



Sorotan Pengamat asal Bandung ke Performa Pemain Persib di Timnas
Fakta dan data menunjukkan dua pemain Persib Bandung yang menjadi starter pada laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Beckham Putra dan Marc Klok tampil mengecewakan.
Hasil Indonesia vs Arab Saudi berakhir dengan skor 2-3 pada laga ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Kamis (9/10/2025) di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah.
Berdasarkan situs statistik Sofascore, Beckham Putra punya rating laga 6,1.
Selama 45 menit babak pertama ia hanya melakukan 17 kali sentuhan dengan bola.
Etam tak berkutik dengan akurasi operan tujuh kali sukses dari sembilan usaha (tiga dari titik kickoff) dan empat kali kehilangan bola.
Sementara, Marc Klok punya rating statistik 6,0 kendati bermain selama 90 menit.
Ia melakukan clearance tak sempurna yang mengakibatkan gol penyama kedudukan oleh Saleh Abu Al-Shamat menit 17.
Kapten Persib Bandung tersebut melakukan 46 sentuhan dengan bola dan 22 operan sukses dari 30 kali, serta 10 kali kesempatan kehilangan bola.
Rating keduanya masih berada di bawah Eliano Reijnders dan Thom Haye yang masuk sebagai pemain pengganti dengan rating sama-sama 6,9.
Jagat maya lalu mempertanyakan keputusan Kluivert yang lebih memilih memasang Klok daripada Haye, asumsi muncul sebab De Professor belum punya match fitness yang mumpuni hingga saat ini.
Pengamat Lebih Obyektif Lihat Performa Marc Klok cs.
Pemain timnas Indonesia dan juga pemain Persib Bandung, Marc Klok.
Pengamat sepak bola asal Bandung sekaligus mantan pemain Timnas Indonesia, Yudi Guntara, tak memungkiri performa pemain Persib memang tak sesuai ekspektasi.
Kendati semua orang harus objektif, keempatnya tampil di level berbeda menghadapi tim langganan Piala Dunia.
“Kalau saya lihat dari penampilan pemain-pemain Persib saat melawan Arab Saudi, memang banyak cibiran dari netizen,” kata Yudi.
“Tapi kita juga harus objektif, mereka Beckham, Klok, Thom Haye, Eliano, tampil di level yang sangat tinggi, menghadapi lawan dengan kualitas individu dan organisasi permainan yang jauh lebih matang,” tuturnya.
Indonesia memang pernah tak terkalahkan oleh The Green Falcon pada era kepelatihan Shin Tae-yong di ronde ketiga.
Namun, situasinya kali ini berbeda di tangan pelatih asal Belanda Patrick Kluivert, yang kembali mencoba pendekatan skema empat bek, meninggalkan skema tiga bek warisan STY.
“Jadi wajar kalau ada kesulitan di beberapa momen pertandingan. Tapi justru dari situ kita bisa belajar, bahwa ada level berbeda mentas di ronde ini, terkait mental, tempo permainan, dan pengambilan keputusan, ini level internasional lebih tinggi yang benar harus ditingkatkan,” papar Yudi menganalisis.
Jangan Fokus Kepada Kesalahan
Timnas Indonesia dalam perjuangan di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia saat menghadapi Arab Saudi, Kamis (9/10/2025) di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah. Timnas Indonesia kalah 2-3 dari Arab Saudi, tapi peluang lolos Piala Dunia 2026 tetap terbuka. Laga melawan Irak krusial bagi Garuda.
Kekalahan ini menjadi pembelajaran dari kesalahan yang dilakukan untuk bersiap menghadapi Irak pada laga lanjutan Grup B.
Jadwal Irak vs Indonesia akan digelar pada Sabtu (12/10/2025) di venue yang sama. Skuat Garuda harus memiliki mentalitas dan kualitas yang merata di starting line up.
Apresiasi perlu diberikan untuk Etam dkk karena mereka berjuang atas nama bangsa. Kritik diperlukan namun bukan menjatuhkan.
“Kita juga jangan hanya fokus pada kesalahannya, tapi juga apresiasi usaha mereka untuk berani tampil dan membawa nama Indonesia di laga besar seperti ini. Kritik boleh, tapi harus membangun,” ujar Yudi.
Tag: #sorotan #pengamat #asal #bandung #performa #pemain #persib #timnas