Tahun Depan, Game di Indonesia Wajib Cantumkan Klasifikasi Usia
Ilustrasi main game di pameran Tokyo Game Show 2025 sambil diajarin sama Gemini Live(KOMPAS.com/Caroline Saskia Tanoto)
07:36
11 Oktober 2025

Tahun Depan, Game di Indonesia Wajib Cantumkan Klasifikasi Usia

Ringkasan berita:

  • Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mewajibkan seluruh game yang beredar di Indonesia mencantumkan klasifikasi usia pemain, seperti 7+, 13+, atau 18+, mulai Januari 2026. Aturan ini menjadi bagian dari penerapan Indonesia Game Rating System (IGRS) yang diumumkan di ajang IGDX 2025 di Bali.
  • Komdigi akan menaikkan rating atau bahkan men-take down game tersebut. Kebijakan ini berlaku untuk semua platform, termasuk game luar negeri yang beredar di Indonesia.
  • Komdigi menekankan aturan ini untuk melindungi anak-anak dari konten kekerasan dan kata-kata tidak pantas dalam game. Pemerintah juga mengimbau orang tua agar tidak membantu anak mengakses game dewasa, misalnya dengan meminjamkan KTP.

- Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mewajibkan seluruh game yang beredar di Indonesia mencantumkan klasifikasi usia mulai tahun depan.

Aturan ini menjadi bagian dari penerapan Indonesia Game Rating System (IGRS), sistem penilaian usia yang resmi diumumkan pada ajang Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2025 di Bali. 

Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah, mengatakan bahwa sistem ini bertujuan melindungi anak-anak dari konten game yang tidak sesuai dengan umur mereka.

"Game itu tidak semuanya bisa dimainkan oleh semua umur. Ada game yang memang hanya cocok untuk kalangan usia tertentu, misalnya karena mengandung unsur kekerasan atau kata-kata yang tidak pantas," kata Edwin saat ditemui di sela-sela IGDX 2025, Jumat (10/10/2025).

Indonesia akhirnya memiliki sistem rating game sendiri bernama IGRS. Dengan hadirnya sistem ini, semua game yang diedarkan di Tanah Air wajib mencantumkan klasifikasi usia yang diverifikasi Kementerian Komdigi. Kehadiran IGRS ini dikonfirmasi Komdigi dalam ajang IGDX di Bali, Jumat (10/10/2025). KOMPAS.com/YUDHA PRATOMO Indonesia akhirnya memiliki sistem rating game sendiri bernama IGRS. Dengan hadirnya sistem ini, semua game yang diedarkan di Tanah Air wajib mencantumkan klasifikasi usia yang diverifikasi Kementerian Komdigi. Kehadiran IGRS ini dikonfirmasi Komdigi dalam ajang IGDX di Bali, Jumat (10/10/2025).

Menurut Edwin, mulai Januari 2026, setiap game yang diedarkan di Indonesia wajib mencantumkan klasifikasi usia pemain, seperti 7+, 13+, atau 18+.

Proses pencantuman klasifikasi ini dimulai dengan self-assessment oleh pengembang game, yang kemudian akan diverifikasi oleh Komdigi.

"Developer wajib menilai sendiri untuk usia berapa game itu cocok dimainkan, lalu kami akan lakukan pengecekan rutin untuk memastikan kesesuaiannya," kata Edwin.

Jika ditemukan pelanggaran, seperti pengembang yang memberikan rating tidak sesuai dengan isi game, Komdigi akan langsung mengambil tindakan.

"Kalau ada yang ketahuan menyalahi aturan, kita akan naikkan rating-nya atau bahkan take down gamenya," tegas Edwin.

Aturan ini berlaku untuk semua game di semua platform, termasuk game buatan luar negeri yang dipasarkan di Indonesia.

"Selama game itu dimainkan oleh anak-anak Indonesia, maka wajib mengikuti aturan ini," katanya.

Selain menekankan tanggung jawab pengembang game, Edwin juga mengingatkan peran orang tua agar tidak membantu anak-anak mengakses game yang tidak sesuai usia.

"Jangan sampai orang tua meminjamkan KTP-nya untuk mendaftarkan akun game anak di bawah umur. Kita ingin bersama-sama melindungi anak-anak Indonesia," imbuh Edwin.

Peluncuran Indonesia Game Rating System menjadi salah satu agenda utama IGDX 2025, yang juga mempertemukan lebih dari 30 studio game lokal dengan investor regional dan global melalui sesi business matchmaking.

Acara ini diikuti sekitar 500 peserta dari berbagai kalangan industri game di Indonesia.

Edwin berharap, dengan adanya regulasi baru ini, pertumbuhan industri game nasional bisa tetap sejalan dengan perlindungan terhadap karakter dan perkembangan anak-anak.

"Harapannya, industri game tetap tumbuh sehat, tapi tidak mengganggu pertumbuhan karakter anak-anak Indonesia," pungkas Edwin.

Tag:  #tahun #depan #game #indonesia #wajib #cantumkan #klasifikasi #usia

KOMENTAR