Sejarah dan Makna Hari Sumpah Pemuda: Riak Kecil Pemicu Gelombang Besar Perjuangan Muda-mudi Meraih Kemerdekaan Indonesia
Ilustrasi peringatan Sumpah Pemuda. (Freepik)
16:16
25 Oktober 2024

Sejarah dan Makna Hari Sumpah Pemuda: Riak Kecil Pemicu Gelombang Besar Perjuangan Muda-mudi Meraih Kemerdekaan Indonesia

— Menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober, sudahkah Anda mengetahui tentang seluk-beluk hari bersejarah bagi bangsa Indonesia ini?

Jas Merah, jangan lupakan sejarah! Yuk, muda-mudi Indonesia, kita kulik bersama tentang sejarah yang menjadi tonggak pergerakan menuju kemerdekaan bangsa Indonesia ini!

Rangkaian Proses Panjang Demi Ikrar Kebangsaan

Menuju momentum Hari Sumpah Pemuda terjadi dua kali peristiwa Kongres Pemuda Indonesia yang bermakna penting dan strategis di mana para pemuda serta kaum terpelajar Indonesia dari berbagai daerah saling bertemu secara langsung dalam satu forum untuk mendiskusikan hal-hal yang mendasar terkait dengan eksistensi dan masa depan Indonesia.

Oleh karena itu, kedua peristiwa Kongres Pemuda Indonesia merupakan suatu rangkaian proses panjang yang saling terkait dan mempengaruhi dengan hasil akhir berupa ikrar kebangsaan: Sumpah Pemuda.

Kongres Pemuda I (30 April-2 Mei 1926)

Mengutip situs ESI (Ensiklopedia Sejarah Indonesia), Kongres Pemuda I dirumuskan oleh para perwakilan dari Jong Java, Jong Soematranen Bond, Jong Ambon, Jong Celebes, Sekar Rokoen dan Jong Batak Bond. Adapun peserta yang hadir antara lain berasal dari perkumpulan Budi Utomo, Tri Koro Dharmo atau Jong Java, Jong Soematranen Bond, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak Bond, Perhimpunan Indonesia, Sekar Rokoen, dan lain-lain.

Organisasi-organisasi dan perhimpunan dengan beragam latar etnik, agama, sosial, budaya, ekonomi dan politik yang masing-masing memiliki visi misi dan tujuan yang tidak sama, tetapi sama-sama hadir untuk saling berdialog, berbagi ide dan pengalaman ini menjadi indikator bahwa di kalangan mereka telah berkembang kesadaran nasionalisme.

Meskipun demikian, forum pertama baru berhasil membuat kesepakatan untuk melanjutkan Kongres berikutnya dan belum berhasil membuahkan ikrar kebangsaan. Hal itu disebabkan karena masih kuatnya perasaaan kesukuan, kedaerah, keagamaan, dan lain-lain.

Kongres Pemuda II (27-28 Oktober 1928)

Kongres kedua diagendakan oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia, sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan para pelajar dari seluruh Indonesia, pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta dan dilaksanakan di tiga tempat berbeda: Gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Oost Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw.

Tujuan dari kongres ini diadakan adalah, mengutip situs ESI, menyesuaikan Manifesto Politik Perhimpunan Indonesia 1925, yaitu untuk memperkuat rasa persatuan, kesetaraan, dan kemerdekaan sebagai satu bangsa yang telah tumbuh di dalam benak dan sanubari pemuda-pemudi.

Dari Kongres Kedua inilah, Sumpah Pemuda diikrarkan. Para pemuda-pemudi berikrar bahwa meskipun mereka pemuda-pemudi berasal berbagai latar belakang daerah, suku, dan agama, tetapi yang menyatukan itu semua adalah karena mereka satu tumpah darah, satu bangsa, dan memiliki satu bahasa persatuan: Indonesia!

“Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia; Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”

Dari teks ikrar Sumpah Pemuda di atas, tampak jelas bahwa Kongres Pemuda II menjadi tonggak sejarah dari bangkitnya komitmen para pemuda untuk hidup dan berjuang bersama dalam bingkai persatuan dan kesatuan Indonesia sebagai modal utama dalam menghadapi kolonialisme dan mencapai tujuan serta cita-cita bersama.

Dan, mengutip situs Museum Sumpah Pemuda, sebelum Kongres Kedua ini ditutup, diperdengarkan lagu “Indonesia Raya” yang dibawakan oleh Wage Rudolf Supratman melalui lantunan biolanya. Lagu tersebut disambut dengan sangat antusias oleh peserta kongres.

Kemudian kongres ditutup dengan pembacaan sebuah keputusan oleh Sugondo Djojopuspito yang dirumuskan oleh Mohammad Yamin.

Riak Kecil Pemicu Gelombang Besar Perjuangan Menuju Indonesia Merdeka

Sumpah pemuda dianggap sakral bagi bangsa Indonesia sebab pengucapan ikrar ini menjadi tekad dan semangat pada pemuda-pemudi Tanah Air dalam usaha memperjuangkan hak kemerdekaan dari jajahan negara asing.

Ikrar ini lahir sebagai titik awal perjuangan anak muda, pemuda-pemudi rela mengorbankan segalanya mulai dari waktu, tenaga, pikiran moral, harta benda, bahkan nyawa demi menyatukan Indonesia. Sumpah pemuda dan perjuangan para pemuda-pemudi Indonesia merupakan jalan menuju kesatuan dan keberhasilan menggapai kemerdekaan.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #sejarah #makna #hari #sumpah #pemuda #riak #kecil #pemicu #gelombang #besar #perjuangan #muda #mudi #meraih #kemerdekaan #indonesia

KOMENTAR