Dokter Jelaskan Cedera yang Bikin Lamine Yamal Loyo di El Clasico
Pemain Barcelona #10 Lamine Yamal (tengah) dibayangi #24 Dean Huijsen (kiri), #03 Eder Militao dan #05 Jude Bellingham (kanan) dalam pertandingan sepak bola Liga Spanyol antara Real Madrid vs Barcelona di Stadion Santiago Bernabeu di Madrid pada 26 Oktober 2025. (Foto oleh Oscar DEL POZO / AFP)(AFP/OSCAR DEL POZO)
08:44
29 Oktober 2025

Dokter Jelaskan Cedera yang Bikin Lamine Yamal Loyo di El Clasico

- Lamine Yamal disebut hanya mentas dengan 50 persen kekuatan ketika Barcelona kalah 1-2 di markas Real Madrid dalam laga El Clasico.

Lamine Yamal menjadi sorotan tajam setelah tampil di bawah standar dalam laga El Clasico Real Madrid vs Barcelona di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu (26/10/2025).

Barcelona takluk 1-2 di laga pekan ke-10 Liga Spanyol 2025-2026 itu setelah kebobolan gol Kylian Mbappe (22') dan Jude Bellingham (43')

Sementara satu-satunya gol balasan Barcelona dicetak Fermin Lopez (38').

Penampilan Yamal menjadi salah satu sorotan utama karena bintang muda berusia 18 tahun itu gagal menunjukkan kemampuan terbaiknya selama 90 menit.

Sepanjang laga, Yamal hanya melepaskan dua tembakan dan tak satu pun mengarah ke gawang lawan, sementara ia juga kehilangan bola hingga 22 kali.

Bek kiri Real Madrid, Alvaro Carreras, tampil solid dalam menjaga pergerakan Yamal dan mendapat bantuan efektif dari Dean Huijsen, Aurelien Tchouameni, serta Arda Gueler untuk menutup ruang di sisi kanan serangan Barcelona.

Keterbatasan performa Yamal rupanya tak hanya disebabkan tekanan lawan, tetapi juga masalah kebugaran yang sudah ia alami dalam beberapa pekan terakhir.

Pemuda 18 tahun itu diketahui sedang berjuang melawan pubalgia, cedera pada area pangkal paha yang menimbulkan nyeri berkepanjangan di sekitar tulang kemaluan.

Cedera tersebut disebut-sebut telah mengurangi mobilitas dan kecepatannya. Dalam laga di Bernabeu, Yamal terlihat kurang bebas bergerak dan tampak ragu untuk menembak.

Tercatat, Lamine Yamal delapan kali berupaya menggocek lawan. Namun, dari sekian percobaan dribel itu, hanya separuhnya yang sukses.

Menurut sejumlah ahli medis, rasa sakit akibat pubalgia bisa naik turun intensitasnya, namun cenderung memburuk pada pertandingan dengan tempo tinggi.

Dokter tim Barca kini disebut tengah mengatur porsi latihan dan menit bermainnya secara hati-hati agar cedera tersebut tidak semakin parah.

Sementara itu, dokter spesialis traumatologi olahraga ternama, dr. Pedro Luis Ripoll, menjelaskan bahwa pubalgia merupakan cedera yang dapat mengganggu performa atlet secara signifikan.

“Itu adalah cedera yang, terus terang, sulit ditangani. Cedera ini ditandai dengan rasa sakit yang mengurangi kemampuan pemain untuk bergerak dan menembak hingga hampir 50 persen, dan itulah yang kita lihat dalam laga El Clasico,” ujar Dr. Ripoll berbicara kepada El Larguero, dilansir dari Goal International.

Vinicius Junior (kiri) berbicara dengan Lamine Yamal dalam pertandingan Liga Spanyol antara Real Madrid vs Barcelona di Stadion Santiago Bernabeu di Madrid pada 26 Oktober 2025. (Foto oleh Oscar DEL POZO / AFP)AFP/OSCAR DEL POZO Vinicius Junior (kiri) berbicara dengan Lamine Yamal dalam pertandingan Liga Spanyol antara Real Madrid vs Barcelona di Stadion Santiago Bernabeu di Madrid pada 26 Oktober 2025. (Foto oleh Oscar DEL POZO / AFP)

Efek Nyata Pubalgia

Menurutnya, penurunan performa Yamal dalam laga melawan Madrid merupakan gambaran nyata dari efek pubalgia.

“Ia hampir tidak menembak ke gawang, sulit bergerak, dan terus-menerus tampak meregangkan ototnya,” lanjutnya.

“Itu adalah rasa sakit yang melumpuhkan, yang memang memungkinkan pemain tetap tampil di pertandingan, tetapi menjauhkannya dari level terbaiknya dan secara signifikan menurunkan performanya,” kata Dr. Ripoll menambahkan.

Ia juga menegaskan bahwa cedera ini bukan disebabkan oleh kerusakan struktural pada sendi, namun membutuhkan waktu cukup lama untuk benar-benar pulih.

Proses pemulihan bisa memakan waktu beberapa minggu hingga berbulan-bulan andai tak ditangani dengan tepat.

Kondisi Yamal yang belum 100 persen diakui oleh asisten pelatih Barcelona, Marcus Sorg, usai laga El Clasico.

"Dia baru pulih dari cedera. Dia butuh ritme, pertandingan... Itu normal. Dia berusia 18 tahun dan Anda harus memberinya waktu dan membantunya," tutur Sorg yang menggantikan tugas Hansi Flick mendampingi tim dalam partai melawan Real Madrid.

"Itu normal, lawan mencoba segalanya melawannya dan untuk bertahan dengan baik, mereka beradaptasi. Kami harus bekerja lebih keras dan membantunya untuk mendapatkan performa terbaik di lapangan," ucapnya menambahkan.

Tag:  #dokter #jelaskan #cedera #yang #bikin #lamine #yamal #loyo #clasico

KOMENTAR