Profil Addin Jauharudin, Ketum GP Ansor Sebut Miftah Aset, Inisiator Paus Fransiskus ke Indonesia
Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharudin dan pendakwah, Miftah Maulana Habiburrahman. Berikut profil dari Addin Jauharudin yang menyebut Miftah Maulana adalah aset bangsa. Dia merupakan inisiator Paus Fransiskus ke Indonesia. 
16:42
7 Desember 2024

Profil Addin Jauharudin, Ketum GP Ansor Sebut Miftah Aset, Inisiator Paus Fransiskus ke Indonesia

Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharudin tengah menjadi sorotan publik usai menyebut pendakwah sekaligus mantan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman sebagai aset bangsa.

Pernyataan Addin tersebut menjadi sorotan karena memuji Miftah saat dia dikecam publik lantaran menghina seorang penjual es teh bernama Sunhaji saat berdakwah.

Menurutnya, polemik Miftah dengan Sunhaji sudah selesai karena mereka sudah saling bermaafan.

"Itu hanya guyon. Kita kenal Gus Miftah, tokoh yang suka guyon, keduanya juga sudah bertemu, dan saling bermaafan. Polemik sudah selesai dan jangan diperpanjang," katanya pada Kamis (5/12/2024) lalu, dikutip dari Tribun Video.

Namun, pernyataan Addin tersebut dikritik oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rahmat Hidayat Pulungan.

Dia mengingatkan Addin agar nahdliyin harus tetap membela pihak lemah dan konsisten akan kebenaran.

"Kita harus tegak lurus dengan prinsip kemanusiaan dan konsisten membela yang lemah," tuturnya.

Rahmat mengungkapkan bahwa siapapun seperti Miftah yang juga merupakan pejabat publik tidak perlu dibela ketika melakukan kesalahan.

"Bahwa di badannya beliau ada label ulama dan negara. Harus bisa menempatkan diri yang pantas di ruang publik dengan nilai dan norma bangsa kita," jelasnya.

Lalu seperti apa profil Addin Jauharudin? Berikut ulasannya dikutip dari berbagai sumber.

Profil Addin Jauharudin

Dikutip dari Tribun Kaltim, Addin merupakan kader GP Ansor kelahiran Cirebon, Jawa Barat.

Adapun dirinya terpilih menjadi Ketua GP Ansor menggantikan mantan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas dalam Kongres XVI GP Ansor 2024 yang digelar di atas Kapal Pelni KM Kelud pada 2 Februari 2024.

Sebelum menjadi Ketum GP Ansor, dia sempat menjabat sebagai Bendahara Umum GP Ansor pada tahun 2016-2021.

Addin pun sebelumnya juga merupakan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada tahun 2011-2013.

Bahkan, dia sempat menjabat sebagai Ketua PB PMII selama dua tahun dari 2008-2010.

Di samping itu, Addin juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Addin juga tercatat sebagai Sekretaris Komite Industri Manufaktur dan Pengembangan Produk Halal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

Tak cuma itu, dia juga pernah menjabat sebagai Komisaris Independen di perusahaan pelat merah yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada pertengahan tahun 2023 lalu.

Addin pun pernah tercatat pula sebagai komisaris di perusahaan BUMN seperti PT Pos Indonesia dan PT Garam.

Inisiator Paus Fransiskus ke Indonesia

Addin pun menjadi sosok sentral atau inisiator dalam mendatangkan pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus pada 3-6 September 2024 lalu.

Dalam wawancara bersama Tribunnews.com pada 28 Agustus 2024 lalu, dia mengaku menjadi pemimpin para ketua umum organisasi kepemudaan lintas agama Indonesia untuk bertemu Paus Fransiskus di Vatikan pada 21 Agustus 2024.

Paus Fransiskus menandatangani Deklarasi Jakarta-Vatikan di Paul VI Audience Hall saat bertemu dengan Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin dan organisasi kepemudaan lintas agama, PP Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, PERADAH Indonesia, dan GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia).

"Bagi Vatikan, tanggapannya luar biasa, mengatakan ini sejarah pertama, ada pemuda lintas agama dari satu negara datang ke Vatikan, bertemu Paus," ujarnya saat sesi wawancara eksklusif dengan Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domu D Ambarita di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta pada 28 Agustus 2024 silam.

Addin juga mengungkapkan bahwa surat deklarasi yang diberikan ke Paus Fransiskus langsung ditandatangani tanpa membaca secara lebih detail.

Menurutnya, hal tersebut merupakan sesuatu yang luar biasa karena Paus Fransiskus yang notabene adalah pemimpin agama dunia tanpa pikir panjang untuk mengunjungi Indonesia.

"Menurut saya, ini juga diakui sebagai perjalanan sejarah menurut Markus Solo, pastur di Vatikan. Dan bagi kami ini sesuatu yang tak dapat dibayangkan karena bisa bertemu beliau."

"Yang bikin kami salut juga, beliau sangat antusias dengan dokumen yang kita susun, lalu beliau tandatangani tanpa berpikir panjang," katanya.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Kaltim dengan judul "Profil/Biodata Addin Jauharuddin Ketum GP Ansor Nahdatul Ulama yang Baru, Gantikan Gus Yaqut"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Kaltim/Heriani AM)(Tribun Video)

Artikel lain terkait Gus Miftah dan Kontroversinya 

Editor: Siti Nurjannah Wulandari

Tag:  #profil #addin #jauharudin #ketum #ansor #sebut #miftah #aset #inisiator #paus #fransiskus #indonesia

KOMENTAR