Prabowo Panggil 49 Calon Menteri, Wajah Lama Warnai Kabinet, Mendikbud Dijabat Kader Muhammadiyah, NU Kebagian Mensos
Presiden Terpilih Prabowo Subianto menyampaikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). (Miftahul Hayat/Jawa Pos)
09:32
15 Oktober 2024

Prabowo Panggil 49 Calon Menteri, Wajah Lama Warnai Kabinet, Mendikbud Dijabat Kader Muhammadiyah, NU Kebagian Mensos

– Nama-nama menteri yang akan masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mulai diperlihatkan ke publik. Kemarin hingga tadi malam, Prabowo memanggil satu per satu calon menteri ke kediamannya di Rumah Kertanegara, Jakarta.

Prabowo menggunakan cara yang mirip dengan Jokowi pada 2019 lalu. Yakni, meminta para calon menteri berjalan layaknya catwalk di hadapan awak media. Mereka berjalan dari bekas kantor Tim Kampanye Nasional (TKN) di Jalan Sriwijaya I ke rumah Prabowo yang berjarak sekitar 100 meter.

Masing-masing calon menteri masuk ke dalam rumah Prabowo dan keluar sekitar 30 menit kemudian. Mayoritas tidak membeberkan posisinya, meski sebagian mau membocorkan bidangnya. Dari kandidat menteri yang dipanggil, ada banyak nama lama. Termasuk menteri di era Jokowi. Misalnya, Pratikno yang selama ini dikenal sebagai orang dekat Jokowi.

Nama lain orang dekat Jokowi adalah Tito Karnavian yang berpotensi kembali menjadi menteri dalam negeri. Sinyal itu menguat setelah Tito diminta melanjutkan agenda pengendalian inflasi daerah yang selama ini memang menjadi prioritas Tito. "Dan saya sampaikan akan tetap saya laksanakan tiap minggu sampai ada perintah untuk dihentikan," kata Tito.

Kemudian, ada Bahlil Lahadalia yang berpotensi melanjutkan posisinya di menteri ESDM. Bahlil mengaku ditugasi mengelola sumber daya alam. Lalu, Saifullah Yusuf berpeluang tetap menjabat menteri sosial. Meski tidak menegaskan, Gus Ipul –sapaannya– mengaku ditugasi memastikan program sosial bisa tepat sasaran.

"Tidak salah sasaran, maka konsolidasi data itu amat sangat dibutuhkan," ujarnya. Untuk detailnya, pihaknya masih akan menunggu arahan setelah dilantik nanti.

Sementara itu, posisi menteri pendidikan berpotensi besar kembali ke Muhammadiyah. Sekretaris Umum Abdul Mu’ti dalam pembicaraannya dengan Prabowo mengaku diminta memimpin kementerian terkait pendidikan dasar dan menengah. ’’Kami juga menyampaikan insya Allah bisa melaksanakan,’’ katanya.

Terpisah, Bahlil menyerahkan sepenuhnya urusan posisi menteri kepada Prabowo selaku pemilik hak prerogatif. Menurut dia, Golkar akan menghormati dan menjalankan semua keputusan Prabowo. Soal kepastian jumlah dan detail posisi menteri, Bahlil enggan menyebutkan. ”Kami serahkan kepada Pak Presiden Terpilih,” ujar Ketum Golkar tersebut.

Di sisi lain, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar juga menyerahkan sepenuhnya urusan kabinet kepada Prabowo. Muhaimin enggan menyebut posisi menteri apa saja yang akan diberikan kepada kader-kader PKB. Muhaimin hanya menegaskan, PKB siap menugaskan kader terbaik untuk membantu Prabowo. ”Kader PKB siap di mana pun diperintah untuk menyukseskan pemerintahan,” tegasnya.

Selain wajah lama, ada pula wajah baru yang datang ke rumah Prabowo. Salah satunya adalah Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dan Veronica Tan (mantan istri Ahok). Nasaruddin mengaku kaget ketika mendapat panggilan dari Prabowo yang disampaikan melalui ajudan pribadinya, Mayor Teddy Indra Wijaya. ”Saya nggak pernah membayangkan,” tuturnya.

Sementara itu, Veronica meminta publik menunggu pengumuman nama kabinet. Saat ditanya soal posisi menteri, Veronica mengaku dirinya diminta Prabowo untuk membantu melayani masyarakat. Khususnya anak dan ibu. ”Semoga saya bisa melayani masyarakat untuk ke depannya. Saya masih menunggu Pak Presiden yang mengumumkan,” ungkapnya.

Di sisi lain, Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut nama-nama yang dipanggil hingga tadi malam belum semuanya pasti menjadi menteri. Namun, dia mengisyaratkan bahwa kepastian menteri telah dituntaskan tadi malam. ”Kalau yang keluar (dari rumah Prabowo, Red) mukanya cerah, itu sudah pasti,” ujar Dasco, lantas tertawa.

Setelah dipanggil tadi malam, Dasco menyebut nama-nama yang sudah pasti menjadi menteri akan mengikuti pembekalan di Hambalang besok (16/10). Soal kader PDI Perjuangan (PDIP) yang tidak tampak di Kertanegara tadi malam, Dasco tidak banyak komentar. ”Nanti lihat saja,” ujarnya. Yang jelas, kata Dasco, semua menteri diminta untuk menandatangani pakta integritas.

Hingga berita ini ditulis pukul 21.00 WIB, pemanggilan masih berlangsung. Total, sudah ada 49 nama calon menteri dan kepala badan yang dipanggil. Sejauh ini, belum ada kader PKS, Nasdem, dan PDIP yang datang. Namun, pemanggilan akan berlanjut hari ini.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani yang ditemui di kompleks Istana Negara kemarin mengamini tidak ada menteri dari Nasdem. ’’Nasdem tidak mengajukan daftar untuk duduk di kementerian. Tapi, Nasdem mengatakan bagian dari koalisi,” katanya.

Pemanggilan para tokoh ke Kertanegara tersebut diyakini bakal berlanjut ke pelantikan menteri pada 21 Oktober mendatang. Pengamat politik Ujang Komarudin bahkan menggaransi 99 persen hal itu akan terealisasi. ’’Kan sudah ada yang memberitahukan, meski ada juga yang tidak mem-publish posisinya di mana,” ungkapnya.

Lalu, apakah nama-nama tersebut menjanjikan atau mumpuni memegang pos kementerian yang ditugasi? Ujang mengatakan terlalu dini untuk menilai kinerja mereka. Menurutnya, minimal harus dilihat setelah 100 hari pertama atau sekitar 3–4 bulan masa kerja. ’’Kalau sekarang sangat subjektif kita menilai karena mereka belum bekerja. Ukuran menjanjikan atau tidak batasnya 100 hari kerja,” ujarnya. (far/lyn/tyo/mia/c17)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #prabowo #panggil #calon #menteri #wajah #lama #warnai #kabinet #mendikbud #dijabat #kader #muhammadiyah #kebagian #mensos

KOMENTAR