



Tokopedia dan TikTok Shop Ungkap Kebiasaan Cari Produk lewat Search Engine
Kolaborasi Tokopedia dan TikTok Shop yang didukung berbagai inovasi, mengungkap kebiasaan konsumen yang mencari produk lewat search engine atau disebut dengan mesin pencari.
"Kita juga berhasil menghimpun data dari Katadata Insight Center, menemukan berbagai macam alasan dari konsumen, apa sih yang konsumen cari dari mencari produk, dari search engine," ujar Vonny Susamto, Direktur Tokopedia dan TikTok E-Commerce, Indonesia, di Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Dia menjelaskan bahwa ternyata pencarian tertinggi adalah promo.
"Biasanya ada hashtag promo, biasanya paling banyak dicari. Disini keliatan banget persentage itu (mencapai) 72 persen," ungkapnya.
Kemudian, Vonny Susamto, mengungkap bahwa yang kedua terbesar itu adalah deskripsi produk yang lebih lengkap dengan memiliki 67 persen.
"Kita lihat lagi ada yg namanya promo tanggal kembar dan tercatat sebanyak 66 persen," tambahnya.
Dia juga mengungkap bahwa ada juga flash sale atau diartikan sebagai penjualan cepat.
"Biasanya kita mencari barang termurah dengan hatga termurah juga, tapi biasanya kuotanya nggak terlalu banyak secara quantity ada 63 persen," beber Vonny Susamto.
Menurutnya, lonjakan transaksi ini disebut menunjukkan bahwa banyak masyarakat berbelanja online setelah menonton konten video juga dari para kreator.
"Video baik short video maupun live streaming, sebetulnya menjadi faktor kunci yang bisa mendorong pertumbuhan bisnis pelaku usaha khusunya UMKM," dia menjelaskan.
Untuk lebih menunjukkan komitmennya dalam mendongkrak pertumbuhan bisnis UMKM, Tokopedia dan TkTok Shop bersama Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mengumumkan peluncuran program KALCER (Kemenperin Angkat Lokal Cepat Terkenal).
Program ini untuk mendukung pertumbuhan UMKM melalui berbagai inisiatif guna meningkatkan keterampilan dan daya saing bisnis.
Melalui program KALCER, Tokopedia dan TikTok Shop akan memberikan pengetahuan bagi ratusan pelaku UMKM mengenai cara membuka dan mengelola toko di Tokopedia dan/atau TikTok Shop dan deretan fitur yang bisa dimanfaatkan para UMKM, seperti Live Stream dan Program Afiliasi.
“Kami terus berkomitmen mendukung pertumbuhan UMKM lokal yang berkelanjutan, yang diwujudkan hari ini melalui peluncuran program KALCER bersama Kementerian Perindustrian RI," ucap Vonny Susamto.
Program ini, menurutnya, dirancang untuk membantu UMKM bersaing dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital lewat Tokopedia dan TikTok Shop.
Melalui program ini, dia menambahkan, pelaku usaha akan mendapatkan pelatihan, mulai dari cara membuka toko hingga strategi meningkatkan penjualan dan pendapatan di platform Tokopedia dan TikTok Shop.
![Tokopedia, TikTok Shop, dan Kementerian Perindustri RI dalam peluncuran program KALCER di Jakarta, Kamis (19/6/2025). [Suara.com/Dythia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/19/90019-peluncuran-program-kalcer.jpg)
Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Faisol Riza, mengatakan, kolaborasi strategis dengan Tokopedia dan TikTok Shop ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital industri kecil dan menengah serta memperluas akses pasarnya melalui platform digital, seperti Tokopedia dan TikTok Shop.
"Melalui inisiatif ini, kami bertujuan memastikan produk lokal mampu mendominasi pasar domestik dan tetap memiliki daya saing tinggi," ucapnya.
Saat ini, ada jutaan penjual yang telah tergabung di platform Tokopedia dan TikTok Shop, mayoritasnya UMKM.
Dengan adanya sinergi Tokopedia dan TikTok Shop telah mendorong kenaikan penjualan yang lebih tinggi.
Bahkan jika UMKM tersebut memiliki dua akun, baik di Tokopedia maupun di TikTok Shop, kenaikan penjualan bisa mencapai 118 persen.
Kampanye Beli Lokal yang dilakukan oleh Tokopedia dan TikTok Shop juga mendorong pertumbuhan penjualan UMKM lokal hingga 70 persen.
Penjual yang bergabung dalam Beli Lokal di TikTok Shop mengalami peningkatan nilai transaksi harian rata-rata hampir 90 persen khususnya pada bulan Ramadan.
“Sejak didirikan, No Void Minds (akun/produk: Tokopedia dan TikTok Shop) fokus berjualan online di e-commerce, seperti Tokopedia dan TikTok Shop. Kampanye Beli Lokal yang diikuti No Void Minds membantu meningkatkan eksposur, transaksi, dan brand awareness sebagai brand lokal," jelas CEO No Void Minds, Verrell Gunawan.
Menurutnya, berkat optimalisasi penjualan di Tokopedia dan TikTok Shop, penjualan No Void Minds melesat hingga 3 kali lipat pada tahun 2024.
"Total omzet No Void Minds dalam sebulan lewat Tokopedia dan TikTok Shop berkisar Rp3 miliar,” imbuh dia.
Tag: #tokopedia #tiktok #shop #ungkap #kebiasaan #cari #produk #lewat #search #engine