Piala Afrika 2023: Pengalaman Mencekam Timnas Gambia di Udara...
- Perjalanan timnas Gambia menuju Piala Afrika 2023 mengalami gangguan tak menyenangkan. Pesawat yang mereka tumpangi kekurangan oksigen dan terpaksa mendarat darurat.
Tim nasional Gambia merasakan pengalaman mencekam dalam perjalanan mereka menuju Pantai Gading, negara tuan rumah Piala Afrika 2023.
Pesawat yang mengangkut rombongan timnas Gambia mengalami masalah di udara. Pesawat kehilangan tekanan pada kabin dan kekurangan oksigen.
Pesawat itu sedianya membawa kontingen timnas Gambia dari Kota Banjul ke Yamoussoukro, Pantai Gading, pada Rabu (10/1/2024).
Namun, baru sekitar sembilan menit mengudara, pesawat mengalami masalah. Pendaratan darurat pun harus dilakukan.
Timnas Gambia kembali lagi ke ibu kota negara, Banjul.
"Kru lokal mengatakan ada masalah dengan penyejuk udara sebelum kami lepas landas. Namun, semuanya baik-baik saja saat lepas landas," ucap pelatih Gambia, Tom Saintfiet, dilansir Sky Sport dari BBC Sports Africa.
"Setelah beberapa menit, terasa sangat panas di dalam pesawat. Kami semua pingsan karena kekurangan oksigen. Beberapa pemain tak bisa dibangunkan. Pilot tersadar dan kami harus kembali."
Tom Saintfiet menggambarkan lebih lanjut situasi mencekam yang dialami rombongan Gambia selama berada di dalam pesawat.
"Orang-orang mengalami sakit kepala dan jika penerbangan dilanjutkan 30 menit lagi, seluruh tim mungkin akan mati. Anehnya adalah masker oksigen tidak keluar."
"Bagus pilot menyadari bahwa ini adalah keadaan gawat sehingga berbalik. Namun, kami masih syok," tutur Saintfiet menambahkan.
Pesawat yang dinaiki timnas Gambia pada akhirnya bisa mendarat dengan selamat di Banjul.
Setelah itu, pada Rabu (10/1/2024) malam, timnas Gambia asuhan Tom Saintfiet bahkan mengadakan sesi latihan di Banjul.
Akan tetapi, sesi latihan itu tak bisa lengkap dihadiri oleh pemain, seiring kejadian yang baru saja menimpa mereka.
Kejadian ini tentu mengganggu persiapan Gambia menuju Piala Afrika 2023. Eks pemain Man United yang kini mentas bersama Young Boys, Saidy Janko, menggambarkan betapa melelahkannya perjalanan Gambia jelang Piala Afrika 2023.
Ia menyebut tim total menempuh 32 jam perjalanan perjalanan untuk kembali ke Gambia dari masa pemusatan latihan di Arab Saudi. Kontingen Gambia harus melalui transit di Istanbul (Turkiye) dan Casablanca (Maroko).
Setelah itu, timnas Gambia masih harus melalui kengerian dalam penerbangan menuju Pantai Gading.
"Begitu kami memasuki pesawat kecil yang disewa untuk membawa kami terbang, kami merasakan hawa panas luar biasa yang membuat kami bercucuran keringat. Kru meyakinkan kami bahwa AC akan menyala begitu kami di udara."
"Panas yang tidak manusiawi ditambah dengan kekurangan oksigen membuat banyak orang merasakan sakit kepala dan pusing hebat."
"Penumpang mulai tak sadarkan diri beberapa menit setelah masuk pesawat dan lepas landas," tutur Saidy Janko yang menyebut kejadian ini tak bisa diterima.
Sebagai informasi, Gambia tergabung di Grup C Piala Afrika 2023 bersama Senegal, Kamerun, dan Guinea. Piala Afrika 2023 bakal digelar di Pantai Gading pada 13 Januari-11 Februari 2024.
Tag: #piala #afrika #2023 #pengalaman #mencekam #timnas #gambia #udara