Zainal Arifin Mochtar Sebut DPR Bisa Batasi Kewenangan Jokowi Diakhir Masa Jabatannya
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto santap siang bersama di kios Bakso dan Mie Ayam Pak Sholeh Bandongan, Kabupaten Magelang, Senin (29/1). (Istimewa)
18:56
6 Pebruari 2024

Zainal Arifin Mochtar Sebut DPR Bisa Batasi Kewenangan Jokowi Diakhir Masa Jabatannya

    - Pakar hukum tata negara Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar mengkritisi sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai sudah melampai batas. Pria yang karib disapa Uceng itu menyebut, DPR bisa membatasi Presiden Jokowi di akhir masa jabatannya.   "Sebetulnya, jumlah kursi partai-partai koalisi 01 dan 03 sudah memadai untuk melakukan 'pemincangan', tapi langkah ini tergantung niat partai-partai itu," kata Zainal kepada wartawan, Senin (6/2).   Zainal mengungkapkan, beberapa negara presidensial di dunia seperti Amerika Serikat, Ghana, Nigeria, Meksiko, dan Philipina telah membatasi kekuasaan presiden ketika hendak memasuki akhir masa jabatan.   Di Philipina misalnya, konstitusi Filipina melarang presiden mengangkat jabatan di departemen atau lembaga pemerintah dalam waktu dua bulan, sebelum pemilihan presiden dan sampai berakhirnya masa jabatan presiden.   "Dan undang-undang pemilu Filipina juga melarang Presiden (pemerintah) untuk melakukan sejumlah tindakan atau keputusan baru dalam kurun waktu 45 hari sebelum pemilu nasional," ungkap Zainal.    Zainal pun menegaskan pelanggaran hukum dan konstitusi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi sebagaimana tampak dalam skandal Mahkamah Konstitusi (MK) adalah kesalahan bersama.    Zainal menegaskan, pemerintahan Presiden Jokowi mengarah ke arah otoritarianisme karena terlalu disokong oleh semua kekuatan politik.   "Selama ini, kita terlalu tinggi 'kadar keimanan' nya pada pemerintahan Jokowi, hingga pemerintahan ini mengarah pada otoritarianisme," tegas Zainal.    Zainal menegaskan, banyak pihak terlambat menyadari munculnya penyelewengan kekuasaan serta penindasan oleh Pemerintahan Presiden Jokowi.    Zainal pun mengingatkan, pada 2019 ada mahasiswa yang tewas dibunuh aparat ketika berdemonstrasi menolak revisi Undang-Undang KPK. Namun, tak banyak yang berteriak soal itu.   "Kemana kita semua, ketika ada buruh yang dipukuli saat demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja, jadi sebenarnya memang kita yang membuat Pemerintahan ini otoriter, apalagi ini adalah 'penyakit' sistem presidensil," ujar Zainal.    "Maka penting untuk memikirkan pengawasan dan pembatasan yang mungkin terhadap Presiden Jokowi, melalui 'pemincangan' oleh DPR, hal ini untuk  menjaga demokrasi dan melindungi kepentingan publik," pungkasnya.

Editor: Dimas Ryandi

Tag:  #zainal #arifin #mochtar #sebut #bisa #batasi #kewenangan #jokowi #diakhir #masa #jabatannya

KOMENTAR