Bunga Berwajah Monyet Ditemukan di Thailand
Direktur Jenderal Departemen Taman Nasional, Satwa Liar dan Konservasi Tumbuhan (DNP), Atthapol Charoenchansa, mengatakan penemuan tersebut telah dipublikasikan dalam Thai Forest Bulletin (Botany) volume ke-52 dan tersedia online sejak 8 Oktober.
Ia mengatakan, empat spesies baru itu ditemukan di pegunungan kapur di Saraburi, Rayong dan Lopburi.
Temuan yang paling menarik, lanjutnya, adalah Microchirita simia yang bunganya berwarna ungu dan kuning menyerupai wajah monyet.
Spesies ini ditemukan di distrik Muang Lopburi dan nama Thailandnya adalah Yad Vanom Pak atau “tetesan embun wajah monyet”.
Microchirita orathaiae yang ditemukan di distrik Khao Chamao di Provinsi Rayong, Thailand.Penemuan lainnya termasuk Microchirita radiata, ditemukan di Thailand selatan dan menampilkan bunga yang memiliki susunan radial unik, dan Microchirita puglisiae yang memiliki daun khas, panjang, sempit dan ditemukan di utara negara tersebut.
Microchirita puglisiae memiliki daun yang khas, panjang, sempit dan ditemukan di Thailand Utara.
Penemuan lain, Microchirita orathaiae, ditemukan di distrik Khao Chamao di provinsi Rayong, dinamai Orathai Kerdkaew, seorang ilustrator yang berkontribusi pada proyek Flora of Thailand.
Mr Atthapol mengatakan penemuan keempat spesies tersebut dilakukan sebagai bagian dari proyek Flora Thailand yang dilakukan oleh peneliti DNP.
Keempat spesies tersebut telah diverifikasi oleh Dr David Middleton, spesialis Gesneriaceae, tambah Mr Atthapol.
Dikatakannya, penemuan tersebut membuktikan bahwa Thailand merupakan pusat tanaman Microchirita yang memiliki genus sekitar 50 spesies.
Tanaman ini juga dapat ditemukan di India, Myanmar, Cina Selatan, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa dan Kalimantan.
Dari 50 lebih spesies, 41 diantaranya dapat ditemukan di Thailand, katanya.
Mengenai empat spesies baru tersebut, Atthapol mengatakan bahwa mereka berada di ambang kepunahan karena mereka hanya dapat tumbuh dalam kondisi tertentu, sehingga penting untuk melestarikan pegunungan kapur tempat mereka ditemukan.
Sumber: The Straits Times/The Nation