Darurat Digital! Ledakan Serangan Siber Menghantam Ponsel Android: 180.000 Malware Baru Mengintai di Saku Anda
Ilustrasi serangan siber mengintai ponsel. (We Live Security)
15:56
7 Juni 2025

Darurat Digital! Ledakan Serangan Siber Menghantam Ponsel Android: 180.000 Malware Baru Mengintai di Saku Anda

Dunia tengah dihadapkan pada lonjakan serangan siber besar-besaran terhadap smartphone Android. Menurut laporan terbaru dari Kaspersky, jumlah malware yang mengincar perangkat pintar ini melonjak tajam hingga 180.000 sampel berbahaya hanya dalam tiga bulan pertama tahun 2025, meningkat 27 persen dibandingkan akhir 2024. 

 

Yang lebih mencengangkan, lebih dari 12 juta pengguna telah diserang secara langsung, meningkat 36 persen dari kuartal sebelumnya. Ini bukan sekadar angka. Ini adalah alarm global bahwa smartphone, perangkat yang kita genggam setiap hari kini menjadi target utama kejahatan siber.

Trojan Canggih Menyamar Jadi Aplikasi Sah: Pencuri Uang, Data, dan Identitas Anda!

Salah satu pelaku utamanya adalah Trojan perbankan Mamont, yang menyamar sebagai aplikasi biasa namun diam-diam mencuri kredensial perbankan, pesan teks, hingga data pribadi. Aplikasi palsu serupa, yang menjanjikan hadiah atau uang tunai, juga marak beredar.

Namun yang paling menyeramkan adalah kemunculan kembali malware backdoor Triada, yang ditemukan sudah tertanam di ponsel palsu bermerek terkenal, artinya, ponsel Anda bisa datang dari toko dalam kondisi sudah terinfeksi.

Ada juga temuan malware baru bernama Triada, memiliki kemampuan mengerikan: mengganti alamat dompet kripto Anda, menyusup ke browser, mencuri pesan rahasia, hingga mengendalikan akun media sosial dari jarak jauh.

Trojan-trojan baru kini menyerang wilayah tertentu dengan brutal. Di Turki, malware berkedok aplikasi nonton film gratis diam-diam mencuri kendali atas ponsel. Di India, pengguna digoda dengan hadiah palsu lewat Trojan RewardSteal, yang nyatanya adalah alat pencuri data perbankan.

Malware yang sebelumnya hanya menyebar di satu negara kini lintas batas dengan mudah, menjadikan semua pengguna Android rentan. Waspadalah.

Melalui laporannya, Kaspersky bahkan menemukan bahwa malware pencuri tangkapan layar pertama di dunia, SparkCat, berhasil menyusup ke Apple App Store dan Google Play, dua toko aplikasi resmi yang selama ini dianggap "aman".

Sebanyak 20 aplikasi terinfeksi telah terdeteksi, bahkan toko resmi pun tidak lagi bisa dijadikan benteng perlindungan mutlak.

Menurut Anton Kivva, analis senior di Kaspersky, banyak pengguna masih beranggapan bahwa ponsel lebih aman daripada PC. “Itu keliru. Trojan modern ini canggih, diam-diam, dan sangat berbahaya,” tegasnya.

Dengan semakin banyaknya transaksi finansial yang dilakukan via aplikasi, ponsel kini menjadi brankas pribadi, yang sayangnya, banyak yang dibiarkan terbuka lebar oleh kelalaian pengguna.

Untuk menghindarkan diri Anda menjadi korban, Kaspersky menyarankan beberapa hal. Pertama, unduh aplikasi hanya dari toko resmi, namun tetap periksa ulasan dan asal-usulnya.

Waspadai aplikasi yang meminta izin mencurigakan, terutama Aksesibilitas. Kemudian selalu perbarui sistem dan aplikasi Anda. Gunakan perangkat lunak keamanan yang terpercaya, jangan tunggu sampai terlambat.

Ingat, saat ini, bisa dibilang smartphone Anda adalah medan perang baru. Saatnya memperkuat pertahanan. Waspada atau tertipu, pilihannya ada di tangan Anda sendiri. (*)

Editor: Dinarsa Kurniawan

Tag:  #darurat #digital #ledakan #serangan #siber #menghantam #ponsel #android #180000 #malware #baru #mengintai #saku #anda

KOMENTAR