Insiden Mobil MBG Tabrak Siswa Tak Perlu Terjadi Bila Ada SOP yang Jelas
Tampang Adi Irawan, 33, sopir mobil pengangkut Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menabrak 21 korban di SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (11/12). (Istimewa)
19:52
12 Desember 2025

Insiden Mobil MBG Tabrak Siswa Tak Perlu Terjadi Bila Ada SOP yang Jelas

- Kejadian mengerikan yang melibatkan mobil MBG menabrak 20 siswa dan seorang guru di SDN  01 Kalibaru di kawasan Cilincing pada Kamis (11/12) menyisakan trauma mendalam. Polisi telah meminta keterangan sang sopir terkait kecelakaan ini.

Kejadian ini juga menarik perhatian Praktisi Keselamatan Jalan Raya dan juga Founder dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, yang mengatakan bahwa sebenarnya ini bisa diminimalisir dengan melibatkan beberapa pihak terkait yang terlibat dalam MBG.

Menurutnya POV atau point of view terkait dengan tragedi kecelakaan yang terjadi di SDN 01 Pagi, Cilincingng, Jakarta Utara pada Rabu kemarin. Di mana ada pengemudi mobil MBG hilang kendali sehingga menabrak puluhan murid dan guru dari sekolah tersebut.

"Seharusnya kecelakaan ini dapat dihindari bila mana stakeholder dalam hal ini perusahaan ataupun sekolah memiliki SOP atau Standard Operation Procedure yang berada di dalam manajemen keselamatan kerja dari organisasi.," ujarnya di Jakarta (12/12).

"Artinya begini, di mana para stakeholder sadar bahwasannya segala aspek operasional yang terkait dengan aktivitas yang berisiko seperti mengoperasikan unit kendaraan bermotor itu berisiko tinggi terhadap kecelakaan, maka seharusnya ada Standard Operation Procedure yang mencakupi kualifikasi kendaraan dan mencari kemampuan untuk mencari kemampuan kualifikasi pengemudi dan standar dalam memasuki area-area tersebut," katanya.

Terkait hal ini Badan Gizi Nasional (BGN), yang langsung turun tangan memastikan penanganan korban serta investigasi berjalan maksimal.

Kepala SPPG Jakarta Utara Sahrul Gunawan Siregar menuturkan, pengemudi yang mengakibatkan insiden ini bukan sopir utama.

"Sopir kendaraan bukan sopir sebenarnya tapi sopir pengganti, SPPG tersebut di bawah Yayasan Darul Esti," ujar Sahrul, Kamis (11/12).

Jusri menambahkan kalau kecelakaan ini dapat dicegah bila semua stakeholder yang terlibat di dalam operasional MBG ini sadar dengan peluang-peluang atau potensi-potensi ancaman.

"Kalau mereka sadar, maka mereka pun bisa melakukan risk control atau kontrol bagaimana mengurangi atau mencegah resiko tersebut," pungkas Jusri.

Editor: Dony Lesmana Eko Putra

Tag:  #insiden #mobil #tabrak #siswa #perlu #terjadi #bila #yang #jelas

KOMENTAR