Cerita Prabowo soal Sampan Berisi Timah dan Tanah Jarang
Presiden Prabowo Subianto dalam diskusi panel bersama Chairman and Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr. (Steve Forbes) di acara Forbes Global CEO Conference di Hotel St. Regis, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025) malam.(KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA)
00:28
16 Oktober 2025

Cerita Prabowo soal Sampan Berisi Timah dan Tanah Jarang

- Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan akan menegakkan hukum terhadap penyelundup komoditas Indonesia, termasuk hasil tambang timah dan tanah jarang dari Bangka dan Belitung.

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam diskusi Forbes Global CEO Conference 2025 di Hotel St Regis, Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2025).

"Jadi saya pikir inilah masalahnya, pemerintah sekarang harus menegakkan hukum. Dan saya bertekad untuk menegakkan hukum. Dan saya bertekad bahwa pemerintah Indonesia harus dihormati oleh semua orang. Hukum adalah hukum. Peraturan adalah peraturan. Mereka yang melanggar hukum harus berurusan dengan hukum. Jadi sesederhana itu," ujar Prabowo.

Prabowo lantas memberi contoh ketika pemerintah menghadapi tambang ilegal di Pulau Bangka dan Belitung.

Kala itu, timnya menemukan sekitar 1.000 tambang timah ilegal di daerah pulau tersebut yang menyebabkan hilangnya sekitar 80 persen produksi akibat penyelundupan.

"Dan kami kehilangan sekitar 80 persen dari total produksi timah kami karena penambang ilegal ini dan melalui penyelundupan. Dan saya mengatakan ini untuk dihentikan," ucapnya.

 

Cerita soal sampan berisi timah dan tanah jarang

Prabowo menyampaikan, demi menghentikan praktik itu, dirinya meminta agar dilakukan operasi pengamanan menggunakan kapal, pesawat, helikopter, dan drone.

Dalam operasi tersebut, ada sampan yang kedapatan membawa timah dan sedang bergerak ke luar Indonesia.

"Satu sampan mencoba keluar, kami menemukan timah di sampan itu, dapatkah Anda bayangkan? Dan kemudian kami menyita beberapa peti, peti-peti timah batangan, tanah jarang, dan sebagainya," tutur Prabowo dalam bahasa Inggris, namun tetap menggunakan istilah "sampan" dalam Bahasa Indonesia.

Soal konsesi sawit

Sementara itu, Prabowo turut mengungkit masalah besar lain yang diwariskan dari pemerintahan sebelumnya, yaitu konsesi perkebunan sawit yang melanggar hukum.

Dia memerintahkan para penegak hukum untuk melakukan investigasi dan menghentikan konsesi.

"Jadi saya katakan, saya disumpah untuk menegakkan hukum. Jadi saya katakan kepada Jaksa Agung saya, Badan Pemeriksa Keuangan negara saya, 'Lakukan investigasi, apa yang Anda temukan, jika ada kasus, hentikan konsesi mereka'. Dan itulah yang kami lakukan. Saya pikir pada akhir bulan ini, kami telah memulihkan sekitar 3,7 juta hektar perkebunan yang melanggar hukum," imbuhnya.

Tag:  #cerita #prabowo #soal #sampan #berisi #timah #tanah #jarang

KOMENTAR