30 WNI Kabur dari Myanmar karena Konflik Bersenjata
- Sebanyak 30 warga negara Indonesia (WNI) kabur dari pusat scam Myawaddy, Myanmar, ke Thailand, untuk menghindari konflik bersenjata antara aparat Myanmar dengan kelompok etnis di Myawaddy.
Hal ini disampaikan Pejabat Fungsi Protokol dan Konsuler Kedutaan Besar RI di Bangkok, Thailand, Arif Sulaksono, Rabu (29/10/2025).
"Mereka kabur karena ada bentrokan senjata aparat Myanmar dengan kelompok etnis di Myawady," kata Arif, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.
Duta Besar Indonesia untuk Thailand, Rachmat Budiman, mengatakan, tiga WNI ini sudah berada di Thailand dan menjalani proses skrining.
Dari 30 WNI tersebut, 26 WNI telah menjalani konsekuensi pelanggaran keimigrasian dan sudah dipulangkan ke Indonesia.
"Semalam kita sudah memulangkan 26 orang," kata dia.
Sedangkan satu orang masih dalam proses skrining, dan tiga orang lainnya baru tiba di KBRI Bangkok.
Hal serupa juga terjadi pada Kamis (23/10/2025) lalu.
KBRI di Yangon, Myanmar, mencatat 20 orang WNI kabur ke Thailand dari lokasi penipuan online di Myawaddy, Myanmar.
Kompleks KK Park dikenal sebagai salah satu kawasan yang dikelola oleh kelompok Border Guard Force (BGF) dan menjadi lokasi aktivitas scam online.
Jumlah ini menambah warga asing yang kabur dari wilayah tersebut.
Berdasarkan laporan media lokal dan sumber lapangan, langkah pelarian massal tersebut terjadi setelah militer Myanmar (Tatmadaw) bersiap melakukan penggerebekan terhadap kawasan dimaksud.
Berdasarkan informasi yang diterima dari salah satu WNI yang berada di lokasi, KBRI Yangon menyampaikan bahwa kondisi para WNI bervariasi.
Sebagian masih berada di dalam kawasan KK Park, sementara sebagian lainnya sudah keluar menuju daerah sekitar Myawaddy–Shwe Kokko untuk mencari tempat aman.