Kecelakaan Bus di Tol Krapyak, Komisi V: Jangan Ada Armada ''Zombie'' Beroperasi Demi Kejar Setoran
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda mendesak Kementerian Perhubungan memastikan seluruh keamanan transportasi, baik darat, laut maupun udara, jelang libur Natal dan Tahun Baru 2026.
Menurutnya, Kemenhub perlu melakukan ramp check atau inspeksi keselamatan secara masif dan menyeluruh, usai peristiwa kecelakaan maut di Tol Krapyak, Semarang, Senin (22/12/2025) dini hari.
"Kemenhub harus memastikan seluruh armada PO Bus yang beroperasi untuk angkutan Nataru telah lolos ramp check. Jangan ada bus 'zombi' atau bus yang tidak layak jalan tetap dipaksakan beroperasi demi mengejar setoran di tengah tingginya permintaan," kata Syaiful Huda dalam keterangannya, Selasa (23/12/2025).
Ia mengatakan bahwa kecelakaan maut yang melibatkan PO Bus Cahaya Trans itu menjadi alarm keras bagi kesiapan transportasi nasional menjelang musim liburan.
Huda meminta peristiwa yang menewaskan 16 orang tersebut harus menjadi titik balik bagi pemerintah untuk memperketat pengawasan kelayakan armada.
"Tragedi di Tol Krapyak adalah duka mendalam sekaligus peringatan bagi kita semua. Dengan estimasi 119,5 juta orang yang akan bergerak untuk mudik, perayaan tahun baru, dan wisata, pemerintah tidak punya ruang untuk toleransi terhadap kelalaian sekecil apa pun," ujarnya.
Selain itu, Huda juga menyoroti aspek kesehatan dan jam kerja para pengemudi.
Menurutnya, intensitas kerja yang tinggi selama masa Nataru seringkali membuat awak bus kelelahan, yang berujung pada menurunnya konsentrasi di jalan raya.
"Kami meminta Kemenhub dan pihak kepolisian memastikan adanya pemeriksaan kesehatan bagi awak bus di terminal-terminal utama. Sopir harus dalam kondisi fit dan tidak di bawah pengaruh zat apa pun. Manajemen waktu kerja juga harus diawasi ketat; jangan biarkan sopir dipaksa bekerja di luar batas kemampuan manusiawi mereka," tambahnya.
Huda menyorot, mayoritas mobilitas diprediksi berpusat di Pulau Jawa. Oleh karenanya, titik-titik rawan seperti simpang tol dan jalur wisata harus mendapatkan pengawalan ekstra.
Ia berharap koordinasi antara Kemenhub, Korlantas Polri, dan penyedia jasa jalan tol dapat mencegah terulangnya insiden memilukan seperti yang dialami PO Bus Cahaya Trans.
"Keselamatan 119,5 juta nyawa warga yang bermobilitas adalah tanggung jawab negara. Kita tidak ingin keceriaan liburan berubah menjadi duka akibat kelalaian dalam manajemen transportasi publik," tutur Huda.
Kecelakaan Maut
Diketahui, peristiwa kecelakaan yang melibatkan PO Bus Cahaya Trans terjadi pada Senin (22/12/2025) pukul 00.30 WIB.
Korban meninggal akibat kecelakaan bus PO Cahaya Trans di Exit Tol Krapyak Kota Semarang itu berjumlah 16 orang.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, membenarkan adanya penambahan korban meninggal.
"Korban meninggal 16 orang, 15 disemayamkan di RS Kariadi, 1 orang di RSUD Tugu," kata Ribut saat dikonfirmasi.
Mengenai sopir bus, Ribut menyampaikan bahwa yang bersangkutan saat ini sedang diperiksa di Mapolrestabes Semarang dan dalam kondisi selamat.
Penyelidikan masih dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan maut ini.
Ribut menambahkan, sopir yang mengemudi saat kejadian adalah sopir cadangan.
Tag: #kecelakaan #krapyak #komisi #jangan #armada #zombie #beroperasi #demi #kejar #setoran