Sempat Tampil dI Piala Dunia, Timnas China Kini Iri dengan Vietnam
Foto yang diambil pada 13 Januari 2020, menunjukkan Philippe Troussier saat sedang bertugas sebagai direktur teknik Akademi Sepak Bola Vietnam (PVF). Troussier yang pernah dipecat usai Qatar kalah dari Indonesia pada Piala Asia 2004 bakal menggantikan Park Hang-seo sebagai pelatih timnas Vietnam. (Foto oleh: NHAC NGUYEN/AFP)(AFP/NHAC NGUYEN)
08:26
18 Januari 2024

Sempat Tampil dI Piala Dunia, Timnas China Kini Iri dengan Vietnam

- Sepak bola China kini melihat Vietnam sebagai proyek percontohan yang layak diikuti. Hal tersebut menyusul hasil-hasil yang dialami kedua tim sejauh ini di Piala Asia 2023.

Timnas Vietnam kalah 2-4 dari Jepang sang pemegang rekor empat gelar turnamen pada laga pertama mereka. Pasukan Philippe Troussier bahkan sempat unggul 2-1 lebih dulu sebelum kehebatan Jepang memaksa mereka menyerah.

Hasil ini terhitung hebat mengingat banyak pemain senior Vietnam yang cedera sebelum turnamen dan mereka menurunkan skuad berisi pemain-pemain dari liga domestik dengan usia rerata di bawah 24 tahun.

Skuad Jepang sendiri berisikan sembilan pemain yang berkarier di Eropa.

Sementara, China bermain imbang 0-0 dengan tim debutan turnamen Tajikistan pada laga perdana sebelum bermain kacamata lagi dengan Lebanon pada laga kedua.

Hasil ini membuat pengamat sepak bola China, Qin Dongying, kritis terhadap perkembangan sepak bola negeri Tirai Bambu tersebut.

"Tim Vietnam telah membuat kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir dan telah lama melepaskan label sebagai tim yang lemah, dan kekuatannya mendekati level kedua di Asia," tulis Dongying, seperti dikutip dari Sports Sina.

Ia juga menyinggung bagaimana Troussier sudah tak asing lagi dengan sepak bola Asia dengan dirinya berhasil membawa timnas Jepang juara Piala Asia 2000 dan babak 16 besar Piaal Dunia 2002.

Dirinya juga pernah melatih Shenzhen dan Zhejiang Greentown di Liga Super China walau tak terlalu sukses.

Troussier kini dibilang menyuntikkan ide-idenya dengan baik ke sepak bola Vietnam walau sang pelatih sendiri mengakui masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

"Sepak bola Vietnam berkembang dengan baik saat ini, tetapi ini hanya di Asia Tenggara. Di Asia, masih ada kesenjangan besar dalam sepak bola Vietnam," tutur Troussier beberapa waktu silam.

Salah satu kekuatan Troussier adalah kepandaiannya menemukan dan mengembangkan pemain muda, dengan fokus pada kerja sama tim dan kemampuan individu para pemain.

"Saya menggunakan sejumlah besar pemain muda tidak hanya untuk membantu tim Vietnam meraih hasil, tetapi juga untuk menyesuaikan para pemain muda ini dengan kebutuhan pengembangan sepak bola di masa depan," tutur Troussier melanjutkan.

Sebaliknya, sepak bola China dikatakan terus merosot. 

Pada masa jayanya, pemain-pemain seperti Sun Jihai (Manchester City), Li Weifeng dan Li Tie (Everton) bahkan bisa menembus tim-tim Premier League. Namun, kondisi sekarang jauh dari itu.

"Timnas China telah mengalami kemunduran dibandingkan 20 tahun lalu," ujarnya.

"Pada Piala Dunia 2002, ada lebih banyak pemain China yang bermain di luar negeri daripada Korea dan Jepang, tetapi satu-satunya pemain China yang bermain di Eropa sekarang ini adalah bek non starter, Wu Shaogong, di Liga Turki. 

Sementara, Jepang sendiri memiliki 200 pemain yang merumput di luar negeri termasuk di liga-liga terbaik dunia.

Tag:  #sempat #tampil #piala #dunia #timnas #china #kini #dengan #vietnam

KOMENTAR