Pelajar Indonesia Kantongi Juara Ajang e-Icon World Contest di Korsel
Kompetisi internasional yang diselenggarakan Korea Education Frontier Association (KEFA) dan Kementerian Pendidikan Korea Selatan bertujuan menginspirasi dan memberdayakan pelajar muda dari berbagai negara untuk menciptakan solusi inovatif yang berfokus pada isu-isu global, khususnya yang terkait dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Allysia Heidy Kurniawan bersama rekannya William Naryanto berhasil meraih juara ketiga untuk kategori sekolah tingkat menengah ke bawah atau SMP.
Inovasi Allysia dan William yang mengembangkan aplikasi e-talk travel untuk tema SDGs 11 yaitu tentang kota dan komunitas berkelanjutan mendapat apresiasi dari para juri.
"Kita bikin aplikasi IT tentang travel. Harapannya juga bisa diimplementasikan untuk membantu pengembangan sektor pariwisata Indonesia," ujar Allysia dalam keterangan, Sabtu (10/8/2024).
Allysa mengaku bangga bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah kompetisi dunia, yang mana keberhasilan ini tak lepas dari dukungan masif dari orang tua dan para guru.
Allysia menyampaikan prestasi ini semakin memotivasi dirinya untuk ikut dalam sejumlah kompetisi skala internasional mendatang. Allysia ingin membuktikan bahwa Indonesia memiliki talenta IT terbaik yang mampu bersaing dengan negara lain.
"Dukungan orang tua dan para guru benar-benar luar biasa. Orang tua bilang ikut saja, jangan pikir menang atau kalah, ini akan jadi pengalaman yang luar biasa dan siapa tahu idenya bagus, bisa lebih berkembang lagi, dan bermanfaat bagi masyarakat," kata Allysia.
Guru sekaligus pendamping tim, Christela Cindy bersyukur dua tim dari Unisadhuguna Education berhasil meraih juara.
Selain Allysia dan William, satu tim yang terdiri atas Evan Rafael Ezra Wenas dan Owen Riley Widjaja juga meraih juara tiga untuk kategori sekolah tingkat menengah atas atau SMA.
Cindy menyampaikan Evan dan Owen menampilkan aplikasi Skillsprint yang terkait SDGs 8 yakni pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Aplikasi ini bertujuan untuk menjembatani para pencari kerja dan juga pemberi kerja, termasuk sejumlah pelatihan untuk meningkatkan kemampuan para calon pencari kerja.
"Kami tentu bangga anak didik kami mampu meraih juara, terlebih proses untuk ikut lomba ini tidak mudah," ujar Cindy.
Cindy mengatakan pemilihan Allysia dan William serta Evan dan Owen tak lepas dari prestasi mereka selama ini. Cindy pun meminta mereka untuk membuat proposal inovasi aplikasi sebagai syarat awal seleksi e-Icon World Contest.
"Kami tahu ada lomba ini dari awal tahun dan memutuskan ikut lomba karena memang ingin anak-anak memiliki pengalaman lebih, terutama di tingkat internasional. Seleksinya berdasarkan proposal aplikasi yang paling menarik kemudian diberangkatkan ke Korea Selatan," tutur Cindy.
Orang tua Allysia, Wisnu W Pettalolo tak mampu menyembunyikan kegembiraan dan kebanggaan terhadap prestasi anaknya. Wisnu sejak awal mendukung penuh langkah Allysia mengikuti kompetisi ini.
"Sebagai orang tua, tentu kami sangat bangga sekali dengan capaian Allysia dan teman-temannya," ucap Wisnu.
Wisnu yang merupakan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Asosiasi dan Himpunan bersama sang istri, Hilda Kusumadewi yang merupakan anggota DPRD terpilih dari PDIP dapil Jakarta Barat akan terus mendukung penuh upaya anaknya untuk mengikuti kompetisi di luar negeri.
Bagi Wisnu, prestasi ini memberi bukti bahwa anak-anak Indonesia tak kalah dari membuat inovasi yang bermanfaat bagi negeri.
"Kalau kita lihat lawan-lawannya dari berbagai negara, ini menjadi prestasi yang sangat membanggakan bagi Indonesia," kata Wisnu.
Tag: #pelajar #indonesia #kantongi #juara #ajang #icon #world #contest #korsel