Banyak Murid di Jakarta Berangkat Sekolah Belum Sarapan, Alami Working Memory Rendah
- Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F. Moeloek. Nila yang sekarang menjadi Direktur Eksekutif Fokus Kesehatan Indonesia (FKI) itu mengatakan gizi anak didik sangat berkorelasi dengan kualitas belajar. Menurut dia, anak didik yang kekurangan gizi termasuk yang tidak sarapan, rentan mengalami masalah rendahnya working memory.
Gejalanya anak menjadi susah konsentrasi dalam kelas. Kemudian juga kurang cakap dan cepat menanggapi instruksi yang diberikan oleh guru. Secara khusus Nila menyampaikan hasil kajian terhadap 500 anak Sekolah Dasar di Jakarta.
Dari penelitian itu, tim menemukan temuan bahwa anak-anak sekolah dasar yang kekurangan zat besi dan berisiko mengalami anemia, kekurangan energi, dan memiliki perawakan pendek terbukti berisiko gangguan kemampuan belajar. Anak-anak itu berisiko hingga tiga kali lipat lebih tinggi untuk mengalami gangguan memori kerja (working memory) dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki status gizi baik.
Menurut Nila, temuan ini merupakan peringatan keras terhadap masa depan kesehatan dan pendidikan di Indonesia. Karena working memory adalah indikator sangat penting untuk keberhasilan belajar anak di sekolah.
Dia menjelaskan working memory dibutuhkan agar anak bisa mengikuti instruksi guru, fokus pada tugas pelajaran. Bahkan untuk menghafal dan menginterpretasikan informasi jangka pendek. "Nah kalau skor working memory-nya rendah maka proses dasar otak untuk belajar selama sekolah tidak akan berjalan dengan baik," ungkap Menteri Kesehatan periode 2014-2019 itu.
Sementara itu Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau pemberian makan siang bergizi di SDN 03 Jakarta Pusat yang berada di kawasan Menteng kemarin (22/10). Gibran ingin memastikan program unggulan Presiden Prabowo itu berjalan dengan baik di lapangan.
Gibran terlihat ikut membagikan kotak makanan dan susu kepada para siswa. Sesekali dia terlihat menyapa beberapa siswa. Gibran menjelaskan kegiatannya itu sebagai monitoring dan memastikan pelaksanaan program unggulan Makan Bergizi Gratis berjalan dengan baik di lapangan.
Makan siang gratis itu menyuguhkan menu nasi, ayam goreng, telur dadar, sayur dan buah. Pemberian makan siang itu kolaborasi dengan CSR Bank DKI. Total nasi yang dibagikan sebanyak 600 paket. Harganya sekitar Rp 23 ribu per paket.
Gibran berharap konsep makan bergizi gratis yang dikerjasamakan dengan BUMN agar terus berjalan. Kemudian dapat ditingkatkan cakupannya. Usai membagikan makan siang gratis, Gibran meninggalkan lokasi tanpa memberikan komentar kepada awak media.
Tag: #banyak #murid #jakarta #berangkat #sekolah #belum #sarapan #alami #working #memory #rendah