BUMN Jadi Koperasi, Srikandi BUMN Sebut Menyakitkan Perempuan di BUMN
Ilustrasi Kementerian BUMN. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)
15:32
6 Februari 2024

BUMN Jadi Koperasi, Srikandi BUMN Sebut Menyakitkan Perempuan di BUMN

–Srikandi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menilai ide mengubah BUMN menjadi koperasi akan menjadi langkah mundur bagi tata kelola perusahaan milik negara.

Ketua Srikandi BUMN Tina Kemala Intan mengatakan, wacana tersebut menjadi hal yang sangat mengecewakan bagi banyak perempuan. Saat itu banyak perempuan telah mendapatkan kepercayaan mengemban sejumlah posisi strategis di BUMN.

”Tentu ide ini sangat menyakitkan bagi kami, para perempuan, yang telah berjuang untuk mendapatkan kesamaan hak dan kesempatan di BUMN,” ujar Tina di Jakarta, Selasa (6/2).

Tina mengingatkan, keberhasilan transformasi BUMN dalam beberapa tahun terakhir tak hanya berdampak signifikan pada aspek kinerja perusahaan. Melainkan juga implementasi nilai-nilai sosial dan kesetaraan gender di lingkungan BUMN.

”Dalam empat tahun terakhir di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, BUMN telah melakukan banyak terobosan konkret dalam memberikan kesempatan kepada perempuan,” ucap Tina.

Tina mengatakan, BUMN saat ini sangat berpihak pada keterwakilan perempuan dalam tubuh perusahaan. Hal itu terlihat dari jumlah direksi BUMN, 21 persen merupakan perempuan dan ditargetkan akan mencapai 25 persen dari total seluruh direksi BUMN.

Srikandi BUMN, lanjut Tina, juga secara intens berkolaborasi dengan Kementerian BUMN menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, melalui program Employee Well-Being Concern. Hal itu menjadi inisiatif yang akan memberikan landasan kuat bagi perusahaan dan organisasi BUMN dalam meningkatkan kualitas hidup karyawan.

”Kalau status BUMN diubah menjadi koperasi, kami tidak yakin para perempuan akan mendapatkan kesempatan yang sama dengan apa yang telah dilakukan di BUMN saat ini,” sambung Tina.

Tina mengatakan, keberpihakan terhadap perempuan di BUMN tak sekadar hanya wacana. Melainkan telah diimplementasikan nyata melalui berbagai program strategis. Termasuk masuk ke dalam cetak biru 2024-2034.

”Komitmen yang tertuang dalam cetak biru tersebut menekankan pentingnya peran perempuan dalam mengatasi banyak persoalan di BUMN. Mulai aspek operasional, kesehatan mental, fasilitas daycare, hingga financial support. Kami tentu berharap program kepemimpinan perempuan yang sudah baik ini dapat terus terjadi dan semakin meningkat,” ucap Tina.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #bumn #jadi #koperasi #srikandi #bumn #sebut #menyakitkan #perempuan #bumn

KOMENTAR