Ubed dan Isyana/Rinjani Raih Perunggu, Indonesia Tanpa Emas di Kejuaraan Dunia Junior 2024
Indonesia hanya dapat dua medali perunggu dari Kejuaraan Dunia Junior 2024, yang ditorehkan oleh Moh Zaki Ubaidilahh dan Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine. (Dok: PBSI)
12:20
13 Oktober 2024

Ubed dan Isyana/Rinjani Raih Perunggu, Indonesia Tanpa Emas di Kejuaraan Dunia Junior 2024

- Indonesia tanpa medali emas di Kejuaraan Dunia Junior 2024. Pencapaian terbaik para atlet muda Merah Putih hanyalah medali perunggu yang ditorehkan oleh Moh Zaki Ubaidillah alias Ubed dan Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine.

Kejuaraan Dunia Junior 2024 memasuki fase final pada Minggu (13/10) dan akan dimainkan mulai pukul 12.00 WIB. Namun, tak ada satupun wakil Indonesia yang akan bertanding pada partai puncak tersebut.

Pasalnnya, dua wakil Indonesia yang tersisa di semifinal kemarin, langkahnya sama-sama terhenti. Ubed misalnya, pebulutangkis tunggal putra itu harus menyerah di tangan wakil tuan rumah, Wang Zi Jun.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Nanchang International Sports Center Gymnasium hari Sabtu (12/10) siang itu, Ubed kalah dua gim langsung dengan skor tipis 19-21, 20-22. Pemain binaan PB Djarum Kudus itupun harus puas meraih medali perunggu.

"Saya tetap mengucap syukur alhamdulillah bisa sampai di sini, bisa dapat medali tapi saya belum puas," ucap Ubed.

"Dari Kejuaraan Dunia Junior saya pertama ini, banyak yang harus saya tingkatkan dari sisi fisik dan tekniknya," sahut penggemar Anthony Sinisuka Ginting ini.

Meski cuma perunggu, kegagalan ini bukan segalanya untuk Ubed. Dia masih punya peluang untuk menambah sekaligus memperbaiki koleksi medalinya di Kejuaraan Dunia Junior 2025.

Nasib serupa juga dialami oleh Isyana/Rinjani. Duet ganda putri yang tampil gemilang sejak Piala Suhandinata 2024 itu nyatanya dihadang oleh pasangan Jepang Ririna Hiramoto/Aya Tamaki. Mereka pun terhenti di semifinal.

Diakui Isyana/Rinjani, mereka dengan skor tipis 21-23, 19-21 karena terus tertekan. Selain itu pasangan binaan Djarum Kudua itu juga kerap ditekan oleh lawannya asal Jepang.

"Kami kurang jaga fokus di pertandingan hari ini. Secara hawa pertandingan juga kami merasa mereka lebih tinggi jadi kami terus tertekan. Walau sempat unggul tapi rasanya belum lepas. Ketika mereka menyusul, kami semakin panik. Kami juga banyak melakukan kesalahan," ungkap Isyana.

"Tidak bisa dipungkiri, fisik, tenaga dan fokus saya menurun. Sudah terasa sejak pertandingan kemarin sebenarnya tapi hari ini di laga yang lebih ketat jadi lebih terasa," sambung Rinjani.

Walau begitu, Isyana/Rinjani coba memetik hal positif dari ajang ini. Bagi mereka torehan ini merupakan proses perjalanan mereka menuju tantangan sebenarnya, level senior.

"Kami tetap senang dengan hasil ini. Kemarin di Kejuaraan Asia Junior kami kalah di delapan besar, sekarang ada peningkatan bisa sampai semifinal dan mendapat medali perunggu. Tahun depan sudah mulai bermain di level senior, harapannya bisa segera menyusul kakak-kakak di atas," aku Isyana.

"Kalau saya, kekalahan hari ini tidak akan membuat kami sedih berlarut-larut karena gagal sumbang medali emas. Bagi kami ini adalah proses perjalanan. Semoga ke depan kami bisa lebih baik dan lebih konsisten," tutur Rinjani.

Dengan demikian, skuad Merah-Putih total menambah dua medali perunggu di nomor perorangan setelah meraih emas di nomor beregu Piala Suhandinata 2024. Capaian ini tak lebih baik dari tahun lalu, di mana Indonesia dapat satu emas yang disumbangkan oleh Alwi Farhan di nomor tunggal putra.

Editor: Edi Yulianto

Tag:  #ubed #isyanarinjani #raih #perunggu #indonesia #tanpa #emas #kejuaraan #dunia #junior #2024

KOMENTAR