Peran Mayor Teddy dalam 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran
– Sosok Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya kerap menjadi sorotan dalam pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Selama 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran, Mayor Teddy turut berperan di antaranya mendampingi Presiden RI hingga menegur sejumlah pejabat di Kabinet Merah Putih.
Dua pejabat yang pernah ditegur Mayor Teddy yakni Utusan Khusus Presiden RI, Miftah Maulana Habiburrohman dan Raffi Ahmad.
“Mayor Teddy lebih terlihat mendampingi Prabowo ke mana pun dan sesekali ditengarai memberikan teguran ke orang sekitar istana macam Gus Miftah dan Raffi Ahmad. Di luar itu, belum kelihatan peran lainnya,” ucap pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/1/2025).
Menurut Adi, Mayor Teddy memang sejak awal terlihat mendampingi Prabowo ke mana pun, termasuk ke acara penting.
“Baik sebelum jadi Seskab dan setelah jadi Seskab, yang membersamai Prabowo di semua even (acara) penting hanya Mayor Teddy,” tutur dia.
Pada akhir tahun 2024, Mayor Teddy turut mendampingi Prabowo dalam lawatannya ke lima negara selama 16 hari. Lima negara itu adalah China, Amerika Serikat, Peru, Brasil, dan Inggris.
Dekat dengan Prabowo
Mayor Teddy memiliki kedekatan dengan Prabowo, seperti terlihat saat kunjungan Presiden RI ke Amerika Serikat.
Kala itu, Prabowo memperkenalkan Mayor Teddy kepada Presiden Amerika Serikat (AS) yang saat itu dijabat Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (12/11/2024) lalu.
"Ini Sekretaris Kabinet saya," kata Prabowo, memperkenalkan Mayor Teddy kepada Biden.
Mayor Teddy pun memberikan gestur hormat kepada Biden lalu menjabat tangan presiden ke-46 Amerika Serikat tersebut.
“Saya Teddy, Sekretaris Kabinet, kehormatan bisa bertemu Anda," ujar eks ajudan Prabowo itu.
"Senang bertemu Anda, terima kasih," jawab Biden.
Tegur pejabat di kabinet
Di awal-awal masa pemerintahan Presiden Prabowo, Mayor Teddy juga pernah memberi peringatan kepada semua menteri di Kabinet Merah Putih.
Ia menekankan agar berhati-hati terkait penggunaan kop surat kementerian dan tanda tangan menteri.
Hal itu butut kasus Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes-PDT) Yandri Susanto yang menggunakan surat resmi kementerian untuk acara pribadi.
"Iya (Seskab memberi peringatan), kita harus siaga bersama. Kepercayaan publik yang besar ini harus kita jaga bersama ya. Semua imbauan untuk semua menteri di Kabinet Merah Putih," ujar Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, di Istana, Jakarta, 23 Oktober 2025.
Beberapa bulan setelahnya, Mayor Teddy pernah menegur Miftah Maulana Habiburrahman usai eks Utusan Khusus Presiden itu viral karena mengolok-olok pedagang es teh dalam suatu acara.
Miftah mengungkapkan bahwa Mayor Teddy menegurnya dan memintanya untuk lebih berhati-hati saat berbicara di hadapan masyarakat umum.
"Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab yang hari ini berada di Kupang untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum," ujar Miftah, dikutip dari YouTube KH Infotainment, pada 4 Desember 2024.
Usai ditegur Mayor Teddy, Miftah mengaku akan introspeksi diri terkait perkataannya yang menghina pedagang es teh. Kemudian, Miftah pun mundur dari jabatannya.
Di awal tahun ini, Mayor Teddy juga pernah menegur Raffi Ahmad setelah mobil berpelat RI 36 viral karena motor polisi pengawalnya diduga bersikap arogan saat berusaha membelah kemacetan di Jakarta.
Sekretaris Kabinet Prabowo ini mengeklaim sudah menegur pejabat negara pemilik mobil berpelat RI 36 yang videonya viral.
"Sudah, sudah kita tegur," kata Teddy, singkat saat dikonfirmasi, 11 Januari 2025.
Teddy juga mengingatkan seluruh jajaran pejabat di Kabinet Merah Putih untuk semakin bijak dan berhati-hati, termasuk saat berkendara menggunakan mobil milik negara.
"Sudah diingatkan kembali semuanya agar semakin berhati-hati dan bijak saat berkendara," jelas Teddy.
Sementara itu, Raffi Ahmad mengaku berterima kasih kepada Mayor Teddy yang sudah mau menegurnya.
Terlalu dini
Pengamat politik, Adi Prayitno, mengaku waktu 100 hari masih terlalu dini untuk dapat menilai kinerja Mayor Teddy sebagai Seskab.
“Iya. Sangat terlalu dini,” ujar Adi.
Hal senada disampaikan pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah.
Meski begitu, ia mendorong agar ke depannya Mayor Teddy sebagai Seskab betul-betul menilai kinerja para pembantu presiden.
Trubus juga mendorong agar program-program kerja Seskab disampaikan ke publik.
“Terus didorong Seskab itu untuk menilai kinerja menteri-menteri. Jadi tidak sekadar menegur, tapi juga nantinya diharapkan untuk menilai kinerja Kementerian,” kata Trubus, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.
Selain itu, ia mendorong agar Seskab di era Prabowo memiliki wakil. Sebab, jumlah kementerian/lembaga di Kabinet Merah Putih sangat banyak.
Soal penambahan Wakil Seskab ini dinilai perlu hanya jika Seskab bertugas memberikan penilaian terhadap para pembantu Prabowo.
“Jadi, Seskab itu harus memberikan penilaian terhadap kinerja menteri. Jadi, menteri-menteri ini kan banyak sekali, jadi Seskab itu harus ada dua orang, ada wakilnya, kalau perlu untuk menganalisis, jadi timnya ada karena menterinya banyak yang harus dievaluasi,” ucap dia.
Tag: #peran #mayor #teddy #dalam #hari #pemerintahan #prabowo #gibran