Simon Tahamata: Ayah Tentara KNIL, Ibu Saya Wanita Manis Rawat 12 Anak
Simon Tahamata dikabarkan akan segera menjabat sebagai Direktur Teknik (Dirtek) Timnas Indonesia.
09:12
4 Februari 2025

Simon Tahamata: Ayah Tentara KNIL, Ibu Saya Wanita Manis Rawat 12 Anak

Nama Simon Tahamata tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola Indonesia. Mantan pemain yang memiliki rekam jejak cemerlang di Eropa ini dikabarkan akan segera menjabat sebagai Direktur Teknik (Dirtek) Timnas Indonesia.

Spekulasi semakin kuat setelah pria berdarah Maluku ini mulai mengikuti akun media sosial Timnas Indonesia, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, serta jajaran pelatih baru seperti Patrick Kluivert dan Denny Landzaat.

Namun, siapa sebenarnya Simon Tahamata? Berikut perjalanan hidup dan kariernya yang menarik untuk disimak.

Lahir di Kamp Vught, Keturunan Maluku di Belanda

Simon Melkianus Tahamata lahir pada 26 Mei 1956 di Vught, Belanda. Ia berasal dari keluarga Maluku yang bermigrasi ke Belanda pada awal 1950-an akibat situasi politik yang memanas di Indonesia.

Ayahnya, Lambert Tahamata, adalah seorang prajurit Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL), sementara ibunya, Octovina Leatemia, adalah sosok sentral dalam keluarga besar mereka yang terdiri dari 12 anak.

Simon Tahamata menghabiskan masa kecilnya di barak Kamp Vught, tempat yang disediakan oleh pemerintah Belanda bagi keluarga KNIL dan warga Maluku yang bermigrasi.

Simon Tahamata pernah kritik program naturalisasi PSSI. (Instagram/@afcajax)Simon Tahamata pernah kritik program naturalisasi PSSI. (Instagram/@afcajax)

Ketika berusia lima tahun, keluarganya pindah ke daerah Tiel, tepatnya di Diderik Vijghstraat, yang kala itu masih merupakan kawasan pinggiran.

"Ayah saya Lambert, prajurit KNIL. Lelaki yang sangat tegas. Ibu saya adalah seorang wanita yang sangat manis. Ia mesin keluarga. Ada 12 anak di rumah kami," ujar Simon Tahamata seperti dikutip dari AD.NL.

Meski lahir dan besar di Belanda, Simon Tahamata baru mendapatkan paspor resmi negara tersebut pada 1976.

Sebelumnya, banyak warga Maluku di Belanda yang tidak memiliki kewarganegaraan, meskipun telah menetap selama bertahun-tahun.

Karier Cemerlang di Sepak Bola Eropa

Cerita Pemain Bandung Dilatih Simon Tahamata Calon Dirtek Timnas Indonesia [Dok Pribadi]Cerita Pemain Bandung Dilatih Simon Tahamata Calon Dirtek Timnas Indonesia [Dok Pribadi]

Simon dikenal sebagai pemain sayap berbakat yang aktif di era 1970 hingga 1990-an.

Karier profesionalnya dimulai bersama Ajax Amsterdam, di mana ia turut membawa klub tersebut meraih berbagai trofi, termasuk tiga gelar Eredivisie dan Piala Belanda.

Setelah sukses bersama Ajax, Simon melanjutkan perjalanannya ke klub-klub besar lainnya seperti Feyenoord, VAC Beerschot, dan Standard Liege.

Di Belgia, ia berhasil menambah koleksi trofi dengan dua gelar Liga Belgia, Piala Belgia, serta Piala Super Belgia.

Setelah dua dekade berkarier sebagai pesepakbola profesional, Simon mengakhiri kariernya pada 1996 bersama Germinal Ekeren.

Keputusannya untuk gantung sepatu membuka babak baru dalam kehidupannya: dunia kepelatihan.

Dari Pelatih Junior ke Kandidat Dirtek Timnas Indonesia

Pasca pensiun, Simon fokus membangun karier sebagai pelatih.

Berbekal pengalaman dan wawasan luas di sepak bola Eropa, ia dipercaya menangani tim-tim muda di berbagai klub ternama seperti Standard Liege, Beerschot, Al-Ahli, dan Ajax Amsterdam.

Posisinya di Ajax bertahan cukup lama, dari 2014 hingga 2024, sebelum akhirnya resmi meninggalkan klub berjuluk de Godenzonen pada Februari 2024.

Kini, nama Simon Tahamata mencuat sebagai calon kuat Direktur Teknik Timnas Indonesia, sebuah peran strategis yang berpotensi membawa pengaruh besar dalam pengembangan sepak bola nasional.

Kehadirannya di jajaran kepemimpinan PSSI tentu menjadi angin segar bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Dengan pengalaman panjang di Eropa serta latar belakangnya yang kuat di dunia kepelatihan, mampukah Simon Tahamata membawa perubahan besar bagi Timnas Indonesia?

Editor: Pebriansyah Ariefana

Tag:  #simon #tahamata #ayah #tentara #knil #saya #wanita #manis #rawat #anak

KOMENTAR