Komisaris Jasa Marga Jadi Promotor Bahlil, Rocky Gerung Bahas Potensi Konflik Kepentingan
(Kiri) Deretan penguji disertasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia dan (Kanan) Bahlil Lahadalia saat menyampaikan disertasinya di Universitas Indonesia Depok pada Rabu (16/10/2024) kemarin. 
21:07
14 November 2024

Komisaris Jasa Marga Jadi Promotor Bahlil, Rocky Gerung Bahas Potensi Konflik Kepentingan

- Akademisi Rocky Gerung menyoroti hubungan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, dengan promotornya.

Pasalnya, promotor disertasi Bahlil, yaitu Chandra Wijaya, menjabat sebagai Komisaris Independen Jasa Marga.

Menurut Rocky Gerung, tentu ada masalah etika terkait hubungan jabatan antara Bahlil dan Chandra.

Hubungan antara Bahlil dan Chandra, kata Rocky Gerung, pastinya turut mempengaruhi kualitas disertasi mantan Menteri Investasi/Kepala BKPM tersebut.

Dikhawatirkan, munculnya ketidakjujuran akademis karena adanya potensi konflik kepentingan di antara keduanya.

"Keterlibatan seorang promotor yang ada kaitannya dengan kedudukan dia sebagai komisaris di tempat di mana pengaruh Bahlil kuat sekali."

"Itu seharusnya disingkirkan dulu agar menimbulkan kejujuran akademis," jelas Rocky Gerung dalam kanal YouTube miliknya, Rocky Gerung Official pada Kamis (14/11/2024).

Dijelaskan Rocky Gerung, penangguhan gelar doktor Bahlil hanyalah hukuman administratif yang dijatuhkan oleh Universitas Indonesia (UI).


Untuk itu, pihaknya menantang UI untuk membongkar beragam dugaan terkait disertasi Bahlil.

Termasuk soal dugaan adanya joki disertasi milik Bahlil.

"Beban sekarang kepada UI bahwa UI harus membuktikan bahwa dia betul-betul tidak dijadikan (disertasi) joki oleh timnya Bahlil sehingga ini bisa merembet kemana-mana," kata Rocky Gerung.

Gelar Bahlil Ditangguhkan

Sebelumnya, publik dikagetkan atas pemberitaan gelar doktor Bahlil yang ditangguhkan pihak Universitas Indonesia (UI).

Padahal, Bahlil baru saja melakukan sidang terbuka dan dianggap lulus dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG).

Ia bahkan menyandang predikat cumlaude, meski belum di wisuda.

Namun, kini gelarnya ditangguhkan setelah tim Pengawasan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi melakukan investigasi untuk melakukan audit terhadap penyelenggaraan Program Doktor (S3) di SKSG.

Tim yang terdiri dari unsur Senat Akademik dan Dewan Guru Besar pada akhirnya menangguhkan gelar doktor Bahlil berdasarkan hasil rapat koordinasi empat Organ UI di Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024).

Dewan Guru Besar (DGB) UI juga akan melakukan sidang etik terhadap potensi pelanggaran yang dilakukan dalam proses pembimbingan mahasiswa Program Doktor (S3) di SKSG.

"Mengingat langkah-langkah yang telah diambil oleh UI, kelulusan BL mahasiswa Program Doktor (S3) SKSG ditangguhkan, mengikuti Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2022, selanjutnya akan mengikuti keputusan sidang etik," bunyi keterangan dalam rilis UI, Rabu (13/11/2024).

Terkait situasi ini, pihak UI meminta maaf kepada masyarakat.

Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI, Yahya Cholil Staquf, mengatakan hal ini akan menjadi evaluasi bagi lembaga di lingkungan internalnya.

Pihaknya juga akan mengambil langkah-langkah untuk menjaga kualitas dan integritas akademik. 

Terutama terkait tata kelola penyelenggaraan Program Doktor (S3) di SKSG.

"UI mengakui bahwa permasalahan ini, antara lain bersumber dari kekurangan UI sendiri, dan tengah mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya baik dari segi akademik maupun etika," ujar Yahya Cholil, Rabu.

Langkah tersebut diambil demi memastikan penyelenggaraan pendidikan di UI dilakukan secara profesional dan bebas dari potensi konflik kepentingan.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Yohanes Liestyo Poerwoto/garudea prabawati/Wahyu Aji)

Editor: Garudea Prabawati

Tag:  #komisaris #jasa #marga #jadi #promotor #bahlil #rocky #gerung #bahas #potensi #konflik #kepentingan

KOMENTAR