Tidak Diistimewakan, Adik Cak Imin Ikuti Seleksi Calon Ketua DPW PKB Jawa Timur
Ketua DPP PKB Bidang Pengelolaan Organisasi Legislatif dan Eksekutif, Abdul Halim Iskandar. (Istimewa)
16:56
22 Desember 2025

Tidak Diistimewakan, Adik Cak Imin Ikuti Seleksi Calon Ketua DPW PKB Jawa Timur

 

- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi membuka Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) Tahap I Gelombang II bagi 60 calon Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB dari seluruh Indonesia. Acara ini dibuka oleh Ketua DPP PKB Bidang Pengelolaan Organisasi Legislatif dan Eksekutif, Abdul Halim Iskandar.

Meski membuka acara tersebut, Abdul Halim rupanya mendapat perlakukan sama dengan peserta lainnya. Adik Muhaimin Iskandar ini harus mengikuti proses seleksi sebagai Calon Ketua DPW PKB Jawa Timur.

Halim mengatakan, dirinya tidak mendapat keistimewaan karena PKB memegang prinsip kesetaraan dan profesionalisme dalam pengelolaan organisasi. Oleh karena itu, seluruh peserta tetap mengikuti asesmen oleh lembaga profesional.

“Saya kali ini membuka UKK sebagai pelaksana, maka bajunya berbeda. Bagi yang protes saat saya pakai baju ini bisa saya coret. Tapi setelah saya ganti baju seperti sahabat-sahabat semua, kedudukan kita sama,” ujar Halim di kantor DPP PKB, Jl Raden Saleh Nomor 9, Jakarta Pusat, Senin (22/12).

Halim menegaskan, seluruh proses penjaringan, penyaringan, hingga penetapan pimpinan partai, baik di tingkat DPW maupun DPC, dilakukan transparan. Tolok ukur yang digunakan pun dapat dipertanggungjawabkan.

Ia menjelaskan terdapat dua prinsip utama dalam pelaksanaan UKK ini. Pertama, memastikan seluruh pimpinan PKB memiliki kapasitas kepemimpinan yang memadai, yang salah satunya diukur melalui asesmen. Hasil asesmen tersebut akan ditindaklanjuti dalam UKK Tahap II yang berfokus pada pendalaman komitmen.

Kedua, kegiatan ini bertujuan memperkuat capacity development atau pengembangan kapasitas diri para calon pimpinan. Seluruh peserta diberikan ruang untuk berdiskusi langsung dengan tim penguji guna memahami dan mengevaluasi hasil asesmen masing-masing.

“Misalnya setelah asesmen muncul hasil terlalu otoriter, silakan didiskusikan. Bagaimana mengubah diri menjadi pemimpin yang tidak otoriter,” jelasnya.

Dengan cara ini diharapkan seluruh calon pimpinan PKB memahami dirinya sendiri secara utuh, termasuk mengenali karakter, kapasitas, dan tantangan kepemimpinan yang dihadapi.

“Prinsipnya kami ingin seluruh pimpinan PKB ini mengerti dirinya, who am I. Banyak persoalan menjadi keliru karena kita tidak paham siapa diri kita. Masalah rumit disepelekan, masalah sepele dianggap rumit,” tandasnya.

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #tidak #diistimewakan #adik #imin #ikuti #seleksi #calon #ketua #jawa #timur

KOMENTAR