Umrah Kini Bisa Pakai Berbagai Jenis Visa
- Berangkat umrah kini tak harus menggunakan visa umrah. Kebijakan baru itu diputuskan pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk mendongkrak angka kunjungan umrah. ”Pendatang dari mana saja dan dengan visa apa pun bisa menunaikan umrah dengan mudah dan nyaman,” kata Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi melalui akun resmi X seperti dilansir dari Gulf News.
Saudi menekankan, ibadah umrah dapat diakses pemegang semua visa, termasuk visa pribadi, keluarga, transit, tenaga kerja, dan e-visa. ”Apa pun jenis visanya, Anda bisa melakukan umrah,” tambahnya.
Untuk mendapatkan izin umrah, warga bisa menggunakan aplikasi Nusuk yang telah di-publish otoritas Saudi sejak beberapa waktu lalu. Aplikasi tersebut memfasilitasi berbagai prosedur, termasuk pengaturan akomodasi bagi umat Islam yang berencana melakukan umrah dan mengunjungi Madinah.
Dalam beberapa bulan terakhir, Saudi telah memperkenalkan sejumlah fasilitas bagi umat Islam luar negeri yang ingin beribadah umrah. Tujuannya untuk mempermudah dan mengakomodasi calon jemaah umrah. Terutama mereka yang mungkin tidak dapat berpartisipasi dalam ibadah haji tahunan karena kendala fisik atau keuangan.
Di antara beberapa kemudahan itu adalah perpanjangan masa berlaku visa umrah dari 30 hari menjadi 90 hari. Selain itu, jemaah kini bisa masuk ke Saudi melalui semua jalur. Baik darat, udara, maupun laut. Saudi juga menghilangkan syarat didampingi wali laki-laki bagi jemaah perempuan. Selain itu, ekspatriat di negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk dan pemegang visa Schengen, AS, serta Inggris kini dapat membuat janji umrah melalui aplikasi Nusuk sebelum tiba di Saudi.
Sementara itu, di sela kunjungan kerjanya ke Jakarta, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al Rabiah menyampaikan, jemaah umrah dari Indonesia terus bertambah. ”Pada tahun 1445 Hijriah ini, jumlah jemaah umrah Indonesia sangat besar. Lebih dari 1,2 juta orang,” katanya setelah bertemu dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Jakarta kemarin.
Tawfiq juga mengungkapkan rencana penyelenggaraan umrah tahun ini untuk masyarakat Indonesia. Dia menjelaskan, pemerintah Saudi memberikan izin masuk bagi jemaah umrah asal Indonesia lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. ”Yaitu mulai tanggal 14 Zulhijah,” ucapnya.
Jadi, setelah selesainya rangkaian utama ibadah haji, pemerintah Saudi langsung membuka akses bagi jemaah umrah Indonesia. Untuk diketahui, pada tanggal 14 Zulhijah ini, misi pemulangan haji Indonesia masih berlangsung. Jadi nantinya jemaah umrah akan bertemu dengan jemaah haji di sana.
Tawfiq mengatakan, layanan pembukaan akses umrah untuk Indonesia yang lebih cepat itu bukan tanpa alasan. Di antaranya adalah untuk efektivitas penerbangan haji. Nanti pesawat yang terbang menjemput kepulangan jemaah haji tidak akan kosong. Mereka bisa membawa jemaah umrah. Harapannya, bisa membawa efisiensi dalam pengelolaan biaya haji. (dee/wan/c9/oni)