Selamat Hari Paskah! Ini Sejarah Singkat Bagaimana Minggu Paskah Dirayakan oleh Gereja-Gereja Kristen
Ilustrasi Hari Minggu Paskah (Dok. Freepik)
13:03
20 April 2025

Selamat Hari Paskah! Ini Sejarah Singkat Bagaimana Minggu Paskah Dirayakan oleh Gereja-Gereja Kristen

- Hari Minggu Paskah adalah hari raya yang penting bagi umat Kristen sedunia dimana mereka merayakan kebangitan Yesus Kristus dari kematian setelah disalibkan. Serta menjadi hari di mana masa pantang dan puasa berakhir. 

Sesuai dengan penjelasan kitab injil di Perjanjian Baru, Yesus Kristus bangkit dari makamnya tiga hari setelah wafat. 

Dilansir dari Ensiklopedia Britannica, terdapat pendapat yang dikemukakan oleh Santo Bede Agung pada abad ke delapan bahwa nama Paskah (Easter) berasal dari nama Dewi Eostre. 

Dewi Eostre, atau Eostrae, adalah dewi dari mitologi Anglo-Saxon yang berkaitan dengan musim semi dan kesuburan. 

Paskah dalam Kristen

Setelah umat Kristen mengadakan ibadah untuk memperingati Minggu Palma, Kamis Putih, dan Jumat Agung, mereka akan merayakan Minggu Paskah untuk memperingati kebangkitkan Yesus.

Penetapan tanggal untuk memperingati dan merayakan kebangkitan Yesus sempat memicu kontroversi besar pada sejarah awal gereja Kristen. Hal ini bahkan memecah gereja menjadi dua, gereja timur dan barat. 

Perselisihan ini dikenal sebagai Kontroversi Paskah, yang baru dapat diselesaikan secara definitif pada abad ke delapan.

Di daerah Asia Minor atau gereja timur, umat Kristen setempat memperingati hari penyaliban Yesus di hari yang sama saat orang Yahudi merayakan jamuan Paskah. Lalu kebangkitan dirayakan dua hari setelahnya, tidak peduli jatuh di hari apa. Di gereja barat, dari kebangkitan dirayakan pada hari Minggu. 

Setelah itu, Hari Paskah selalu dirayakan pada hari minggu pertama setelah tanggal 14 bulan Nisan kalender Yahudi. 

Namun, gereja-gereja semakin memilih untuk merayakan Paskah pada hari Minggu, sehingga kaum Quartodeciman (pendukung hari ke-14) menjadi minoritas. 

Pada tahun 325, Konsili Nicea kemudian menetapkan bahwa Paskah harus dirayakan pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama ekuinoks musim semi (21 Maret). Oleh karena itu, Hari Paskah dapat jatuh pada hari Minggu mana pun antara tanggal 22 Maret hingga 25 April.

Gereja ortodok timur menggunakan penanggalan yang berbeda. Mereka menggunakan kalender Yahudi dan bukan Gregorian (tiga belas hari lebih cepat). Karena itu mereka merayakan Paskah pada hari yang berbeda daripada gereja aliran lainnya. 

Pada abad ke 20, terdapat upaya yang dilakukan untuk menentukan tanggal pasti Paskah. Diusulkan Paskah dirayakan pada hari Minggu setelah Sabtu kedua di bulan April. 

Usulan itu mendapatkan banyak pendukung, namun tidak mendapatkan hasil yang diinginkan. Hal ini dikarenakan terdapat minat baru terhadap usulan yang muncul pada awal abad ke 21.

Usulan ini telah didiskusikan oleh para pemimpin gereja Ortodok timur, Ortodok Suriah, Koptik, Anglikan dan Katolik Roma. Akan tetapi mereka masih sulit untuk mencapai kesepakatan formal. 

Ritual 

Bagaimana Paskah dirayakan dapat berbeda-beda menurut aliran gerejanya. 

Di gereja barat, terutama di gereja Katolik, Lutheran dan Anglikan memulai perayaan Paskah pada malam Sabtu Suci dengan Misa Malam Paskah. 

Pada ibadah ini mereka mengikuti tradisi lama yang melibatkan lilin dan pemberkatan dengan percikan air suci, serta banyak bacaan dari Perjanjian Lama dan Baru. 

Gereja-gereja Moravia dan Metodis memiliki tradisi ibadah yang dilakukan pada saat matahari terbit di Hari Paskah. Ibadah ini biasa dilakukan di pemakanan untuk mengenang kisah Injil, atau tempat terbuka lainnya dimana matahari terbit dapat terlihat. 

Gereja-gereja di timur, seperti Ortodok Timur, Katolik Timur dan Byzantine memiliki ritual yang cukup mirip. 

Untuk mempersiapkan Paskah, mereka sudah mempersiapkannya dengan berpuasa dari Senin Putih hingga Minggu Paskah. Walaupun akhir masa prapaskah jatuh pada Sabtu Lazarus, puasa mereka tidak berakhir hingga hari Minggunya. 

Ibadah gereja Ortodok dimulai pada Sabtu malam, dengan mengikuti tradisi Yahudi dimana malam hari adalah awal dari hari-hari suci liturgi. 

Gereja kemudian digelapkan dan pastur menyalakan sebuah lilin pada tengah malam, yang mengartikan kebangkitan Yesus Kristus. Kemudian pelayan altar akan menambahkan lilin dengan prosesi mengitari gereja sebanyak tiga kali untuk merepresentasikan tiga hari di dalam makam. 

Ibadah ini akan berlangsung hingga Minggu paginya dan mengakhirinya dengan sajian besar untuk mengakhiri puasa. 

Banyak gereja Puritan melihat jamuan tradisional seperti yang dilakukan oleh gereja Anglikan dan lain-lain sebagai sesuatu yang salah karena perayaan ini tidak disebutkan di dalam Alkitab. 

Maka dari itu, ada pula gereja-gereja aliran kristen yang tidak merayakan Paskah. Seperti Presbyterian di Skotlandia dan Amerika Serikat. 

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #selamat #hari #paskah #sejarah #singkat #bagaimana #minggu #paskah #dirayakan #oleh #gereja #gereja #kristen

KOMENTAR