Celah untuk Timnas Indonesia, Jepang Angin-anginan di Panasonic Stadium
Celah untuk Timnas Indonesia, Jepang Angin-anginan di Panasonic Stadium. [Suara.com/Alfian Winanto]
06:54
10 Juni 2025

Celah untuk Timnas Indonesia, Jepang Angin-anginan di Panasonic Stadium

Timnas Indonesia akan menjalani laga terakhir di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan menghadapi Jepang. Garuda dinilai punya celah untuk meraih hasil positif merujuk performa angin-anginan tuan rumah di Panasonic Stadium.

Ya, duel Jepang vs Timnas Indonesia akan berlangsung di Panasonic Stadium atau juga dikenal Stadium Suita City, Osaka pada Selasa (10/6/2025) sore WIB.

Panasonic Stadium bukanlah kandang utama Jepang. Venue ini jarang digunakan Samurai Biru, yang diketahui punya rekor kurang mentereng saat bermain di sana.

Keputusan pemindahan venue dari Saitama Stadium ke Panasonic Stadium bisa menjadi berkah tersendiri bagi pasukan Patrick Kluivert. Data mencatat, performa Jepang di stadion yang terletak di Osaka tersebut tidak sepenuhnya meyakinkan.

Dari total tujuh pertandingan yang pernah dimainkan di Panasonic Stadium, Jepang hanya mengemas empat kemenangan. Tiga sisanya berakhir dengan kekalahan, termasuk beberapa hasil yang cukup mengejutkan.

Salah satu kekalahan paling diingat publik terjadi pada 19 November 2019, saat Jepang dipermak Venezuela dengan skor telak 1-4.

Pada laga itu, Solomon Rondon mencatat hat-trick gemilang, sementara Yeferson Soteldo menambah satu gol. Jepang hanya bisa membalas lewat gol hiburan Hotaru Yamaguchi.

Profil Stadion Suita City, Venue Jepang vs Timnas Indonesia. [Dok. IG@/irfc9999]Profil Stadion Suita City, Venue Jepang vs Timnas Indonesia. [Dok. IG@/irfc9999]

Tak hanya itu, pada 7 Juni 2016, Jepang kembali dipermalukan di stadion ini saat kalah 1-2 dari Bosnia Herzegovina.

Kekalahan tipis lainnya hadir saat Oman mencuri kemenangan 1-0 di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Sebaliknya, kemenangan besar Jepang di Panasonic Stadium umumnya diraih atas tim-tim yang levelnya jauh di bawah Indonesia, seperti saat mengalahkan Kirgistan 5-1 atau Myanmar 5-0.

Ini menjadi sinyal bahwa skuad Garuda bisa mengambil inspirasi dari tim-tim yang berhasil meredam Jepang di stadion ini.

Motivasi Indonesia bertambah setelah melihat hasil laga terbaru Jepang. Pada Kamis (5/6/2025), Jepang secara mengejutkan tumbang 0-1 dari Australia di Perth Stadium.

Kekalahan itu sekaligus memutus catatan tak terkalahkan mereka di fase kualifikasi.

Gol telat Aziz Behich pada menit ke-90 menjadi pukulan telak bagi skuad Hajime Moriyasu.

Winger andalan Jepang, Takefusa Kubo, bahkan mengakui bahwa performa timnya kurang meyakinkan terutama di paruh kedua pertandingan.

“Kami memulai babak kedua dengan lamban dan tidak cukup memaksakan permainan di tengah,” ujar Kubo seperti dikutip dari situs resmi JFA.

Meski dominan dalam penguasaan bola, Jepang gagal menciptakan peluang matang menghadapi pertahanan rapat Socceroos — sebuah pendekatan yang patut dicoba Indonesia.

“Kami hanya menciptakan satu peluang nyata. Itu hal yang harus kami evaluasi,” tambah Kubo.

Hal senada disampaikan gelandang Daichi Kamada yang menyoroti buruknya penyelesaian akhir timnya.

“Kami bicara untuk tidak kalah, tapi justru kebobolan di akhir meski dominan,” ungkap Kamada.
“Kami harus tampil lebih baik di area sepertiga akhir. Itu jadi pekerjaan rumah kami sebelum menghadapi Indonesia,” tambahnya.

Melihat tren ini, tekanan psikologis bisa makin membebani Jepang jika Indonesia mampu menekan sejak menit awal.

Terlebih lagi, Jepang cenderung tidak nyaman menghadapi tim dengan pertahanan solid dan serangan balik cepat — skenario yang bisa diadopsi Marselino Ferdinan dan kolega.

Lini belakang Indonesia tentu harus tetap waspada terhadap agresivitas awal Jepang. Namun, jika mampu memanfaatkan celah di lini pertahanan Jepang, peluang mencetak gol terlebih dahulu sangat terbuka.

Fakta bahwa Panasonic Stadium bukan stadion yang "keramat" bagi Jepang bisa menjadi senjata psikologis tambahan bagi Indonesia. Bila mampu mencuri gol cepat, tekanan justru bisa berbalik ke kubu tuan rumah.

Dari sisi sejarah, Timnas Indonesia punya motivasi ekstra. Dari 17 pertemuan, Garuda pernah meraih 5 kemenangan dan 2 hasil imbang, sementara Jepang mengoleksi 10 kemenangan.

Salah satu kemenangan paling dikenang terjadi di Turnamen Merdeka 1968, saat Indonesia melumat Jepang 7-0.

Memang, dalam era modern Jepang jauh lebih dominan. Pada pertemuan terakhir di Stadion Gelora Bung Karno (15 November 2024), Indonesia kalah telak 0-4. Namun kini situasinya berbeda.

Di bawah kendali Patrick Kluivert, performa Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan.

Garuda telah memastikan lolos ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dengan 12 poin, unggul atas Bahrain dan China.

Sementara itu, Jepang yang sudah memastikan tempat di Piala Dunia 2026 dengan 20 poin kemungkinan akan melakukan rotasi pemain.

Situasi ini menjadi peluang emas bagi Indonesia untuk tampil lebih agresif sejak peluit pertama berbunyi.

Dengan strategi yang tepat, fokus tinggi, dan keberanian untuk menekan Jepang di Panasonic Stadium, Timnas Indonesia berpeluang menciptakan kejutan.

Ini bisa menjadi langkah penting untuk menutup fase grup dengan kepala tegak dan membawa pulang catatan bersejarah.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

Editor: Arief Apriadi

Tag:  #celah #untuk #timnas #indonesia #jepang #angin #anginan #panasonic #stadium

KOMENTAR