![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Susi Pudjiastuti Ungkap Daging dan LPG di Indonesia Lebih Mahal dari Negara Tetangga, Netizen: Kok Aneh...](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/11/suara/susi-pudjiastuti-ungkap-daging-dan-lpg-di-indonesia-lebih-mahal-dari-negara-tetangga-netizen-kok-aneh-1210639.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Susi Pudjiastuti Ungkap Daging dan LPG di Indonesia Lebih Mahal dari Negara Tetangga, Netizen: Kok Aneh...
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti terkenal kritis menanggapi isu di media sosial. Susi Pudjiastuti baru-baru ini menyinggung harga daging impor dan LPG di Indonesia yang lebih mahal dibanding negara tetangga.
Mantan menteri dengan slogan terkenal 'Tenggelamkan' tersebut turut mengunggah salah satu artikel dari media nasional.
Artikel itu membahas mengenai pakar kebijakan publik yang mengkritik bila harga elpiji di Indonesia tidak realistis, terutama di luar Pulau Jawa.
Susi Pudjiastuti lantas menambahkan bahwa tak hanya harga LPG, namun daging impor di Indonesia juga lebih mahal. "Daging sapi (impor) kita juga harganya lebih mahal dari Vietnam & negara ASEAN lainnya. Walaupun sumbernya sama. Saya ingat percakapan dengan Menteri Pertanian Vietnam tahun 2017. Saya bahkan sempat bergurau sapi dari Australia ke Indonesia dan ke Vietnam keliling dulu lewat Atlantik pengirimannya. Jadi yang ke Indonesia lebih mahal ongkos kirimnya," cuit Susi Pudjiastuti melalui akun X pada Senin (10/02/2025).
Postingan yang dibagikan viral setelah memperoleh 2.400 retweet dan 10 ribu tanda suka. Artikel yang diunggah ulang oleh Susi Pudjiastuti membahas mengenai harga tabung gas melon 3 kilogram dengan HET mencapai Rp 25.000 pada 2023.
Padahal di tahun 2014, gas melon masih ada di angka Rp 13.500. Harga di luar Jawa bahkan hingga Rp 50 ribu. Sebagai perbandingan, harga elpiji isi ulang 12 kilogram di Malaysia dibanderol sebesar 25,8 ringgit atau Rp 90.300 pada 2023 lalu.
Itu lebih murah dibanding harga elpiji 5,5-12 kg di Indonesia yang dijual Rp 90 ribu hingga Rp 240 ribu. Postingan dari Susi Pudjiastuti riuh dengan berbagai keluhan netizen. Tak sedikit netizen yang mengeluh harga udang mahal padahal Indonesia mempunyai banyak perairan.
"Bu Susi, sebenarnya apa sih yang menyebabkan daging sapi impor di Indonesia itu mahal?" tanya salah seorang netizen. "Perusahaan yang impor banyak, tapi pemiliknya sedikit," jawab Susi Pudjiastuti dengan emoticon 'ssst'.
"Banyak perusahaan yang impor tapi dimiliki segelintir orang. Mereka bisa 'ngatur' karena nggak ada kompetisi. Gitu ya bu?" balas netizen. Susi Pudjiastuti hanya memberikan emoticon tersenyum kepada netizen tersebut.
Menteri di era Jokowi itu tak menyebut siapa yang 'bermain' sehingga harga daging sapi impor lebih mahal. Di sisi lain, Susi Pudjiastuti mengaku heran dengan mahalnya daging impor.
Padahal, jarak Australia-Indonesia terhitung lebih dekat dibanding jarak Australia-Vietnam. Ia tak habis pikir mengapa daging impor di Vietnam justru lebih murah. Postingan viral Susi Pudjiastuti menuai beragam komentar dari netizen.
"Pantesan lebih mahal, ternyata keliling dunia dulu wkwkwkw. Importirnya untung banyak, belum catut sana-sini," kata @68**a*.
"Nggak usah jauh-jauh bu. Udang aja di sini mahal. Padahal kita kan negara maritim, hadeh," keluh @p**al**eker.
"Kok aneh bin ajaib," komentar @as**r**dy47.
Tag: #susi #pudjiastuti #ungkap #daging #indonesia #lebih #mahal #dari #negara #tetangga #netizen #aneh