di Bandung, Jawa Barat.

Sudirman menambahkan digitalisasi bisnis juga erat kaitannya dengan penggunaan AI, yang diprediksi mampu memberikan banyak keuntungan baru.

Baca Juga: Marak Industri Lokal Tumbang, Menperin: Ada Kekuatan Besar yang Mau Menghancurkan

"Kemampuan AI untuk mengolah data besar dengan cepat dan akurat adalah salah satu keuntungan yang dapat mengubah cara kerja bisnis di berbagai sektor industri, termasuk dalam industri pertambangan," katanya, Rabu 10 Juli 2024.

Oleh karena itu, kata Sudirman lagi, The 7th International Drill & Blast Conference 2024 mengambil tema "Optimisasi Kecerdasan Buatan dan Digitalisasi dalam Industri Peledakan" dengan harapan menjadi sarana diskusi dan berbagi pengetahuan bagi para peserta tentang bagaimana melakukan perbaikan kinerja pengeboran dan peledakan.

"Dengan menerapkan digitalisasi dan memanfaatkan kecerdasan buatan, diharapkan produksi dapat lebih optimal serta meningkatkan efisiensi untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan," kata Sudirman.

Sudirman pun berharap ada diskusi tentang bagaimana melakukan perbaikan terhadap metode peledakan, mengingat kegiatan pertambangan dan peledakan saat ini berlangsung di area yang dekat dengan masyarakat sekitar tambang, sehingga diperlukan metode peledakan yang ramah lingkungan dengan dampak minimal.

Wakil Ketua Umum Asprodispa Risen Delta menyatakan The 7th International Drill & Blast Conference 2024 menekankan pembahasan tentang digitalisasi dalam peledakan sebagai topik utama.

Baca Juga: Apple Intelligence Bakal Jadi Kunci Ledakan Penjualan iPhone 16 dan Dominasi AI?

"Di tahun-tahun ini dan mungkin di tahun-tahun mendatang, kita akan melihat lebih banyak digitalisasi dalam sebagian besar kegiatan kita termasuk bor dan peledakan, sehingga kita harus siap beradaptasi dan mengoptimasinya," katanya.

Sebagai praktisi pengeboran dan peledakan, kata Risen, pihaknya harus memastikan untuk selalu memegang kendali atas topik yang sedang berkembang dalam rangka menciptakan lebih banyak nilai bagi pelanggan dan menciptakan efektivitas yang maksimal dalam cara bekerja.

"Digitalisasi tentu akan membantu kita mencapai tujuan kita. Ingatlah, industri lain di seluruh dunia telah secara luas membahas AI yang banyak digunakan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Saya pribadi sangat berharap untuk melihat aplikasi AI yang dipresentasikan dalam acara ini," katanya.

Risen menjelaskan Asprodispa secara aktif membantu pemerintah untuk memastikan distribusi dan pasokan produk peledak dikelola dengan baik.

"Kami memiliki 12 anggota perusahaan distribusi dan produsen bahan peledak di Indonesia," katanya.

Kedua belas anggota tersebut adalah PT Dahana, PT Multi Nitrotama Kimia, PT Trifita Perkasa, PT Armindo Prima, PT Pindad, PT Mexis, PT Asa Karya, PT Distribusi Amo Nusantara, PT Kaltim Nitrate Indonesia, PT Prima Mega Blasting, PT Bumi Tala, dan PT Aneka Gas.

Juju Juanda, selaku Conference Chairman The 7th International Drill & Blast Conference 2024 mengungkapkan bahwa konferensi tahun 2024 ini diikuti setidaknya lebih dari 250 peserta dan 34 pembicara, yang sebagian besar merupakan praktisi-praktisi peledakan di industri pertambangan Indonesia.

"Selain itu, terdapat beberapa perwakilan delegasi dari negara lain yang menjadi pembicara maupun peserta di acara ini, di antaranya dari Amerika Serikat, Chile, India, Australia, dan negara-negara lainnya," katanya.

Editor: Muhammad Yunus

Tag:  #digitalisasi #jadi #masa #depan #industri #peledakan #indonesia

KOMENTAR