Indonesia Diminta Contoh Korsel-Thailand Kembangkan Sport Tourism, Bikin Kementerian Baru
Event balap sepeda internasional menjadi salah satu bentuk sport tourism. (Istimewa)
14:48
16 Maret 2024

Indonesia Diminta Contoh Korsel-Thailand Kembangkan Sport Tourism, Bikin Kementerian Baru

 

Indonesia diminta belajar dari Korea Selatan (Korsel) dan Thailand dalam mengembangkan sport tourism. Sebab, potensi devisa dari sektor olahraga sangat menjanjikan.

Hal itu diungkapkan pengamat hubungan internasional UPN Veteran Jakarta Asep Kamaluddin Nashir. Dia menjelaskan, potensi pariwisata yang dimaksud bukan hanya pada pergelaran akbar seperti Asian Games 2018, Sea Games 2011, Piala Dunia U-17 2023, maupun Piala Dunia Basket 2023. Melainkan kegiatan olahraga lain yang dilakukan secara rutin per tahun.

”Indonesia dikenal sebagai salah satu tuan rumah kejuaraan bergengsi tahunan, seperti Gran Prix MotoGP, Indonesia Open, Bali Marathon, Tour de Singkarak, World Surf League, dan lainnya,” ujar Asep Kamaluddin Nashir.

Dengan potensi tersebut, lanjut Asep, Indonesia seharusnya mengembangkan konsep sport tourism atau penyelenggaraan kegiatan olahraga dipadukan dengan promosi pariwisata. Upaya mengembangkan sport tourism sebenarnya telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu.

Pada 2023, pelaksanaan MotoGP di Mandalika berhasil menyumbang perekonomian sebesar Rp 4,5 triliun. Begitu pula pelaksanaan Piala Dunia U-17, diperkirakan terjadi perputaran uang Rp 1,02 triliun.

Namun, Asep mengkritik pengembangan sport tourism di Indonesia. Saat ini, sport tourism di bawah beberapa kementerian. Untuk persoalan pariwisata ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), sedangkan hal-hal yang menyangkut olahraga diserahkan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Hal itu menyulitkan panitia pelaksana untuk mengurus semua keperluan.

”Belum lagi jika berurusan dengan aspek promosi budaya diarahkan kepada Kemendikbudristek atau produk-produk kreatif yang diwadahi Kemenkop UKM,” terang Asep Kamaluddin Nashir.

Pria yang akrab disapa Kang Asep itu mengusulkan agar menggabungkan Kementerian Olahraga, Kementerian Pariwisata, dan Dirjen Kebudayaan menjadi satu kementerian yang dinamakan Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata.

”Keberadaan kementerian yang memayungi tiga sektor di atas bukan hal baru. Beberapa negara telah membentuk kementerian seperti di Korea Selatan, Vietnam, di bawah nama Ministry of Culture, Sport, and Tourism (MCST) maupun Thailand, Kazakhstan, Belarusia, Polandia, melalui Ministry of Tourism and Sport (MTS),” ucap Asep Kamaluddin Nashir.

Menurut dia, Korea Selatan dan Thailand telah sukses mengembangkan sport tourism beberapa tahun terakhir. Tak hanya di bidang olahraga, tapi juga budaya populer seperti film.

”Merujuk pada kesuksesan Korea Selatan dan Thailand tersebut, ada baiknya pemerintahan yang baru terbentuk mempertimbangkan untuk menggabungkan Kemenparekraf dan Kemenpora ditambah Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan yang saat ini berada di bawah Kemendikbudristek. Adapun sektor ekonomi kreatif bisa tetap di bawah kementerian baru ini atau dipindahkan posisi ke Kemenkop,” beber Asep Kamaluddin Nashir.

Untuk permasalahan kepemudaan bisa dipertahankan sebagai salah satu Ditjen di lingkungan kementerian yang baru dengan dasar masalah budaya dan olahraga memerlukan kontribusi pemuda. Sebagai alternatif urusan kepemudaan bisa diintegrasikan ke Kementerian Pendidikan mengingat eksistensi pemuda yang dekat dengan isu pendidikan.

”Kementerian baru ini diharapkan mampu meningkatkan devisa negara dari sektor pariwisata sekaligus memberanikan diri untuk bersaing dengan Korea Selatan dan Thailand sebagai opsi pariwisata di kawasan Asia,” kata Asep Kamaluddin Nashir.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #indonesia #diminta #contoh #korsel #thailand #kembangkan #sport #tourism #bikin #kementerian #baru

KOMENTAR