



MBG Hadir, Siswa SD Bendungan Hilir 12 ini Makin Semangat Sekolah dan Bermimpi Jadi Pesepak Bola
Suasana cerah pagi itu menyelimuti halaman SDN Bendungan Hilir 12 Pagi, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (26/9). Anak-anak berseragam rapi tampak berlarian di lapangan sebelum bel masuk berbunyi.
Tak lama kemudian, sebuah mobil bertuliskan Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG) berhenti tepat di sisi halaman sekolah. Mobil tersebut membawa makanan yang akan dibagikan kepada ratusan siswa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sejak 15 September 2025, sekolah ini menjadi salah satu penerima manfaat program MBG yang digagas pemerintah. Bagi siswa, keberadaan MBG jelas memberi manfaat nyata. Salah satunya Darrel, siswa kelas 5B, yang mengaku sangat antusias dengan program ini.
“Seneng sih, karena uang jajan nggak kepake banyak, bisa disisihin buat nabung,” ujarnya polos kepada Jawapos.com. Biasanya Darel diberi uang saku Rp20 ribu, tapi dengan adanya MBG, ia hanya menghabiskan Rp10 ribu untuk jajan tambahan.
Darrel yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola ini merasa tubuhnya lebih bugar karena terbiasa makan sayur dari menu MBG. “Semangat sih, gara-gara baru pertama kali ikut MBG di sekolah ini. Terima kasih buat Presiden Prabowo udah ngasih MBG ke sekolah-sekolah,” katanya penuh semangat.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SDN Bendungan Hilir 12, Nuraini, menyebut jumlah penerima manfaat program MBG di sekolahnya sebanyak 379 siswa. Di mana sebagian besar murid di sekolahnya berasal dari keluarga menengah ke bawah.
“Sekitar 50 sampai 60 persen adalah penerima KJP (Kartu Jakarta Pintar). Jadi program ini sangat membantu mereka,” jelasnya.
Pembagian makanan dilakukan setiap jam istirahat pertama, yakni pukul 9 pagi. Kotak-kotak makan atau ompreng itu dibagikan ke anak-anak yang kemudian langsung menyantapnya bersama teman-teman. Tak jarang, momen makan ini menjadi ajang kebersamaan di antara mereka.
“Dampak positifnya, anak-anak yang biasanya sulit sarapan akhirnya jadi terbiasa makan pagi. Ada juga murid yang tinggal dengan kakek atau neneknya, mereka merasa terbantu sekali,” ungkap Nuraini.
Meski begitu, ia tak menutup mata bahwa selera anak-anak berbedqa-beda. “Ada menu yang mereka suka, ada juga yang kurang disukai. Misalnya waktu ada ayam teriyaki, mereka senang. Tapi kalau ayam kecap, banyak yang nggak doyan,” ujarnya sambil tersenyum.
Soal alergi makanan, pihak sekolah memastikan sudah melakukan pendataan sejak awal bekerja sama dengan SPPG (Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi). Hingga kini, belum ada laporan alergi yang muncul.
Terpisah, Kepala SPPG Bendungan Hilir, Denny Abdullah Nugraha, menyebut sampai saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan penanggung jawab (PIC) MBG di tiap sekolah jika ada kendala keterlambatan pengiriman atau lainnya.
Terhitung hingga 26 September 2025 dapur SPPG Bendungan Hilir memproduksi sebanyak 3.419 porsi MBG untuk dibagikan ke enam sekolah yakni SDN Benhil 01, 05, 09, dan 12, SMPN 40, SMKN 19, serta Posyandu Nusa Indah 1 yang baru bergabung sejak 22 September. Posyandu tersebut menyalurkan paket gizi untuk sekitar 150 balita dan ibu hamil.
Perluas Jangkauan
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berkomitmen memperluas jangkauan MBG ke daerah lain. Program ini dirancang agar siswa di berbagai wilayah mendapat akses makanan sehat yang setara.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan kolaborasi dengan platform digital akan mempercepat distribusi makanan. Kemkomdigi siap menjadi penghubung agar sinergi ini berdampak nyata bagi masyarakat.
“Kementerian Komdigi siap menjadi penghubung untuk mendorong sinergi antara platform digital dan ekosistem kami, sehingga program ini dapat menyasar daerah-daerah yang membutuhkan,” ujar Meutya.
Tag: #hadir #siswa #bendungan #hilir #makin #semangat #sekolah #bermimpi #jadi #pesepak #bola