Markas PPP Dikepung Massa Pro-Kontra Mardiono, Pendemo: Kita Semua Kader, Gak Kubu-kubuan!
Dua kubu dari internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2024). (Suara.com/Fakhri)
17:40
21 Juni 2024

Markas PPP Dikepung Massa Pro-Kontra Mardiono, Pendemo: Kita Semua Kader, Gak Kubu-kubuan!

Dua kubu dari internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2024). Mereka adalah kubu pro dan kontra terhadap Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono.

Kubu pertama yang datang mengatasnamakan Front Kader Penjaga Partai (FKPP) merupakan pihak pro dengan Mardiono. Mereka terlihat menggelar aksi di depan pintu masuk DPP PPP.

Tak lama berselang, kubu kontra Mardiono bernama Forum Kader Ka'bah Bersatu (FKKB) juga datang. Sama dengan FKPP, mereka mengenakan atribut partai lambang kakbah.

Kedatangan FKKB ini langsung disambut riuh massa aksi dari FKKP. Mereka langsung menyambut FKKB dengan pengeras suara.

Baca Juga: Demo Lengser Mardiono, Massa FKKB Bawa Keranda Mayat hingga Gelar Tahlilan: PPP Sudah Mati

"Selamat datang saudaraku. Ingat kita semua satu. Kita semua kader, tak ada kubu-kubuan," kata salah seorang massa dari FKKP dari atas mobil komando.

Aksi keduanya dipisahkan oleh pembatas yang dibuat kepolisian di antara dua kubu itu. Sejumlah personil kepolisian turut menjaga aksi ini.

Gotong Keranda Mayat hingga Gelar Tahlilan

Selain membawa atribut, mereka juga menggotong  keranda mayit dengan tulisan PPP. Mereka pun duduk dan berkumpul lalu menggelar tahlilan dalam aksinya tersebut.

Kordinator FKKB, Mubarik menyampaikan, jika aksi ini digelar pihaknya sebagai bentuk kekecewaan terhadap kepemimpinan Plt Ketua Umum PPP M. Mardiono yang gagal membawa partai kembali ke Senayan. Massa menuntut Mardiono segera mundur dari jabatan Plt Ketua Umum PPP.

Baca Juga: Kubu Pro Mardiono Gelar Aksi di Depan Kantor PPP, Kader Diminta Tak Saling Menyalahkan

Massa FKKB membawa keranda mayat saat menuntut Mardiono mundur dari pimpinan PPP. Demonstrasi itu digelar di Markas DPP PPP di Jalan Diponegoro 60, Menteng, Jakarta, Jumat (21/6/2024). (Suara.com/Bagaskara)Massa FKKB membawa keranda mayat saat menuntut Mardiono mundur dari pimpinan PPP. Demonstrasi itu digelar di Markas DPP PPP di Jalan Diponegoro 60, Menteng, Jakarta, Jumat (21/6/2024). (Suara.com/Bagaskara)

Ia lantas menyoroti peryataan Mardiono yang menyebut kegagalan PPP lolos ke Parlemen Senayan disebabkan ulah kader. Padahal ia mengaku seluruh kader telah berjuang.

“Dan yang lebih yang disayangkan, saya sayangkan sekali, itu tidak mau diakui oleh ketua umum. Bahkan menyalahkan kami selaku caleg. Caleg kan yang disalahkan, saya salah apa? Saya tidak nyaleg kok, saya tidak nyalon kok. Itu bukan tipe seorang pemimpin buat saya," kata Mubarik.

"Pemimpin buat Partai Islam adalah mengakui kesalahan. Kalau mengakui kesalahan, kami juga akan terima dengan lapang dada, memang kita salah. Tapi dia tidak mengakui kesalahan, malah menjustis kesalahan adanya di bawah para caleg,” sambungnya.

Sebut PPP Sudah Mati

Lebih lanjut, ia lantas menjelaskan, mengapa pihaknya membawa keranda mayit dalam aksinya hari ini. Menurutnya, saat ini PPP sudah mati, karena tak lolos ke Gedung Parlemen Senayan.

"Ini adalah simbol. Keranda mayat adalah simbol matinya PPP. Karena besok PPP sudah tidak ada lagi di parlemen, karena sudah tidak lolos dalam parliamentary threshold. Ini saya anggap PPP sudah mati,” tuturnya.

Mubarik pun turut menuntut adanya regenerasi kepemimpinan di tubuh partai berlambang Ka’bah tersebut.

“Makanya harus ada kader-kader baru. Kepemimpinan Mardiono saya anggap sudah selesai, karena kita tidak lolos parliamentary threshold,” jelasnya.

Sejumlah massa dari Front Kader Ka’bah Bersatu (FKKB), menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]Sejumlah massa dari Front Kader Ka’bah Bersatu (FKKB), menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Desekan Lengserkan Mardiono

Desakan itu dimunculkannya, kata dia, karena khawatir PPP akan mengalami kegagalan kembali saat konstelasi Pilkada serentak pada November 2024, mendatang.

“Sudah pasti. Dia caleg bergerak saja, PPP tidak bisa mengangkat. Karena memang sistem yang dibuat tidak jelas. Saya, kami ini tidak ingin kegagalan di Pileg berimbas nanti kepada kegagalan di Pilkada. Makanya harus segera di reposisi pergantian ketua,” pungkasnya.

Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Jakarta Pusat, Sanusi Flamboyan meminta agar semua pihak di internal tidak saling menyalahkan atas kegagalan di Pileg 2024.

"Tidak ada lagi ruang untuk konflik di dalam tubuh PPP. Tidak ada lagi ruang untuk saling menyalahkan di dalam
tubuh PPP. Tidak ada lagi ruang untuk menengok ke belakang di dalam tubuh PPP jika itu hanya akan melemahkan kesatuan dan keutuhan partai," ujar Sanusi.

Sanusi mengatakan, 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP seluruh daerah sudah sepakat menuntaskan kepemimpinan Mardiono sampai Muktamar 2025.

"PPP hanya perlu melihat ke depan dan menyongsong masa depan yang lebih baik dengan semangat dan spirit persatuan kesatuan di atas prinsip soliditas kader," tuturnya.

Editor: Agung Sandy Lesmana

Tag:  #markas #dikepung #massa #kontra #mardiono #pendemo #kita #semua #kader #kubu #kubuan

KOMENTAR