Masih Ada Rumah di Radius 3-7 Kilometer dari Puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki, Kepala BNPB Usul Relokasi Segera
Keterangan itu disampaikan langsung oleh Suharyanto usai melihat Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki bersama Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hadi Wijaya. Itu dia lakukan untuk mendapatkan penjelasan lebih rinci terkait aktivitas gunung yang erupsi pada Senin dini hari (4/11) tersebut.
Perwira tinggi bintang tiga TNI AD itu mengakui bahwa di sepanjang perjalanan menuju Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki, dia masih melihat rumah warga yang berada di kawasan rawan bencana. Karena itu, dia menyatakan bahwa perlu dilakukan relokasi agar tidak ada lagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana.
”Kita lewati rumah masyarakat, masih banyak rumah masyarakat di jarak 3 sampai 7 kilometer, harusnya sesuai (rekomendasi) dari PVMBG ini yang paling terdekat (jarak dari puncak gunung) adalah pos. Habis itu jarak 8 dan 9 kilometer dan selanjutnya baru ada rumah masyarakat,” kata dia.
Pasca gunung tersebut erupsi, Suharyanto memastikan, warga sudah mengungsi. Agar mereka terhindar dari potensi bencana, Suharyanto menyatakan bahwa harus segera dilakukan relokasi. Untuk itu, koordinasi antara instansi terkait segera dilaksanakan. Sehingga kawasan rawan bencana di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki benar-benar kosong.
”Relokasi harus segera dilakukan. Nanti saat relokasi akan dikoordinasi secara khusus, rumahnya ada ketentuan. Rumah yang dibangun untuk korban pasca bencana tipe 90 meter persegi, rumah yang bisa dibangun dalam waktu satu minggu,” imbuhnya.
Suharyanto meminta masyarakat yang direlokasi tidak perlu khawatir. Tanah dan lahan yang mereka miliki dalam radius 7 kilometer dari puncak gunung akan tetap menjadi milik mereka. ”Lahan-lahan masyarakat ini tetap hak milik masyarakat tapi tidak boleh ditempati,” kata dia. (*)
Tag: #masih #rumah #radius #kilometer #dari #puncak #gunung #lewotobi #laki #laki #kepala #bnpb #usul #relokasi #segera