Kasus Pelecehan Seksual oleh Pengurus PSI Ditunda Polisi Lantaran Pelaku Caleg, Rasa Keadilan Korban Diabaikan?
Ilustrasi pelecehan seksual. (Suara.com/Ema Rohimah)
20:20
26 Maret 2024

Kasus Pelecehan Seksual oleh Pengurus PSI Ditunda Polisi Lantaran Pelaku Caleg, Rasa Keadilan Korban Diabaikan?

Seorang wanita berinisial W (29) diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh Ketua DPD PSI Jakarta Barat berinisial NL.

Kasus tersebut viral di media sosial TikTok setelah diunggah @bestiesaranani. Pengungah video bernama Tie Saranani mengatakan, peristiwa itu sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya, sejak Januari lalu.

“Sudah dilaporkan di Polda Metro Jaya sejak bulan Januari,” katanya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Selasa (26/3/2024).

Saranani menuturkan, proses hukum di kepolisian tertunda karena pelaku menjadi peserta Pemilu 2024.

“Dikarenakan terlapor caleg, tertunda prosesnya,” ucapnya.

Kekinian, korban sudah mendapatkan pendampingan hukum dari Yayasan Lembaga Perlindungan Hukum (YLBH) Permata.

Sebelumnya, Jurnalis Suara.com mendatangi alamat NL untuk mengkonfirmasi kasus tersebut. Diketahui, NL tinggal di Jalan Jeruk Bali RT 3/6 Nomor, 29, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Namun saat didatangi, tak ada satu pun orang yang keluar dari rumah itu meski sudah beberapa kali mengetuk pintu pagar rumah. Di teras rumah NL hanya terdapat sebuah sepeda motor Honda PCX berkelir hitam dan tumpukan beras.

Selain beras, terlihat beberapa tumpukan kardus bertuliskan bahan pokok seperti susu, saos, kecap, dan teh.

Sementara itu, Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina mengatakan belum bisa memberikan keterangan prihal kasus tersebut.

“Terkait hal tersebut sedang kami proses di internal, nanti kami kirim rilis resminya,” ucap Elva saat dikonfirmasi.

Viral di TikTok

Sebelumnya, seorang wanita berinisial W (29) mengaku menjadi korban pelecehan dari Ketua DPD PSI Jakarta Barat.

Aksi itu viral usai pengakuan korban di sebuah akun TikTok, @B35TIE. Korban mengaku mendapat perlakuan pelecehan seksual.

Mulanya, seorang host bernama Tie Saranani dalam video tersebut membuka video dengan memperkenalkan diri. Tertulis rekaman tersebut dibuat pada Jumat (22/3) lalu.

“Hallo selamat malam, saat ini saya sedang berada di wilayah Jakarta,” kata pembawa acara tersebut dikutip Selasa (26/3).

Pembawa acara mulai bertanya dengan korban. Korban mengaku jika namanya berinisial W berusia 29 tahun. Korban berasal dari Solo, Jawa Tengah.

Setelah perbincangan tersebut, Tie Saranani menyebut jika W merupakan korban pelecehan seksual.

“Kenal pelaku?” kata Saranani.

“Kenal, dia ketua PSI Jakrta Barat,” sambung korban.

Korban menceritakan, kejadian bermula dari informasi lowongan di media sosial untuk menjadi relawan dan buzzer PSI.

Korban pun tertarik lantaran PSI dinilai mencerminkan anak muda. Ditambah lagi ketika itu korban memamg sedang membutuhkan uang.

“Saya butuh kerjaan, baru keluar dari rumah sakit. Apalagi saya hidup sendiri, bayar BPJS dan kebutuhan sehari-hari,” kata korban.

Saat ada penawaran seperti itu, korban pun senang. Saat ingin memulai pekeejaan, korban dijanjikan sebagai tentara media sosial alias buzzer.

Namun beberapa hari berjalan korban malah dibawa ke rumah pelaku yang saat itu dalam kondisi kosong. Korban kemudian disekap di dalam kamar yang kemudian terjadi pelecehan seksual.

“Awalnya saya disuruh datang karena tuntutan kerjaan. Saya gak nyangka pas ditengah perjalanan saya malah dibawa ke rumah. Saya takut, apalagi di sana saya sendiri mau minta tolong gak ada siapa-siapa, sepi,” ucapnya.

Korban juga tidak mengetahui letarbelakang pelaku, apakah telah berkeluarga atau belum. Pasalnya ia baru mengenal pelaku dua hari.

“Nggak tahu, aku gak kenal sama dia sebelumnya," tuturnya.

Editor: Erick Tanjung

Tag:  #kasus #pelecehan #seksual #oleh #pengurus #ditunda #polisi #lantaran #pelaku #caleg #rasa #keadilan #korban #diabaikan

KOMENTAR