Makan Bergizi Gratis Dimulai Besok, Pakar Kesehatan Ingatkan Hal Ini ke Pemerintah
Ada 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur yang siap beroperasi.
Terkait hal ini, pengamat Kesehatan dari Griffith University Australia Dicky Budiman sampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah.
Pertama, ia mengingatkan agar program ini tetap harus selalu memerhatikan gizi yang seimbang.
"Artinya, kandungan nutrisi setiap porsi makanan harus memenuhi kebutuhan energi, protein, vitamin, dan mineral harian," ungkapnya pada Tribunnnews, Minggu (5/1/2024).
Kedua, pada menu makanan, perlu untuk memprioritaskan sumber protein hewani dan nabati yang baik.
Seperti menyediakan ikan, telur, tahu dan tempe.
Tidak lupa pula memerhatikan kandungan karbohidrat kompleks. Seperti beras merah, singkong, sayur dan buah lokal.
Ketiga, dalam program makanan bergizi gratis ini, penting juga memerhatikan keamanan pangan.
"Dalam kaitan ini kebersihan dapur harus menjadi prioritas. Juga dipastikan pengolahan makanan untuk menghindari kontaminasi. Baik biologis, kimia ataupun fisik," imbuhnya.
Keempat, program ini juga harus memanfaatkan potensi pangan lokal untuk mendukung ketahanan pangan. Sehingga dapat menggerakkan ekonomi desa.
Lebih lanjut, Dicky menyampaikan efektifnya program ini juga berkaitan dengan perubahan pola pikir masyarakat.
Selain menyediakan makanan, perlu ada edukasi untuk tahu cara memilih makanan yang sehat dan bergizi.
Di sisi lain, program ini memang kata Dicky tidak bisa dikatakan sebagai upaya pengentasan stunting di awal.
Karena pencegahan stunting dilakukan jauh sebelum kelahiran anak, bahkan sudah dimulai saat awal kehamilan.
Tapi menurut Dicky, program ini bisa menjadi langkah baik sebagai salah satu upaya pencegahan stunting.
"Ini juga penting, bisa dikaitkan dengan pencegahan stunting. Ketika program ini juga fokus pada anak usia dini dan remaja putri untuk intervensi gizi sejak dini," tutupnya.
Tag: #makan #bergizi #gratis #dimulai #besok #pakar #kesehatan #ingatkan #pemerintah