Dilematis Anies: Konsekuensi Dukungan PKS Lepas kalau Cari Cawagub Jakarta di Luar Sohibul Iman
Anies Baswedan di DPP PKB, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2024). [Suara.com/Faqih]
16:16
23 Juli 2024

Dilematis Anies: Konsekuensi Dukungan PKS Lepas kalau Cari Cawagub Jakarta di Luar Sohibul Iman

Anies Baswedan diprediksi bakal mencari sosok lain di luar politikus PKS Sohibul Iman sebagai kandidat calon wakil gubernur Jakarta. Anies mau tidak mau mencari sosok lain yang tidak memiliki kesamaan ceruk suara dengan dirinya.

Seperti diketahui Sohibul yang didukung Partai Keadilan Sejahtera dianggap memiliki kesamaan ceruk dengan Anies di Jakarta. Hal ini yang tentu bisa menjadi dasar penolakan NasDem dan PKB yang kekinian juga telah mendukung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta.

Menurut peneliti senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli, Anies memang perlu mencari sosok lain yang bisa mengerek elektabilitasnya.

"Ya betul jika pertimbangannya ingin nambah ceruk agar elektabilitasnya terus naik," kata Lili kepada Selasa (23/7/2024).

Baca Juga: DPP Belum Beri Dukungan Resmi, PKB Tak Undang Anies ke Harlah dan Mukernas

Bila langkah tersebut diambil Anies, tentu mantan gubernur Jakarta tersebut sudah siap menerima konsekuensi ditinggalkan PKS. Sebab PKS tentu memberikan dukungan tidak untuk cuma-cuma. PKS ingin kadernya, yakni Sohibul mendampingu Anies maju pemilihan gubernur.

Di sisi lain, Anies tidak bisa mengikuti kehendak PKS tanpa ada kesepakatan dari NasDem dan PKB. Mengingat PKS tidak bisa sendirian untuk mengusung pencalonan Anies.

"Bisa jadi seperti itu karena untuk menentukan cawagub juga, mesti dibebaskan, pasti harus ada Acc dari NasDem dan PKB. Jika kedua partai tersebut tidak setuju, mau tidak mau, kalau PKS tetap ngotot, bisa dilepasnya," kata Lili.

Meski ada kemungkinan melepas PKS, Lili memperkirakan Anies tidak bakal melakukan hal tersebut. Andai tidak terjadi kesepakatan mengenai nama Sohibul, Anies tentu bakal tetap meminta PKS mempertahankan dukungan kepada dirinya.

"Tapi saya kira Anies akan meminta agar PKS tetap mendukungnya karena salah satu basis massa kan dari para pendukung PKS. Kalau PKS lepas bisa lepas juga basis massanya," kata Lili.

Baca Juga: PKB-PKS Merapat, Anies Buka Peluang Koalisi Lebar di Pilkada DKI

"Ini memang dilematis buat Anies. Saya kira Anies ingin ketiga partai tersebut tetap bersatu dan solid dukung Anies," Lili menambahkan.

Tergantung Restu NasDem dan PKB

Posisi Sohibul Iman yang diusung sebagai calon wakil gubernur untuk mendampingu Anies Baswedan terancam. Pasalnya Anies mesti mengantongi restu terlebih dahulu dari dua partai yang turut mendukung pencalonannya di Jakarta, yakni NasDem dan PKB.

PKS resmi mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta 2024. [Dok. PKS]PKS resmi mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta 2024. [Dok. PKS]

Lili Romli mengatakan posisi Sohibul tentu tergantung restu NasDem dan PKB.

"Posisi Sohibul Iman dari sebagai cawagubnya Anies tergantung pada persetujuan PKB dan NasDem. Tanpa persetujuan kedua partai tersebut, saya kira kecil kemungkinan duet Anies dan Iman akan terwujud," kata Lili kepada Suara.com, Selasa (23/7/2024).

Meski NasDem menyatakan menyerahkan pemilihan cawagub kepada Anies, tetapi bila Sohibul yang diajukan, belum tentu NasDem dapat memberikan persetujuan. Begitu juga dengan PKB. Salah satu alasannya karena Anies dan Sohibul memiliki ceruk pemilih yang sama.

"Betul pertimbangan tidak mengusung Iman karena ceruknya sama. Pendukung Anies sebagian berasal dari massa PKS yang juga massanya Iman. Oleh karena itu memang harus mencari ceruk lain dengan mencari sosok yang bisa menambah ceruk suara Anies," kata Lili.

Editor: Dwi Bowo Raharjo

Tag:  #dilematis #anies #konsekuensi #dukungan #lepas #kalau #cari #cawagub #jakarta #luar #sohibul #iman

KOMENTAR