



Pendukung Teori Bumi Datar Masih Bertahan, Misi Luar Angkasa SpaceX Bongkar Mitosnya
Upaya SpaceX untuk mengeksplorasi luar angkasa bukan hanya menandai kemajuan teknologi dan sains, tetapi juga secara tidak langsung menjadi pukulan telak terhadap salah satu teori konspirasi yang masih bertahan hingga kini: teori Bumi datar.
Menyadur dari UNILAD, melalui misi terbaru bertajuk Fram2, SpaceX merilis rekaman menakjubkan yang memperlihatkan bentuk Bumi secara jelas—bulat dan penuh lekukan alami yang tak terbantahkan.
Namun, para penganut teori Bumi datar tampaknya belum siap untuk menyerah begitu saja.
Pada 1 April pukul 21.46 waktu setempat, roket Falcon 9 dengan kapsul SpaceX Dragon berhasil diluncurkan dari Kompleks Peluncuran 39A di Pusat Antariksa Kennedy, NASA, Florida.
Dalam misinya, para astronaut dari Fram2 melewati Kutub Utara dan Kutub Selatan Bumi beberapa kali dalam sehari.
SpaceX kemudian mengunggah rekaman tersebut di media sosial, termasuk video dari wilayah kutub serta timelapse perjalanan dari Antarktika hingga Kutub Utara yang menampilkan kelengkungan planet dengan sangat jelas.
"Pandangan pertama wilayah kutub dari kapsul Dragon," tulis SpaceX di akun Twitter/X resmi mereka, yang disambut antusias oleh publik. Banyak warganet menyambut bukti visual tersebut sebagai "kemenangan kecil" melawan narasi Bumi datar yang masih beredar luas di internet.
Salah satu pengguna menulis, "Hari yang buruk untuk para penganut Bumi datar." Pengguna lain menambahkan, "Luar biasa sekali tampilannya. Sepertinya teori Bumi datar bisa dikubur dalam-dalam sekarang." Bahkan ada yang menyindir langsung komunitas Flat Earth: "Coba jelaskan ini, @FlatEarthZone."
Namun, seperti yang sering terjadi pada teori konspirasi, bukti nyata sekalipun tidak mudah mengubah keyakinan yang sudah mengakar. Komentar-komentar skeptis pun membanjiri unggahan SpaceX. Beberapa menyebut video tersebut sebagai hasil rekayasa digital atau menggunakan lens melengkung yang disebut-sebut membuat ilusi kelengkungan Bumi.
"Kelihatan banget deep fake-nya," tulis seorang komentator. Lainnya mengatakan, "Kenapa separuh Bumi tertutup es? Ini bukan bukti, ini CGI." Bahkan ada yang menuding rekaman itu terlalu mudah untuk diedit dan tidak bisa dijadikan dasar membantah teori Bumi datar.
Misi Fram2 akhirnya kembali dengan selamat ke Bumi. Dalam pernyataan resmi, SpaceX mengatakan: "Keempat framonaut telah keluar dari kapsul Dragon dengan selamat dan tanpa bantuan."
Kendati demikian, perdebatan mengenai bentuk Bumi masih berlangsung panas, setidaknya di kolom komentar media sosial.
Salah satu warganet bahkan mengusulkan solusi ekstrem untuk mengakhiri debat tak berujung ini: "Kapan SpaceX buat misi khusus buat bawa penganut Bumi datar ke luar angkasa, biar diam mereka selamanya?"
Fenomena ini mencerminkan bagaimana teknologi dan bukti visual masih belum mampu menembus tembok keyakinan sebagian orang, terutama ketika informasi dan narasi tandingan berkembang luas di dunia maya.
Meski demikian, misi-misi seperti Fram2 tetap menjadi pengingat penting akan pentingnya edukasi publik berbasis sains dan fakta, di tengah gelombang disinformasi yang terus membayangi.
Sejumlah ilmuwan dan pendidik juga ikut angkat suara. Mereka menegaskan bahwa rekaman dari Fram2 bisa menjadi bahan ajar luar biasa bagi sekolah dan universitas untuk memperkenalkan sains secara visual dan menyenangkan.
“Ini bukan sekadar video luar angkasa, tapi alat edukasi yang nyata,” kata seorang dosen astronomi di Universitas California.
Sementara itu, Elon Musk belum menanggapi usulan netizen soal misi khusus untuk para penganut Bumi datar.
Namun, jika itu benar-benar terjadi, mungkin itu akan menjadi babak baru dalam sejarah edukasi ruang angkasa—dengan tempat duduk khusus untuk mereka yang masih percaya Bumi itu datar.
Tag: #pendukung #teori #bumi #datar #masih #bertahan #misi #luar #angkasa #spacex #bongkar #mitosnya