Komisi V Bakal Minta Penjelasan Basarnas soal Evakuasi WN Brasil di Rinjani
Anggota Komisi V DPR RI Adian Napitupulu saat ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (25/6/2025).(KOMPAS.com/Tria Sutrisna)
16:42
25 Juni 2025

Komisi V Bakal Minta Penjelasan Basarnas soal Evakuasi WN Brasil di Rinjani

- Komisi V DPR RI bakal meminta penjelasan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas terkait proses evakuasi warga negara (WN) Brasil yang jatuh di jalur menuju puncak Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menuai sorotan.

Anggota Komisi V DPR RI Adian Napitupulu mengatakan, terdapat banyak hal yang harus didalami dan diklarifikasi ke Basarnas soal proses evakuasi turis asing tersebut.

Terlebih, proses evakuasi yang dilakukan itu menuai sorotan karena dianggap terlalu lambat, terlepas dari tantangan cuaca dan medan ekstrem di lokasi kejadian.

“Harus bisa dong (dipanggil untuk rapat), kenapa enggak? Harus bisa, kan enggak boleh terulang yang kayak begitu. Banyak yang harus kita dalami ya. Bagaimana sih medannya, katanya medannya sangat buruk dan sebagainya,” ujar Adian, saat ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (25/6/2025).

Adian menegaskan kejadian yang dialami WN Brasil itu tidak bisa serta-merta disimpulkan bahwa negara tak mampu melakukan tugasnya.

Sebab, dia meyakini bahwa negara sebetulnya memiliki kemampuan dan sumber daya yang cukup untuk memaksimalkan proses evakuasi.

“Gini-gini, kita itu tidak boleh mengatakan negara tidak mampu. Perorangan bisa tidak mampu, kalau negara harus mampu gitu loh,” pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, Juliana De Souza Pereira Marins (27), pendaki wanita asal Brasil yang jatuh di Cemara Nunggal saat mendaki Gunung Rinjani, ditemukan tidak bernyawa di kedalaman 600 meter.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii, di akun Instagram resmi Basarnas, Selasa (24/6/2025) malam.

Syafii menjelaskan, tujuh orang penyelamat yang telah diturunkan tim SAR gabungan berhasil menjangkau kedalaman 400 meter pada Selasa (24/6/2025) pukul 16.52 Wita.

Kemudian, pukul 18.00 Wita, satu orang penyelamat dari Basarnas atas nama Hafid Hasadi berhasil menjangkau korban di kedalaman 600 meter.

"Yang kita sebut datum poin di mana sebelumnya kita perkirakan korban ada di posisi kedalaman 400 meter, dan ternyata setelah kita bisa menjangkau korban, ternyata ada pergeseran turun ke bawah lagi di kedalaman 600 meter," kata Syafii.

Petugas lalu memeriksa korban dan tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan.

Tag:  #komisi #bakal #minta #penjelasan #basarnas #soal #evakuasi #brasil #rinjani

KOMENTAR