Harga RAM Melejit, Samsung Disebut Tolak Pesanan dari Divisinya Sendiri
Ilustrasi logo Samsung. (WIKIMEDIA COMMONS/DENNISM2)
19:18
14 Desember 2025

Harga RAM Melejit, Samsung Disebut Tolak Pesanan dari Divisinya Sendiri

Ringkasan berita:

  • Lonjakan permintaan memori dari industri dan pusat data AI membuat harga RAM/DRAM global naik ratusan persen, hingga memicu kabar bahwa Samsung Semiconductor menolak pesanan jangka panjang dari Samsung Electronics karena lebih mengutamakan pelanggan AI yang menawarkan harga lebih tinggi.
  • Samsung membantah isu penolakan tersebut, namun kenaikan harga RAM dipastikan berdampak luas: biaya produksi perangkat konsumer berpotensi naik, produsen seperti Lenovo mulai menimbun stok, dan kondisi pasar diprediksi baru pulih pada 2027.

– Harga chip memori (RAM/DRAM) global kembali melonjak akibat popularitas kecerdasan buatan (AI) yang makin tinggi.

Kenaikan harga ini disebut sudah mencapai level ekstrem, sampai-sampai membuat Samsung disebut menolak pesanan DRAM dari Samsung sendiri. 

Maksud dari kalimat ini adalah Samsung punya divisi yang mengurus chip memori, yaitu Samsung Semiconductor yang menerima pesanan RAM dari divisi lain di Samsung juga. 

Divisi yang memesan DRAM tersebut adalah Samsung Electronics, dan ini adalah divisi yang memproduksi ponsel, tablet, dan perangkat lainnya dari keluarga Samsung Galaxy.

Seluruh perangkat Samsung Electronics ini tentunya butuh RAM supaya bisa berfungsi dengan baik, dan RAM ini berasal dari Samsung Semiconductor. 

Nah, ketika Samsung Electronics mengajukan permintaan pasokan DRAM untuk lini smartphone terbarunya, yang dipersiapkan untuk produksi di 2026, divisi Samsung Semiconductor menolak permintaan dan kemitraan yang bersifat jangka panjang ini.

Menurut media teknologi SamMobile yang mengutip informasi dari kantor berita lokal Korea Selatan SEDaily, penyebabnya adalah lonjakan permintaan RAM dari industri dan pusat data AI.

Perusahaan-perusahaan yang ingin fokus di AI ini mungkin rela membayar harga jauh lebih tinggi dari Samsung Electronics untuk memperkuat infrastruktur komputasi mereka.

Karena secara bisnis lebih menguntungkan, Samsung Semiconductor boleh jadi memilih konsumen lainnya dibanding "saudaranya" sendiri yang fokus di produk untuk segmen consumer.

Pengalihan fokus dari segmen consumer ke enterprise ini juga kabarnya diterapkan produsen memori lain seperti SK Hynix hingga Micron.

Bahkan, Micron belum lama ini menghentikan bisnis memori dan SSD merek Crucial untuk konsumen demi fokus ke perusahaan AI.

Kembali ke Samsung yang ditolak Samsung, Samsung Semiconductor kabarnya masih bisa menerima permintaan Samsung Electronics soal DRAM untuk perangkatnya. 

Namun, permintaan tersebut harus disesuaikan dengan harga yang lebih tinggi (mungkin mengikuti harga chip memori global), dan kerja sama tersebut juga dibuat jangka pendek, tidak jangka panjang seperti biasanya. 

Jika langkah ini diambil, maka biaya produksi perangkat Samsung kemungkinan naik, dan harga perangkat tersebut juga akan ikutan naik.

Samsung bantah tolak pesanan

Berfoto ria di logo Samsung di kantor pusat Samsung di Suwon, Korea Selatan.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Berfoto ria di logo Samsung di kantor pusat Samsung di Suwon, Korea Selatan.

Mendengar kabar ini, pihak Samsung angkat bicara. Dalam pernyataan ke SamMobile, mereka membantah divisi yang mengurus DRAM ini menolak pesanan dari konsumennya. 

Namun, mereka menyebut konsumen secara umum saja, tidak langsung menyebut Samsung Electronics. 

"Laporan terbaru yang menyebutkan bahwa divisi Samsung Semiconductor menolak permintaan dari sejumlah pelanggan adalah tidak berdasar dan tidak benar," jelas Samsung.

"Kami saat ini tetap berkomunikasi secara intens dengan pelanggan global untuk memenuhi kebutuhan industri," imbuh Samsung.

Terlepas dari ditolak atau tidak, kenaikan harga RAM ini memang sudah terjadi (kenaikan hingga ratusan persen) dan diprediksi akan berdampak pada semua industri produknya yang mengandalkan RAM. 

Produsen komputer seperti Lenovo dilaporkan menimbun stok memori untuk mengamankan produksi, sementara perusahaan modul komputer Raspberry Pi juga terpaksa menaikkan harga produk karena mahalnya chip RAM.

Kondisi ini diprediksi tidak membaik dalam waktu dekat dan ditaksir akan terjadi sepanjang 2026, dan akan perlahan pulih pada 2027 mendatang, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari PCWorld.

Tag:  #harga #melejit #samsung #disebut #tolak #pesanan #dari #divisinya #sendiri

KOMENTAR