Indonesia Minta DK PBB Turun Tangan Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, dalam Sidang Darurat Majelis Umum PBB (ESS-10) di New York, Kamis (5/12/2024).(Dok Kementerian Luar Negeri RI)
15:08
21 Januari 2025

Indonesia Minta DK PBB Turun Tangan Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

- Indonesia, melalui Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Ch Nasir, meminta agar Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) ikut turun tangan melancarkan upaya gencatan senjata di Gaza, Palestina.

Hal itu disampaikan Nasir dalam sidang terbuka DK PBB yang digelar di New York, Amerika Serikat, pada Senin (20/1/2025).

"DK PBB harus memastikan setiap fase kesepakatan (gencatan senjata) ini dijalankan sepenuhnya dan menghentikan siklus kekerasan yang terus berulang," imbuh Nasir dalam keterangan pers, Selasa (21/1/2025).

Dalam pernyataannya, Wamenlu menyampaikan dua hal yang menurutnya harus menjadi fokus utama pasca disepakatinya gencatan senjata.

Pertama, mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza. Nasir menyerukan agar bantuan kemanusiaan dapat segera disalurkan tanpa hambatan, sejalan dengan seruan Sekjen PBB.

Ia juga menekankan pentingnya jaminan keselamatan bagi pekerja kemanusiaan dan mendesak agar upaya rekonstruksi Gaza mulai dipersiapkan, termasuk pencabutan blokade 18 tahun yang telah melumpuhkan perekonomian Gaza.

"Peran UNRWA sangat krusial dalam mencapai langkah-langkah tersebut. DK PBB harus melindungi UNRWA dari segala ancaman dan kampanye disinformasi yang menyerang lembaga ini," ujar Wamenlu RI.

Kedua, mengembangkan solusi politik yang komprehensif untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina, dengan mendukung solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian.

Wamenlu menegaskan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan menuju masa depan yang adil bagi Palestina dan Israel.

"Alternatif lain hanya akan menghasilkan apartheid dan penindasan," tegasnya.

Nasir juga mengajak masyarakat internasional untuk mendorong dialog yang tulus guna mengatasi akar masalah kolonialisme dan ketidakadilan sejarah di Palestina.

Wamenlu juga menyerukan dukungan penuh dan komitmen Indonesia untuk mensukseskan High Level International Conference on the Implementation of the Two-State Solution, yang akan berlangsung bulan Juni mendatang, sebagai langkah konkret mewujudkan perdamaian.

Sebagai informasi, Israel dan Hamas sepakat untuk melaksanakan gencatan senjata di Gaza, Palestina, yang akan berlangsung dalam tiga tahap pada Minggu (19/1/2025).

Gencatan senjata ini diharapkan membawa kelegaan bagi Gaza yang telah hancur akibat serangan Israel, dengan hampir 90 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi.

Ceasefire atau gencatan senjata adalah penghentian perang atau konflik bersenjata untuk sementara.

Tahap pertama dimulai sejak 19 Januari 2025 hingga enam bulan ke depan.

Tahap ini dibuka negosiasi untuk mengakhiri perang, mengembalikan tawanan, dan memberikan bantuan kemanusiaan di wilayah Gaza.

Tahap kedua berfokus pada negosiasi yang diperkirakan akan dimulai pada minggu ketiga setelah gencatan senjata digelar.

Tahap ini adalah tahap krusial karena akan ada aksi penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Setelah tahap kedua terpenuhi, tahap ketiga berlanjut, yakni pemulangan sandera dan pembangunan kembali Gaza selama lima tahun ke depan yang diharapkan akan diawasi langsung oleh organisasi internasional.

Editor: Singgih Wiryono

Tag:  #indonesia #minta #turun #tangan #lancarkan #gencatan #senjata #gaza

KOMENTAR